TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IMS 2019: Diawali Kelakar "Celana Nyangkut", Sesi Stage Garuda Meriah

Apakah kamu salah satu yang ikut sesi ini?

dok. IDN Times

Masih belum move on dari pagelaran Indonesia Millennial Summit 2019 lalu (19/1), ada sekelumit cerita-cerita unik baik dari panggung Bhinneka, Garuda, maupun Nusantara. Pada sesi "Againts the Odds: Charting Your Path as a Woman" yang bertempat di panggung Garuda, misalnya.

Diawali kelakar "celana nyangkut" ala Grace Natalie, siapa sangka momen-momen diskusi berikutnya jadi semakin semarak dan meriah? Yuk, kita simak detailnya berikut ini!

1. Usut punya usut, celotehan "celana nyangkut" muncul karena gaya ripped jeans yang dibawa Grace Natalie

dok. IDN Times

Setelah mempersilahkan pembicara maju satu per satu, moderator acara Maggie Calista mengungkapkan betapa groginya ia memandu acara tersebut. "Deg-degan nih duduk di sini. Takut kalau ada pertanyaan yang kurang tepat, mohon dikoreksi ya," papar perempuan yang sehari-harinya membawakan berita berbahasa Mandarin ini.

"Ada ibu partai yang paling muda juga, yang paling cantik juga sepertinya. Keren banget itu jeansnya," puji Maggie pada sosok Grace Natalie. Hal ini pun spontan dijawab Grace, "Nyangkut tadi."

Rupanya, ini karena penampilan Grace Natalie yang sangat kekinian dengan ripped jeans hitam berikut assymetric dress warna putih, merah, dan hitam. Warna ini rupanya senada dengan warna partai yang ia ketuai, yaitu Partai Solidaritas Indonesia.

Baca Juga: Ketika Sandiaga 'Dijebak' Jurnalis Senior Bin Galak di IMS 2019

2. Sesi berlanjut dengan diskusi menarik serta pertanyaan berbobot dari peserta yang gak cuma cewek, lho!

dok. IDN Times

Sesuai judulnya, diskusi yang diisi Mari Elka Pangestu (Former Minister & President United in Diversity), Anne Patricia Sutanto (Vice CEO PT Pan Brothers Tbk), Hernie Raharja (Vice President Unilever Indonesia), dan Grace Natalie (Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia) ini banyak membahas kiprah perempuan dalam karier.

Keempatnya membahas bagaimana rasanya punya karier yang melesat, berperan sebagai perempuan di industri yang didominasi laki-laki, jadi pemimpin partai politik yang sarat maskulinitas, dan memimpin di era bisnis yang siklusnya tidak pernah punya jeda waktu. Di antara itu, muncul pertanyaan apakah ada yang dikorbankan dan apakah pernah mengalami diskriminasi.

Uniknya, bukan hanya perempuan saja yang tertarik pada sesi ini. Peserta bernama Albert Palit pun turut menyampaikan pertanyaannya. "Kenapa sih memilih jadi wanita karier?" Apalagi ia menimbang selain terus berkarya, masih harus menghadapi naik turunnya kehidupan seperti bullying.

Baca Juga: IMS 2019: Rudiantara Imbau Milenial Sayangi Pulsa untuk Sebar Hoaks

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya