Membicarakan orang lain adalah kegiatan yang sangat tidak bermanfaat. Apalagi jika topiknya mengandung unsur negatif yang mana, bila sampai terdengar oleh orang yang dibicarakan, hal itu sangat membuatnya tidak nyaman. Kebiasaan buruk ini harus segera dihilangkan.
Jangan sampai kita memelihara kebiasaan buruk ini, karena lima fakta ini akan membuatmu berhenti membicarakan orang lain.
Terkadang seseorang memang menceritakan hal buruk tentang orang lain. Tujuan sebenarnya adalah supaya orang tersebut terlihat jelek di mata orang lain. Tidak hanya itu, membicarakan keburukan orang lain akan membuat mereka merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang yang dia bicarakan.
Mengejutkan, fakta sebenarnya adalah orang yang dibicarakan sebenarnya jauh lebih baik dari orang yang sedang membicarakannya. Hal buruk dan aib yang diumbar oleh orang tidak bertanggung jawab hanyalah untuk membuat dirinya agar tidak iri dengan orang tersebut.
Orang yang memiliki gelar pun, masih ada kemungkinan suka membicarakan orang lain. Kebiasaan buruk ini seolah-olah tidak pandang bulu. Setiap orang bisa menikmati pembicaraan buruk ini. Sejatinya, orang yang berpikir akan merasa menghabiskan waktu untuk membicarakan keburukan orang lain adalah hal yang sangat tidak bermanfaat. Mereka akan lebih suka membicarakan tentang visi misi ke depan atau berbagi ilmu dari pada membicarakan orang lain.
Ketika kita sedang membicarakan orang lain, orang yang membiasakan dirinya dengan hal positif pasti tidak nyaman dengan hal ini. Membicarakan keburukan orang lain sama saja dengan menyalurkan energi negatif ke dalam diri kita dan orang lain. Alasannya adalah karena pembicaraan tersebut akan mengarah pada unsur kata-kata kasar, kebencian dan fitnah.
Ketika kita membicarakan orang lain kita secara terang-terangan menunjukkan siapa diri kita. Segala yang kita bicarakan adalah gambaran dari diri kita. Seseorang akan dengan mudah menilai bahwa kita adalah orang tidak kompeten karena tidak ada topik bermanfaat untuk dibicarakan, egois karena merasa dirinya yang paling baik dan benar, atau menyebalkan karena membicarakan keburukan orang lain.
Terkadang kau akan merasa kesal ketika mengetahui bahwa orang lain juga sedang membicarakanmu. Begitulah rasanya menjadi orang yang sedang kita bicarakan. Lawan bicara kita yang sering menemani kita membicarakan orang lain. Kenyataannya, dia diam-diam juga membicarakan kita tanpa sepengetahuan.
Meski sulit dipercaya tapi itulah kenyataannya. Mereka tau banyak hal darimu maka rasanya tidak mungkin jika hal-hal tentangmu tidak dijadikan bahan pembicaraan.
Kalau sudah tahu tidak ada manfaatnya sama sekali, maka lebih baik ditinggalkan dan diganti dengan kegiatan positif yang lebih bermanfaat. Kegiatan yang tidak hanya membuat orang lain senang tapi kita pun juga ikut senang.