Apakah Setiap 2 Rakaat Salat Tarawih Perlu Membaca Niat?

- Perbedaan pandangan di antara mazhab-mazhab dalam Islam mengenai jumlah rakaat dan cara pengerjaannya
- Niat salat tarawih 2 rakaat berbeda-beda tergantung cara pelaksanaannya, apakah dilakukan sendiri, berjamaah sebagai makmum, atau berjamaah sebagai imam
- Tata cara salat tarawih 2 rakaat yang harus diikuti dengan urutan yang sama hingga sujud kedua
Saat menjalankan salat tarawih, mungkin kamu pernah bertanya-tanya apakah setiap 2 rakaat salat tarawih perlu membaca niat lagi atau cukup sekali di awal. Hal ini sering menjadi perdebatan karena adanya perbedaan pandangan di antara mazhab-mazhab dalam Islam.
Lalu, bagaimana sebenarnya aturan yang dianut oleh setiap mazhab? Yuk, simak penjelasannya di sini!
1. Apakah setiap 2 rakaat salat tarawih perlu membaca niat?

Terkait bacaan niat dalam salat tarawih setiap 2 rakaat, hal ini berkaitan dengan perbedaan pendapat di antara mazhab-mazhab dalam Islam mengenai jumlah rakaat dan cara pengerjaannya. Mazhab Syafi’iah, misalnya, berpendapat bahwa salat tarawih harus dilakukan dengan salam setiap 2 rakaat agar sah sehingga setiap 2 rakaat tersebut juga disertai niat. Pendapat serupa juga dianut oleh mazhab Hambali dan Maliki yang menekankan salat tarawih dilakukan dengan salam setiap 2 rakaat.
Sementara itu, mazhab Hanafi membolehkan pelaksanaannya dengan salam setiap 4 rakaat. Dengan demikian, mayoritas ulama dari keempat mazhab berpendapat bahwa salat tarawih lebih utama dikerjakan dengan salam setiap 2 rakaat, sehingga membaca niat di setiap 2 rakaat menjadi bagian dari pengamalannya.
2. Niat salat tarawih 2 rakaat

Niat menjadi bagian penting dalam pelaksanaan salat tarawih. Sebelum memulai salat, setiap muslim dianjurkan untuk menetapkan niat dalam hati. Meski begitu, banyak yang memilih untuk melafalkan niat sebelum takbiratul ihram agar lebih mantap.
Secara umum, niat salat tarawih 2 rakaat bisa berbeda tergantung cara pelaksanaannya, apakah dilakukan sendiri (munfarid), berjamaah sebagai makmum, atau berjamaah sebagai imam. Berikut bacaan niat salat tarawih 2 rakaat:
- Niat salat tarawih 2 rakaat munfarid (sendiri)
اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku berniat salat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
- Niat salat tarawih 2 rakaat berjamaah sebagai makmum
اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku berniat salat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
- Niat salat tarawih 2 rakaat berjamaah sebagai imam
اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku berniat salat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala."
Beberapa ulama juga berpendapat bahwa niat cukup tertanam dalam hati tanpa harus diucapkan. Namun, melafalkan niat dapat membantu seseorang lebih fokus dalam menjalankan ibadah. Baik dilakukan sendiri maupun berjamaah, yang terpenting adalah menjaga kekhusyukan dalam setiap rakaat salat tarawih.
3. Tata cara salat tarawih 2 rakaat

Salat tarawih dilakukan dengan jumlah rakaat yang bervariasi, mulai dari 8 hingga 20 rakaat, dan dikerjakan dengan 2 rakaat sekali salam. Berikut ini adalah tata cara salat tarawih 2 rakaat:
- Niat – niat salat tarawih dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan sebelum takbiratul ihram.
- Takbiratul ihram – mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Allahu Akbar sebagai tanda memulai salat.
- Membaca doa iftitah – setelah takbir, dianjurkan membaca doa iftitah sebagai pembuka salat.
- Membaca surah Al-Fatihah – setelah doa iftitah, wajib membaca Surah Al-Fatihah.
- Membaca surah pendek – setelah Al-Fatihah, membaca surah pendek dari Al-Qur’an, seperti Al-Ikhlas atau Al-Kautsar.
- Rukuk – membungkukkan badan dengan posisi tangan memegang lutut dan membaca doa rukuk.
- I’tidal – kembali berdiri tegak setelah rukuk sambil membaca doa i’tidal.
- Sujud – bersujud dengan meletakkan dahi, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki di lantai.
- Duduk di antara dua sujud – duduk sejenak sebelum melakukan sujud kedua.
- Sujud kedua – melakukan sujud kedua sebelum berdiri ke rakaat berikutnya.
- Berdiri untuk rakaat kedua – melanjutkan rakaat kedua dengan urutan yang sama hingga sujud kedua.
- Tasyahud akhir dan salam – setelah sujud kedua pada rakaat kedua, membaca tasyahud akhir lalu mengucapkan salam ke kanan dan kiri.
- Mengulang salat dengan cara yang sama – setelah salam, berdiri kembali untuk mengulang salat tarawih dengan cara yang sama hingga jumlah rakaat yang diinginkan tercapai.
- Menyelesaikan jumlah rakaat – salat tarawih biasanya dilakukan sebanyak 8 hingga 20 rakaat dengan pola 2 rakaat sekali salam.
- Membaca doa setelah salat tarawih – setelah selesai, dianjurkan membaca doa sebagai penutup ibadah.
Jadi, apakah setiap 2 rakaat salat tarawih perlu membaca niat? Jawabannya tergantung pada keyakinan masing-masing mazhab. Yang terpenting adalah pelaksanaan salat tarawih dilakukan dengan khusyuk sesuai ajaran yang diyakini. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!