Apa itu Otrovert? Rahasia Jiwa yang Gak Pernah 'Cocok'

- Dr. Rami Kaminski menciptakan istilah 'otrovert' untuk menggambarkan orang yang nyaman bersosialisasi tetapi merasa sebagai perpetual outsider.
- Otrovert merasa "lain" di tengah keramaian, memilih hubungan bermakna, menjadi pengamat tajam, dan mandiri secara emosional dan intelektual.
- Otrovert memiliki kekuatan di bidang kreatif dan pemecahan masalah, serta sering memberi kontribusi berkualitas tinggi meskipun tidak terlihat di permukaan sosial kantor.
Kamu sering merasakan ada ruang kecil di dalam diri yang tak sepenuhnya diisi oleh keramaian, seperti sebuah rasa berbeda namun bertahan lama. Rasa itu gak sekadar malu atau bosan, seringkali perasaan ini membuat kamu melihat dunia agak lain dari kebanyakan orang.
Apakah selama ini merasakan hal yang sama? Mungkin saja, kamu seorang otrovert. Istilah ini muncul untuk melabeli pengalaman itu, yakni orang yang nyaman bersosialisasi namun tetap kerap merasa sebagai perpetual outsider atau gak pernah benar-benar “menempel” pada identitas kelompok, dan masih autentik dengan dirinya sendiri.
1. Dari mana istilah ‘otrovert’ ini muncul dan siapa yang mengangkatnya?

Dr. Rami Kaminski, seorang psikiater, pertama kali menggunakan istilah ini ketika ia melihat pola berulang pada pasien dan dirinya sendiri, yaitu perasaan yang gak pernah benar-benar "cocok" dengan sekitarnya sejak kecil tetapi tanpa gangguan psikiatrik yang jelas.
Dalam bukunya dan wawancara-podcast, Kaminski berbicara tentang topik ini dan menulis banyak tentangnya. Dia menjelaskan mengapa pengalaman menjadi "luar" gak selalu merupakan masalah, tetapi orientasi yang berbeda saja.
Otro, yang dalam bahasa Spanyol berarti "lain", memiliki akhiran seperti introvert atau extrovert untuk menunjukkan orientasi sosial yang berbeda. Ini gak berarti kurang sosial atau terlalu sosial, tetapi lebih gak "menjalin" identitas dengan kelompok saja.
2. Ciri-ciri inti yang membuat otrovert berbeda

Setiap otrovert memiliki ciri khas yang membuat mereka terlihat unik, yang membuatnya menarik untuk dipahami. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dirimu atau orang lain yang mungkin memiliki sifat ini, yuk bahas ciri-ciri utama otrovert.
1. Merasa “lain” meskipun berada di tengah keramaian
Otrovert bisa menghadiri pesta, rapat, atau acara sosial, tetapi mereka merasa "lain" saat berada di tengah-tengah orang banyak. Mereka merasa seperti menjadi pengamat daripada peserta penuh. Mereka tetap waspada, sepertinya melihat dunia melalui jarak emosional. Ini gak berarti mereka gak menikmati momen, kok. Sebaliknya, mereka sering menikmatinya dengan cara yang lebih sadar dan mendalam.
2. Memilih hubungan yang bermakna daripada banyak pertemanan
Bagi otrovert, memiliki satu atau dua hubungan yang kuat lebih baik daripada memiliki seratus pertemanan yang tampak. Mereka lebih menyukai bicara dengan sedikit orang, namun mempunyai hubungan yang mendalam, dibandingkan ngobrol dengan banyak orang, tapi gak mengenal secara baik.
3. Menjadi pengamat yang tajam
Otrovert sering lebih banyak mengamati sebelum bertindak. Mereka mampu membaca suasana, bahasa tubuh, dan emosi orang lain dengan akurat. Kebiasaan ini membuat mereka sering memberi masukan yang bijak dan solusi yang lebih tepat karena didasarkan pada pengamatan yang dalam.
4. Gak menyukai “performa sosial” yang palsu
Mereka cenderung menolak berpura-pura hanya demi diterima. Ketika situasi menuntut mereka untuk bersikap gak autentik, otrovert biasanya merasa lelah atau bahkan menjauh. Mereka lebih memilih percakapan yang jujur dan mendalam daripada basa-basi yang terlalu formal atau superficial.
5. Mandiri secara emosional dan intelektual
Otrovert, yang mandiri secara intelektual dan emosional, gak terlalu membutuhkan validasi sosial untuk merasa berharga. Mereka dapat tetap bahagia dan berkembang meskipun gak terlalu terlihat. Selain itu, sifat ini membuat mereka lebih tahan terhadap tekanan sosial dan membuat keputusan yang sesuai dengan prinsip pribadi mereka.
6. Kreatif dan resilien
Perasaan "di luar lingkaran" mendorong otrovert untuk berpikir dengan cara yang berbeda, mendorong kreativitas. Energi ini disalurkan ke dalam penulisan, seni, atau pemecahan masalah oleh banyak otrovert. Selain itu, karena mereka telah terbiasa menjadi "berbeda" selama bertahun-tahun, mereka lebih tahan terhadap tantangan.
3. Cara otrovert bersinar di pekerjaan dan kreativitas

Otrovert sering punya kekuatan besar di bidang kreatif dan pemecahan masalah karena mereka gak didikte oleh mainstream. Banyak tulisan populer menyebut bahwa figur-figur sejarah yang “berbeda” sering memperlihatkan pola pikir seperti ini, gak terikat pada konsensus, berani mengambil sudut pandang lain, dan tahan terhadap tekanan sosial.
Di lingkungan kerja, mereka bisa menjadi pemikir strategis, pengamat yang tajam, serta partner yang mampu memberi umpan balik jujur tanpa ikut-ikutan, lho. Karena memilih hubungan yang intens, kontribusi mereka sering berkualitas tinggi meski gak selalu terlihat di permukaan sosial kantor, lho.
4. Apakah kita atau orang terdekat termasuk otrovert?

Perhatikan polanya, apakah kamu sering hadir dalam pertemuan sosial tapi merasa terpisah secara emosional? Apakah kamu memilih percakapan panjang dengan satu atau dua orang daripada ikut arus grup? Apakah kamu menolak peran sosial yang "terlihat” di sekitarmu? Jika ya, kemungkinan besar kita sedang melihat sifat otrovert.
Meskipun begitu, jangan mudah melabeli diri sendiri, ya. Perasaan gak cocok juga bisa berasal dari trauma, kecemasan sosial, atau gangguan neuropsikologis lainnya. Sangat disarankan untuk mendapatkan konsultasi awal dengan ahli kesehatan mental jika perasaan "asing" tersebut merupakan sumber penderitaan yang signifikan, seperti depresi atau kesepian kronis.
Setelah memahami karakteristiknya, kamu akan menyadari bahwa otrovert bukan sekadar label baru, ini adalah cara untuk melihat pengalaman hidup yang berbeda. Apa itu otrovert? Inimerupakan identitas yang memungkinkan kamu menjalani hidup dengan cara yang unik tanpa merasa terbatas pada kategori ekstrovert atau introvert. Bagaimana menurutmu?