Banyak Dialami, Inilah 5 Cara Mengatasi Anticipatory Grief!

Anticipatory grief atau kesedihan antisipatif ternyata merupakan hal yang umum dan dialami oleh banyak orang. Kesedihan ini terjadi karena sesuatu yang belum terjadi, tetapi kita sudah memiliki firasat buruk akan hal itu.
"Kami akan mengatakan itu adalah kesedihan yang dimulai setiap kali kami menyadari bahwa kematian atau jenis kehilangan lainnya sudah dekat," jelas Litsa Williams MA, LCSW-C, seorang mental health therapist, dilansir Real Simple.
Umumnya, beberapa orang kerap merasakan kesedihan antisipatif ini ketika akan mengalami kehilangan atau kejadian yang kurang menguntungkan. Lantas, bagaimana caranya menghadapi anticipatory grief? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Biarkan dirimu merasakan kesedihan itu

Hal utama yang harus kamu lakukan adalah mengakui bahwa kamu memang sedih, jangan menyangkal perasaanmu. Biarkanlah dirimu merasakan perasaan sedih itu. Hindari juga untuk menyalahkan diri sendiri atas perasaan itu.
"Menerima kesedihan antisipatif bukan berarti kamu sudah menyerah. Cobalah untuk menciptakan ruang untuk kesedihan ini," ujar Litsa Williams.
Biarkan dirimu benar-benar merasakan kesedihan itu. Memang akan terasa cukup menyakitkan. Namun, berusaha menghindarinya pun bukanlah solusi yang baik dan hanya akan membuatmu semakin tersiksa. Oleh sebab itu, berikan ruang untuk merasakan kesedihan itu, tetapi jangan sampai terlalu berlarut-larut.
2. Cobalah ceritakan dan ekspresikan apa yang kamu rasakan

Sebaiknya, jangan sampai kamu memendam rasa sedih ini sendirian. Cobalah untuk menceritakannya ke orang atau kerabat terdekat yang kamu percayai. Ekspresikan apa yang sedang kamu rasakan selama ini.
Melansir Very Well Health, Lynne Eldridge, MD, seorang dokter kanker dan ahli nutrisi, menyebutkan bahwa anticipatory grief ini mirip dengan kesedihan yang dirasakan setelah orang terdekatmu meninggal dunia. Namun, anticipatory grief biasanya akan menyebabkan kamu merasa marah dan sulit mengendalikan emosi.
Oleh sebab itu, cobalah cari teman atau kerabat yang benar-benar bisa mendengarkanmu. Hindari untuk bercerita kepada teman yang suka menghakimi, karena nantinya kamu akan sulit mengekspresikan apa yang sedang dirasakan.
3. Habiskan waktu bersama orang tercinta

Dalam beberapa waktu, anticipatory grief bisa berupa sebuah firasat. Biasanya, firasat ini datang ketika kamu akan mengalami kehilangan orang-orang terdekat. Oleh sebab itu, Lynne Eldridge menyarankan untuk memanfaatkan dan menghabiskan waktumu bersama orang-orang tercinta selama mereka masih ada di dunia ini.
Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari, karena gak punya banyak memori menyenangkan bersama mereka. Maka, cobalah selalu meluangkan waktu untuk orang-orang terdekat atau keluarga tercinta.
4. Pertimbangkan untuk membuat jurnal

Beberapa orang biasanya akan sulit untuk berhenti merasakan anticipatory grief. Mereka akan mengalami kesedihan yang berlarut-larut. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mencoba untuk membuat jurnal harian.
"Banyak orang merasa sangat terbantu untuk menyisihkan 'waktu duka' dengan menulis di jurnal," ujar Litsa Williams.
Kamu bisa mencoba menuliskan di jurnal terkait apa yang sedang kamu rasakan. Lalu, kamu juga bisa menghias jurnal secantik mungkin. Sehingga, kamu memiliki kegiatan yang bisa membuat kamu terdistraksi dari rasa sedih atau anticipatory grief.
5. Cobalah lakukan metode atau pendekatan holistik

Lynne Eldridge menyebutkan, kamu juga bisa mencoba melakukan metode atau pendekatan holistik. Terapi ini bisa membantu kamu mengontrol emosi, salah satunya kecemasan karena anticipatory grief.
Terapi holistik yang paling mudah dilakukan adalah meditasi dan pijat terapi. Meditasi bisa membuat kamu rileks dan menghilangkan kecemasan yang sedang dirasakan. Oleh karena itu, jika kesedihan gak kunjung hilang, maka cobalah lakukan meditasi.
Itu dia beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi anticipatory grief. Jadi, jangan sampai kamu menyangkal perasaan ini. Namun, jangan sampai juga terlalu berlarut-larut merasakan kesedihannya.