Bacaan Salat Tarawih dari Awal sampai Akhir, yuk Persiapkan!

- Niat salat Tarawih harus diucapkan dengan sungguh-sungguh, baik saat melaksanakan sendiri maupun berjamaah.
- Setelah menunaikan salat Tarawih, umat Islam dianjurkan untuk membaca wirid sebagai bentuk ibadah tambahan.
- Salat witir adalah salat sunnah yang dilakukan dalam jumlah rakaat ganjil, seperti satu, tiga, lima, atau lebih.
Ramadan sudah di depan mata! Bagi yang ingin menjalankan ibadah dengan maksimal, memahami bacaan salat Tarawih dari awal sampai akhir tentu penting.
Salat Tarawih adalah ibadah sunah yang dikerjakan pada malam Ramadan, baik sendiri maupun berjamaah. Mulai dari niat, doa, hingga zikir setelah salat, semua memiliki keutamaan tersendiri. Yuk, simak panduan lengkapnya agar ibadahmu makin khusyuk!
1. Bacaan niat salat tarawih

Sebelum memulai salat tarawih, membaca niat adalah hal yang penting. Niat ini diucapkan dalam hati sebagai bentuk kesungguhan dalam menjalankan ibadah. Salat tarawih sendiri bisa dilakukan secara sendiri (munfarid) maupun berjamaah, baik sebagai imam maupun makmum.
Berikut bacaan niat salat tarawih berdasarkan cara pelaksanaannya:
- Niat salat tarawih sendiri
Bagi yang melaksanakan salat tarawih secara sendiri di rumah, berikut bacaannya:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak‘ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku berniat salat tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta’ala."
- Niat salat tarawih berjamaah sebagai Imam
Jika salat tarawih dilakukan berjamaah dan seseorang bertindak sebagai imam, maka niatnya adalah sebagai berikut:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak‘ataini mustaqbilal qiblati adaa’an imaman lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku berniat salat tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta’ala."
- Niat salat tarawih berjamaah sebagai makmum
Bagi yang mengikuti imam dalam salat tarawih berjamaah, berikut bacaan niatnya:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak‘ataini mustaqbilal qiblati adaa’an ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku berniat salat tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta’ala."
2. Wirid setelah salat tarawih

Setelah menunaikan salat Tarawih, umat Islam dianjurkan untuk berzikir dan membaca wirid sebagai bentuk ibadah tambahan. Wirid ini berisi tasbih, tahmid, takbir, istighfar, serta doa-doa memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.
Berikut beberapa wirid yang bisa dibaca setelah salat tarawih:
- Membaca syahadat dan istighfar
Sebagai bentuk penguatan iman dan permohonan ampun kepada Allah, dianjurkan untuk membaca:
Syahadat
اللَّهُمَّ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Allāhumma ashhadu an lā ilāha illallāh wa ashhadu anna Muḥammadan rasūlullāh.
Artinya: "Ya Allah, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ العَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāhal ‘aẓīma alladhī lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm wa atūbu ilaihi.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya."
- Membaca doa memohon ridha Allah dan dijauhkan dari neraka
Wirid ini dibaca tiga kali sebagai doa memohon keridhaan Allah dan perlindungan dari siksa neraka:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
Allāhumma innī as'aluka ridhāka wal jannah, wa a'ūdzu bika min sakhathika wan nār
Artinya: "Ya Allah, aku memohon ridha-Mu dan surga, serta berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan neraka."
- Membaca tasbih setelah salat
Zikir ini dibaca tiga kali sebagai pujian kepada Allah:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Subhānal malikil quddūs
Artinya: "Maha Suci Raja yang Maha Suci."
Atau bisa juga membaca:
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ
Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā'ikati war rūh
Artinya: "Maha Suci, Maha Suci, Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan ruh (Jibril)."
- Doa memohon ampunan Allah
Doa ini dianjurkan untuk dibaca tiga kali setelah salat:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka 'afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa, fa'fu 'annī
Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Mulia, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku."
- Doa memohon perlindungan Allah
Sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah, bisa membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allāhumma inī a'ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu'āfātika min 'uqūbatika. Wa a'ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā'an alayka anta kamā atsnayta 'alā nafsika.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (azab)-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian atas-Mu, Engkau sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri."
3. Doa setelah salat tarawih

Berikut adalah doa yang biasa dibaca setelah salat tarawih, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya:
اللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shalâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’i râdlîn. Wa lin-na‘mâ’i syâkirîn. Wa ‘alal-balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ‘alal haudli wâridîn. Wa ilal-jannati dâkhilîn. Wa minan-nâri nâjîn. Wa ‘alâ sarîril karâmati qâ‘idîn. Wa bihûrin ‘în mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil-jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan-nabiyyîna wash-shiddîqîna wasy-syuhadâ’i wash-shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy-syahrisy-syarîfil mubârakah minas-su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang menunaikan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk-Mu, yang menjauhi kebatilan, yang zuhud di dunia, yang mencintai akhirat, yang ridha dengan ketetapan-Mu, yang bersyukur atas nikmat-Mu, yang sabar dalam menghadapi cobaan, yang berada di bawah panji Nabi Muhammad ﷺ pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga beliau, yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari surga, yang mengenakan pakaian dari sutra halus dan tebal, yang menikmati makanan surga, yang meminum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan piala dari mata air yang mengalir, bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka itulah sebaik-baiknya teman. Itulah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah sebagai Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang penuh berkah ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang celaka dan tertolak amalnya. Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada junjungan kami Nabi Muhammad ﷺ, serta kepada keluarga dan sahabat beliau. Dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih di antara yang pengasih. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
4. Niat salat witir

Niat merupakan langkah pertama dalam setiap ibadah, termasuk salat witir. Salat witir adalah salat sunah yang dilakukan dalam jumlah rakaat ganjil, seperti satu, tiga, lima, atau lebih. Berikut ini niat salat witir sesuai dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan:
- Niat salat witir satu rakaat
Jika salat witir dikerjakan hanya satu rakaat, maka niatnya sebagai berikut:
أَصَلَّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُومًا / إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adaan (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala."
- Niat salat witir tiga rakaat sekaligus
Jika salat witir dikerjakan tiga rakaat tanpa tahiyyat awal, maka niatnya sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُومًا / إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri tsalatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaan (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan salat sunah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala."
Jika salat witir dilakukan dalam jumlah rakaat lain seperti lima atau tujuh rakaat, maka niatnya disesuaikan dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan. Yang terpenting dalam niat salat adalah menghadirkan keikhlasan dalam hati karena Allah SWT.
5. Doa setelah salat witir

Setelah menyelesaikan salat witir, dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk permohonan dan rasa syukur kepada Allah SWT. Doa ini mencakup berbagai permintaan kebaikan, mulai dari keimanan yang teguh, ilmu yang bermanfaat, hingga kesehatan dan ampunan.
Berikut adalah bacaan doa setelah salat witir:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيمَانًا دَائِمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِينًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِينًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allaahumma innaa nas-aluka iimaanan daa-iman. Wanas- aluka qalban khaasyi'an. Wanas-aluka 'ilman naafi'an. Wanas-aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas-aluka 'amalan shaalihan. Wanas-aluka diinan qayyiman. Wanas-aluka khairan katsiiran. Wanas-alukal 'afwa wal 'aafiyah. Wanas-aluka tamaamal 'aafiyah. Wanas-alukasy syukra 'alal 'aafiyati, wanas-alukal ghinaa-a 'anin naas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhassyu'anaa watadharru'anaa wata'abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah yaa allaah yaa allaah yaa arhamar raahimiin. Wasallallaahu 'alaa khairi khalqihii muhammadin wa 'alaa aalihii wasahbihii ajma'iina walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina.
Artinya: "Ya Allah, kami mohon kepada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar, amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak. Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: shalat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam."
Itulah bacaan niat, doa, dan zikir dalam bacaan salat tarawih dari awal sampai akhir. Yuk, persiapkan diri agar ibadah Ramadan semakin khusyuk!