Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Barang yang Sebaiknya Stop Dibeli jika Mau Hidup Frugal

ilustrasi sedang berbelanja
ilustrasi sedang berbelanja (pexels.com/Ksenia Chernaya)
Intinya sih...
  • Air minum kemasan dan minuman manis siap minum harus dihentikan untuk hidup frugal
  • Barang murah tapi tidak tahan lama sebaiknya tidak dibeli demi kehidupan yang hemat
  • Pakaian yang tidak dibutuhkan hanya karena lagi diskon, peralatan dapur atau rumah tangga yang jarang dipakai, serta barang-barang “lucu” tanpa fungsi nyata sebaiknya dihindari
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mau mulai hidup frugal tapi bingung harus mulai dari mana? Salah satu langkah paling efektif adalah berhenti membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu kamu butuhkan. Kadang kita mengeluarkan uang untuk hal-hal kecil yang terlihat sepele, tapi kalau diakumulasi, jumlahnya bisa bikin kaget dan dompet menipis tanpa terasa.

Frugal living bukan soal pelit atau anti belanja. Ini soal memprioritaskan pengeluaran untuk hal-hal yang benar-benar penting dan memberikan nilai jangka panjang. Nah, berikut ini adalah lima jenis barang yang sebaiknya stop dibeli jika mau hidup frugal tapi tetap nyaman.

1. Air minum kemasan dan minuman manis siap minum

ilustrasi membawa botol minum
ilustrasi membawa botol minum (pexels.com/Jopwell)

Mungkin kamu merasa membeli air mineral kemasan seharga Rp3.000–Rp5.000 adalah pengeluaran kecil. Tapi kalau dilakukan setiap hari, dalam sebulan bisa habis Rp100.000 lebih hanya untuk air minum. Belum lagi kalau kamu juga rutin beli kopi susu kekinian, teh boba, atau minuman manis lainnya.

Solusinya? Bawa botol minum sendiri dari rumah atau kos. Kamu bisa isi ulang dengan air galon, air matang, atau bahkan infused water. Selain lebih hemat, kamu juga membantu mengurangi sampah plastik. Bonusnya: hidup jadi lebih sehat karena konsumsi gula juga ikut berkurang.

2. Barang murah tapi tidak tahan lama

ilustrasi sepatu obral
ilustrasi sepatu obral (pexels.com/Bryan)

Barang murah memang menggoda, apalagi kalau tampilannya lucu dan fungsinya terlihat praktis. Tapi banyak dari barang-barang murah justru cepat rusak dan akhirnya harus diganti berkali-kali dari kabel charger KW, sepatu murahan, hingga alat masak tipis yang gampang penyok. Dalam prinsip frugal living, lebih baik sekali beli barang berkualitas yang tahan lama daripada harus mengeluarkan uang berkali-kali untuk barang serupa. Jadi, stop beli barang hanya karena murah. Lebih bijak kalau kamu investasi pada kualitas daripada kuantitas.

3. Pakaian yang tidak dibutuhkan hanya karena lagi diskon

ilustrasi baju diskon
ilustrasi baju diskon (pexels.com/frank minjarez)

Diskon memang sering bikin kalap. Tapi seberapa sering kamu beli baju karena “mumpung murah” lalu akhirnya jarang dipakai atau bahkan masih ada tag-nya sampai sekarang? Ini adalah jebakan konsumtif yang sering bikin budget bulanan jebol tanpa disadari.

Mulai sekarang, stop beli baju (atau aksesoris) hanya karena diskon. Coba praktikkan prinsip “satu masuk, satu keluar”: kalau kamu mau beli satu pakaian baru, pastikan ada satu yang kamu relakan untuk disingkirkan atau disumbangkan. Dengan begitu, kamu jadi lebih sadar sebelum menambah isi lemari.

4. Peralatan dapur atau rumah tangga yang jarang dipakai

ilustrasi peralatan dapur
ilustrasi peralatan dapur (pexels.com/Charlotte May)

Siapa yang tergoda beli alat pemanggang waffle, pembuat es krim, atau blender kecil karena lihat review di TikTok? Faktanya, banyak dari alat-alat ini akhirnya hanya jadi “penghuni tetap” di lemari dapur karena terlalu jarang digunakan. Ini adalah pemborosan ruang dan uang.

Kalau kamu tinggal sendiri atau di kos, prioritaskan alat dapur multifungsi dan praktis. Daripada beli alat yang hanya punya satu fungsi dan jarang dipakai, lebih baik invest di alat yang bisa digunakan untuk banyak jenis masakan. Frugal living adalah soal efisiensi ruang dan fungsi.

5. Barang-barang “lucu” atau aesthetic tanpa fungsi nyata

ilustrasi barang-barang aesthetic
ilustrasi barang-barang aesthetic (pexels.com/Viridiana Rivera)

Mungkin kamu suka beli stationery lucu, pajangan aesthetic atau dekorasi kecil yang menggemaskan. Tapi coba tanya ke diri sendiri: apakah barang itu benar-benar berguna, atau hanya jadi penghias meja yang ujung-ujungnya berdebu? Dalam gaya hidup frugal, kamu belajar untuk memprioritaskan fungsi di atas gaya. Bukan berarti kamar kamu harus kosong atau nggak estetik, tapi setiap barang sebaiknya punya nilai guna. Kamu tetap bisa punya ruang yang nyaman dan menarik tanpa harus boros demi hal-hal lucu yang tak tahan lama trennya.

Frugal living bukan berarti menolak semua bentuk konsumsi. Melainkan kamu belajar mengenali mana yang perlu, mana yang cuma keinginan sesaat. Dengan mengetahui jenis barang yang sebaiknya stop dibeli jika mau hidup frugal, kamu akan melihat perubahan nyata dalam pengeluaran bulananmu dan merasa lebih ringan secara finansial. Ingat, bukan jumlah penghasilanmu yang menentukan kondisi keuangan, tapi cara kamu mengelolanya. Jadi, yuk mulai evaluasi isi keranjang belanja (fisik maupun online), dan mulai hidup frugal tanpa kehilangan kenyamanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

[QUIZ] Pilih Kostum Kesukaan Upin Ipin, Ini Alasanmu Merasa Kesal dan Suka Mengeluh

01 Nov 2025, 20:00 WIBLife