TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Asiyah, Istri Fir'aun yang Dijamin Masuk Surga 

Ketakwaannya kepada sang Maha Kuasa sangat begitu besar 

themuslimvibe.com

Kamu pasti mengenal sosok penguasa angkuh dan menganggap dirinya sebagai Tuhan, yaitu raja Fir’aun ‘kan? Namun tahukah kamu, ada sosok wanita beriman yang begitu mulia, ia merupakan istri Fir’aun yang bernama Asiyah binti Muzahim.

Berkat keimanan beliau yang begitu teguh di tengah singsana kerajaan Fir’aun yang kejam, ia dijamin masuk surga seperti wanita mulia lainnya yaitu Fatimah binti Rasulullah SAW, istri Nabi Muhammad Khadijah binti Khuwailid, Maryam binti Imran, dan terakhir Asiyah binti Muzahim.

Lalu, bagaimana dengan kisah perjalanan hidup dari seorang Asiyah yang patut kita teladani sikapnya sebagai seorang perempuan muslim. Simak berikut ini kisah lengkapnya, ya.

1. Sebab inilah Asiyah rela dipinang oleh Fir’aun

muslimvillage.com

Ditinggalkan oleh sang istri, Fir’aun merasa kesepian dan muncul kabar bahwa ada sosok wanita yang rupawan, akhirnya ia mengutus Haman (menterinya) untuk melamarnya. Setibanya Haman di rumahnya, Asiyah pun menolak dengan alasan “Bagaimana saya bisa menikah dengan Fir’aun, sedangkan dia dikenal sebagai raja yang ingkar kepada Allah?” utusannya Haman kembali ke istana melaporkan penolakan lamaran dari Asiyah.

Fir’aun sangat marah ketika mendengarnya, sebab itulah ia memerintahkan Haman untuk menyiksa kedua orang tuanya dan memasukkannya ke dalam penjara. Begitu liciknya Fir’aun hal itu ia lakukan, supaya Asiyah mau menerima lamarannya.

Akhirnya, dengan sangat terpaksa Asiyah menerima lamaran tersebut tetapi dengan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh Fir’aun yaitu, membebaskan kedua orang tuanya, membangunkan rumah yang indah beserta peralatan rumah tangga yang lengkap, dan menjamin segala kebutuhan pokok seperti makan, minum, serta kesehatan untuk kedua orang tuanya.

Jika semua syarat telah dipenuhi, maka Asiyah bersedia menjadi istrinya. Fir’aun pun menyetujui kehendak Asiyah yang dibebankan kepadanya.

Baca Juga: 5 Fakta Aisyah, Istri Rasulullah yang Patut Diteladani Perempuan

2. Asiyah sosok wanita yang sempurna

Pexels/Jeffrey Czum

Menghadapi suami yang suka berlaku kejam dan seenaknya, tak dapat dibayangkan betapa besar kesabaran Asiyah dalam menempuh perjalanan hidupnya yang begitu berat. Tetapi, sebagai hamba Allah SWT yang selalu patuh, ia yakin dapat melewati semua ini tanpa ada terbesit keraguan sekalipun terhadap-Nya.

Tak hanya itu, Asiyah juga termasuk diantara wanita yang sempurna, hal ini diriwayatkan dari Abu Musa r.a ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, “Banyak dari kaum laki-laki yang sempurna, dan dari kaum perempuan tidak ada yang sempurna kecuali Asiyah istri Fir’aun, Maryam binti Imran, dan sungguh keutamaan Aisyah atas kaum perempuan adalah sebagaimana keutamaan tsarid (roti yang direndam oleh kuah dan dicampur dengan potongan daging) atas semua makanan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

3. Walau bergelimang harta, tetapi Asiyah selalu bertakwa kepada Allah

Unsplash/Hasan Almasi

Hidup dalam istana yang megah dan selalu berkecukupan, tak serta merta membuat dirinya menjadi seorang yang bangga akan harta. Ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah tanpa sepengetahuan suaminya yang zalim itu hingga ajal menjemputnya. Asiyah merupakan sosok wanita yang tetap mempertahankan akidahnya dan lebih memedulikan kebahagiaan akhirat daripada kenikmatan duniawi yang hanya bersifat sementara saja.

Asiyah memberikan pesan kepada kita, agar tidak senantiasa mencintai harta berlebih-lebihan, bertakwa kepada Allah baik dalam keadaan susah maupun senang, dan bersikap sabar di kala cobaan menerpa.

4. Kasih sayangnya kepada Nabi Musa AS yang begitu besar

robinchon.net

Suatu waktu, Fir’aun bermimpi bahwa kerajaannya itu akan runtuh sebab hadirnya seorang laki-laki yang berasal dari Bani Israil. Maka dari itu, ia memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki di kawasan Bani Israil. Yakabad ibu kandung Nabi Musa AS mendapatkan petunjuk dari Allah agar bayinya tersebut dilarungkan ke Sungai Nil guna menyelamatkan Nabi Musa atas ancaman Fir’aun yang tak berbiadab itu.

Atas izin Allah, peti bayi Nabi Musa terdampar di mana tempat Asiyah dan Fir’aun berada. Asiyah meminta persetujuan Fir'aun untuk menjadikannya sebagai anak angkat. Karena kecintaannya kepada Asiyah yang begitu besar dan juga karena belum memiliki keturunan, maka permintaan Asiyah diterima. Hal ini tertuang dalam surat Al-Qashash ayat 9:

Dan berkatalah istri Fir’aun: (Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat untuk kita atau kita ambil ia menjadi anak”, sedang mereka tiada menyadari.”

Suatu hari, Fir’aun sedang menggendong Nabi Musa AS namun tak disangka ia justru menarik janggutnya dengan begitu keras. Hingga dia kesakitan dan beranggapan bahwa anak angkatnya itulah, seorang laki-laki yang akan menghancurkan kerajaannya. Asiyah mengatakan bahwa ia masih kecil tak mungkin melakukan perbuatan tersebut.

Untuk mengembalikan kepercayaan Fir’aun kepada Nabi Musa, maka Asiyah menawarkan roti dan bara api pada Nabi Musa, atas Kuasa Allah beliau lebih memilih bara api dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Segeralah, Asiyah menolong anak angkatnya itu sembari memeluknya, sekaligus meyakinkan Fir’aun atas peristiwa yang telah terjadi.

Asiyah dengan penuh kasih sayang merawat Nabi Musa dan juga senantiasa memberikan perlindungan terhadap keberadaan Nabi Musa di tengah kezaliman istana Fir’aun.

Baca Juga: Jadi Teladan Terbaik, Ini 4 Wanita Salihah yang Dijamin Masuk Surga

Verified Writer

Shafira Arifah

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya