TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perkataan Ini Termasuk Body Shaming, Hati-hati Berkomentar!

Jangan sampai melukai lawan bicaramu, ya

ilustrasi wajah sendu wanita (Unsplash.com/Christopher Campbell)

Hampir sebagian besar orang senang berkomentar terhadap sikap atau perilaku di sekitarnya. Sayang, "hobi" semacam ini tanpa sadar ikut merambah pada fisik seseorang. Tanpa sadar orang jadi kelepasan hingga komentarnya mengarah pada body shaming, merendahkan atau mempermalukan fisik orang lain.

Parahnya lagi, kebiasaan ini justru kerap dijadikan candaan. Alhasil, saat orang lain tersinggung, alih-alih minta maaf, si pelaku justru menuduh mereka baper. Biar gak melukai perasaan seseorang, yuk, hindari perkataan yang menjurus pada body shaming berikut ini.

1. "Kayaknya gendutan, ya. Coba, deh diet biar cakep"

ilustrasi perkataan dan sikap body shaming (Unsplash.com/canweallgo)

Bentuk tubuh yang cenderung di atas rata-rata memang kerap dikomentari orang atau menjadikannya bahan bercandaan. Sayangnya, kondisi semacam ini gak selalu menyenangkan kedua belah pihak. Meski niatnya hanya bertanya tanpa maksud merendahkan sekalipun, tapi kata "gendut" atau "gemuk" bisa terasa menyakitkan.

Apalagi kalau masih ditambah sikap sok peduli dengan menyarankan untuk diet, tanpa sadar justru makin melukai hati. Belum tentu dia gak nyaman dengan kondisinya atau memang sedang gak nyaman hingga merasa gak PD.

Komentar yang menurutmu sekadar "Kok gendutan?" atau "Coba, deh diet biar makin cakep" justru bisa menurunkan kepercayaan dirinya. Kamu seolah sedang memaksakan standar fisik tertentu agar diikuti oleh dia.

Baca Juga: 5 Alasan Body Shaming Bukanlah Perilaku yang Bijak, Hentikan!

2. "Kok jerawatnya makin parah, sih. Gak dirawat, ya mukanya?"

ilustrasi wajah pria (Unsplash.com/Erik Lucatero)

Kondisi kulit wajah seseorang memang bisa berbeda-beda. Ada yang tetap mulus tanpa perawatan, tapi ada juga yang bermasalah meski sudah dirawat dengan berbagai treatment kecantikan. Terlebih kalau masalah tersebut berkaitan dengan jerawat, seolah kondisi wajah auto bikin rasa percaya diri drop.

Melihat kondisi semacam ini, lebih baik tahan diri untuk berkomentar. Apalagi langsung menjurus mengatakan jerawatnya tampak sedang parah, orang malah jadi gak nyaman dengan tema obrolanmu. Belum lagi kalau masih ditambah dengan tuduhan gak dirawat, dia bisa makin gak PD dan kamu dianggap sedang mempermalukannya.

3. "Kulitmu kok gelap, ya?"

ilustrasi wanita menengadah (Unsplash.com/Zulmaury Saavedra)

Urusan warna kulit juga kerap jadi topik bagi "komentator" dadakan di sekitar kita. Saking mendarah dagingnya standar visual kulit putih yang dianggap lebih menawan, orang dengan kecenderungan kulit agak gelap seolah layak dijadikan target body shaming.

Namun, sekalipun gak berniat mempermalukan, tapi kalimat "Kok kulitmu gelap, ya" juga bisa terdengar merendahkan, lho. Orang yang memang gak PD dengan kondisinya bisa makin merasa malu dan merasa dipinggirkan dari lingkungan sosial.

4. "Kok kamu PD pakai baju 'rame' kayak gitu?"

ilustrasi fashion wanita (Unsplash.com/Roland Denes)

Selera fashion orang juga sering jadi sasaran komentar yang tanpa sadar justru mengarah pada body shaming. Biasanya perkataan yang terkesan menjatuhkan tersebut mengarah pada jenis pakaian, model, sampai warna yang dipilih.

Berawal dari ucapan "Kok bajumu rame banget, sih" berlanjut dengan "Bisa ya PD pakai model baju macam itu", kesan menjatuhkan pun jadi tertangkap. Padahal namanya selera fashion itu sah-sah saja. Asalkan tetap sopan dan yang memakainya PD, ya gak masalah.

Baca Juga: 6 Jenis Shaming yang Wajib Dihentikan, Salah Satunya Menghina Jomblo!

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya