5 Cara Berhenti Mencari Validasi Orang Lain agar Hidup Makin Bahagia

Cari tahu bersama, yuk!

Naluri alami seorang manusia pasti ingin memiliki pengakuan dari orang lain. Pengakuan inilah yang kerap dikenal dengan istilah validasi. Setiap individu pasti memiliki motivasi sendiri-sendiri yang melatarbelakangi mengapa ia ingin mendapat validasi dari orang lain. Namun, terlalu sering mencari validasi dari orang lain malah hanya akan membelenggu diri kita sendiri.

Pasalnya kita gak akan pernah benar-benar bahagia karena terus menerus ingin terlihat baik di mata orang lain. Nah, agar hidupmu makin bahagia beberapa cara berikut bisa membantumu untuk berhenti mencari validasi dari orang lain. Kira-kira apa saja, ya? Intip bersama, yuk.

1. Mulai mencintai diri sendiri

5 Cara Berhenti Mencari Validasi Orang Lain agar Hidup Makin BahagiaPexels.com/Francesca Zama

Dibanding sibuk mencari validasi orang lain kesana kemari lebih baik manfaatkan waktumu dengan cara mulai mencintai diri sendiri. Saat kamu telah berhasil mencintai diri sendiri maka kamu akan lebih menghargai dirimu, kamu gak akan lagi menginginkan pengakuan dari orang lain. Karena kamu sadar apa yang kamu lakukan memang untuk kebaikanmu sendiri bukan untuk mendapat validasi orang lain.

2. Rehat sejenak dari media sosial

5 Cara Berhenti Mencari Validasi Orang Lain agar Hidup Makin BahagiaPexels.com/Magnus Mueller

Biasanya mencari validasi orang lain paling mudah dilakukan ya lewat media sosial. Ingin terlihat pintar, kaya, rajin dan sebagainya selalu dipamerkan secara terselebung lewat platform yang satu ini. Bila kamu tengah mengalami hal yang satu ini ada baiknya untuk rehat sejenak dari media sosial.

Perbanyaklah interaksi dengan orang-orang di sekitarmu dan berhenti mencari validasi dari siapa pun. Jika kamu benar-benar mampu dan layak untuk hal tersebut tanpa validasi orang juga akan tahu, kok bagimana kamu sebenarnya.

3. Mengubah pola pikir

5 Cara Berhenti Mencari Validasi Orang Lain agar Hidup Makin BahagiaPexels.com/Startup Stock Photos
dm-player

Ubahlah pola pikirmu agar gak melulu berorientasi agar mendapat validasi orang lain. Dengan atau tanpa validasi dari mereka kamu tetap sama berharganya. Validasi dari mereka juga gak menjamin kebahagiaanmu sendiri.

Karena kebahagiaanmu bergantung dari diri kamu sendiri gak perlu menunggu hasil dari pengakuan orang lain. Yuk, pelan-pelan mulai ubah pola pikir yang satu ini. Kalau kamu mau kamu pasti bisa.

Baca Juga: Senang Dipuji, 5 Zodiak Ini Hobi Mencari Validasi dari Orang Lain 

4. Menerapkan self validation

5 Cara Berhenti Mencari Validasi Orang Lain agar Hidup Makin BahagiaPexels.com/Ketut Subiyanto

Daripada bingung-bingung mencari validasi dari orang lain mengapa gak melakukan self validation  atau validasi terhadap diri sendiri saja. Dirimu sendiri perlu kamu validasi terlebih dahulu. Dengan melakukan hal ini validasi dari orang lain dirasa sudah gak penting lagi.

Karena kamu tahu betul bahwa apa yang kamu lakukan memang kamu lakukan untuk dirimu sendiri. Self validation juga merupakan salah satu bentuk dari apresiasi terhadap dirimu sendiri, lho.

5. Membiarkan hidup mengalir apa adanya

5 Cara Berhenti Mencari Validasi Orang Lain agar Hidup Makin BahagiaPexels.com/ROMAN ODINTSOV

Sibuk mengais validasi dari orang lain hanya akan membuatmu makin tersiksa. Setiap hari kamu hanya dituntut untuk membuktikan pada mereka apa yang kamu bisa. Namun, agar hidup semakin waras ada baiknya untuk berhenti melakukan hal ini dan membiarkan hidup mengalir apa adanya. BUkan berarti, kamu gak berprogress, ya tentu saja kamu tetap terus berprogress setiap harinya hanya saja pada pelaksanannya kamu jadi lebih santai.

Nah, itulah tadi beberapa cara berhenti mencari validasi orang lain agar hidup kita makin bahagia. Mudah sekali bukan untuk dilakukan, bagaimana apa kamu tertarik ingin mencoba?

Baca Juga: 5 Tips Agar Hidup Bebas dari Rasa Khawatir, Jangan Overthinking Terus!

Annisa Nur Fitriani Photo Verified Writer Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya