ilustrasi alpha female di lingkungan kerja (unsplash.com/ ThisisEngineering)
Tidak jauh berbeda, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang kepemimpinan perempuan juga telah berkembang signifikan. Berdasarkan penelitian, ada 59 persen perempuan yang merasa puas, 38 persen netral, dan 22 persen masih merasa kurang puas terhadap kesempatan perempuan berperan sebagai pemimpin di tempat kerja. Dengan begitu, bisa dibilang banyak organisasi di Indonesia telah menetapkan cara yang efektif untuk pengembangan kepemimpinan perempuan.
Di sisi lain, perhatian lebih lanjut terhadap tantangan ini tetap perlu dilakukan. Terutama, untuk para perempuan yang masih memiliki kekhawatiran akan kemajuan diri di tempat kerja saat ini. Ada beberapa sikap utama yang bisa dikembangkan dalam memperkuat peran pemimpin perempuan di tempat kerja. Pertama, berupayalah lebih fokus hanya pada rencana yang kamu buat. Kedua, pahamilah semakin pintar perempuan, semakin banyak kritik datang. Ketiga, jangan berdandan berlebihan, terkecuali jika tuntutan pekerjaan, seperti bekerja di dunia hiburan.
Semua individu di lingkungan kerja berhak mengharapkan perlakuan yang lebih adil dan setara dalam mencapai kesuksesan karier. Kamu bisa menilai kesetaraan ini dengan tampil sebagai Alpha Female. Yakni, menjadi figur perempuan yang dapat mengutarakan pendapat dengan tegas, namun, bertanggung jawab, serta tidak goyah terhadap kritik yang datang. Dengan menjadi Alpha Female, kamu bisa membuktikan bahwa perempuan juga bisa memainkan peran positif yang berdampak dalam upaya mencapai visi misi perusahaan dan masyarakat secara luas.