Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Avirista Midada dan Endah Kurniawati saat acara resepsi usai mengucap janji sehidup semati. Dok/Avirista Midada

Malang, IDN Times - Avirista Midada (28) masih ingat betul momen awal dirinya berjumpa dengan sang istri Endah Kurniawati (27). Ia tampak bersemangat ketika menceritakan momen pertama bertemu sang istri.

Sembari melihat-lihat foto resepsi pernikahan, pria yang biasa disapa Aris itu bercerita bagaimana dirinya dan sang istri bertemu hingga akhirnya sepakat mengikat janji sehidup semati. 

1. Berawal dari sama-sama patah hati

Avirista Midada dan istri usai alad nikah tahun 2019 lalu. Dok/Avirista Midada

Aris menceritakan bahwa sekitar bulan Februari 2019, dirinya tengah patah hati usai hubungan dengan sang pacar kandas. Karena suntuk, ia memutuskan untuk mencoba menghibur diri dengan membuka aplikasi pertemanan Tantan. Ia kemudian tertarik dengan seorang wanita bernama Endah Kurniawati. Aris pun memberanikan diri untuk mencoba berkenalan. 

"Awalnya dulu tidak direspons sama istri. Tapi kemudian saya coba lihat-lihat lagi sampai akhirnya saya dapat akun Instagram pribadinya. Kemudian saya beralih ke Instagram mencoba menjalin komunikasi," paparnya Jumat (12/2/2021). 

2. Putuskan untuk bertemu setelah komunikasi via Instagram

Prosesi ijab qabul yang dilakukan Avirista Midada pada 2019 lalu. Dok/Avirista Midada

Setelah beberapa kali mencoba, usaha Aris untuk mendekati Endah mulai membuahkan hasil. Respons positif tersebut membuat pria asal Bojonegoro itu, semakin bersemangat untuk terus membangun komuniksi dengan Endah.

Setelah dirasa menemukan kecocokan dalam komunikasi, mereka kemudian memutuskan bertemu secara langsung pada Maret 2019. Dari pertemuan muda-mudi tersebut kemudian berbagi cerita termasuk juga pengalaman dalam menjalin hubungan sebelumnya. 

"Ternyata dari cerita itu kami memiliki kesamaan yakni pernah dikecewakan saat menjalin hubungan. Itu juga yang saya rasa membuat kami menjadi klop dan cocok," tambahnya 

3. Hubungan semakin dekat dan sepakat berkomitmen serius

Proses penyerahan buku nikah usai ijab qabul. Dok/Avirista Midada

Usai pertemuan tersebut, Aris mengakui bahwa dirinya dan Endah mulai semakin akrab. Meskipun belum kenal terlau lama, keduanya merasa bisa saling mengimbangi satu sama lain. Setelah beberapa bulan menjalin hubungan, keduanya kemudian sepakat untuk meningkatkan status hubungan tersebut ke arah yang lebih serius. Pada bulan Juni 2019, Aris melamar sang pujaan hatinya itu. 

"Awalnya tidak mudah juga. Karena memang baru kenal dan belum lama bertemu. Tetapi kami mencoba mengakrabkan diri. Akhirnya pada bulan April saya ajak Endah untuk menikah dan bulan Juni kami lamaran," sambungnya. 

4. Yakin karena ada komitmen

Proses ijab qabul yang dilakukan Aris pada Oktober 2019 lalu. Dok/Avirista Midada

Sementara itu, Endah kurniawati mengakui bahwa dirinya sempat merasa ragu-ragu. Namun, seiring berjalannya waktu dan intensitas pertemuan di antara keduanya, Endah mengakui mulai menemukan keyakinan bahwa Aris adalah lelaki yang tepat. Terlebih dalam masa pendekatan hingga sebelum melamar, Aris terus menunjukkan komitmen untuk mengajak dirinya melangkah pada hubungan yang lebih serius. 

"Dalam membangun sebuah hubungan, komitmen di antara kedua belah pihak sangat penting. Laki-laki harus berani ngomong perasaan dan komitmennya kepada wanita. Lalu kedua pihak juga harus sama-sama mau menerima masa lalu. Hal itu yang kemudian membuat saya mau menerima dan berkomitmen serius dengan suami," katanya. 

5. Saling menghargai dan memahami

Avirista Midada dan istri usai alad nikah tahun 2019 lalu. Dok/Avirista Midada

Setalah melalui serangkaian proses yang panjang, keduanya sepakat mengikat janji suci sehidup semati pada 6 Oktober 2019. Setelah berjalan 1,5 tahun, Aris dan Endah kini tetap bisa hidup rukun dan harmonis. Endah menuturkan bahwa kunci hubungan harmonis mereka adalah saling menghargai dan memahami. Mengesampingkan ego pribadi untuk mencari solusi bersama setiap ada masalah yang muncul. 

"Menikah itu bukan semata-mata menjalin hubungan saja. Tetapi juga harus sama-sama mengerti dan memahami bahwa komitmen yang dibangun harus benar-benar dijaga bersama. Istri harus mendukung karir suami dan begitu pula sebaliknya. Lalu perencanan kehidupan jangka panjang juga harus benar-benar dipikirkan bersama," tandasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team