Bolehkan Mencantumkan Gelar di KTP? Perhatikan Aturan Penulisan Nama

Dokumen kependudukan merupakan dokumen resmi yang diterbitkan oleh Disdukcapil Kabupaten/Kota. Dokumen kependudukan meliputi biodata penduduk, kartu keluarga, kartu identitas anak, kartu tanda penduduk elektronik, surat keterangan kependudukan dan akta pencatatan sipil.
Dokumen kependudukan tersebut memiliki aturan pencatatan nama yang telah diterangkan secara resmi dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencatatan Nama pada Dokumen Kependudukan. Hal tersebut termasuk penulisan gelar di KTP. Inilah aturan dalam penulisan gelar di KTP maupun dokumen kependudukan lain.
1. Bolehkah mencantumkan gelar di KTP?

Menurut aturan administrasi kependudukan yang dibagikan melalui laman resmi Dukcapil, gelar akademik, gelar keagamaan, mau pun gelar adat tidak wajib dicantumkan dalam KTP elektronik. Akan tetapi, apabila ingin mencantumkan gelar tersebut diperbolehkan dengan mengajukan permohonan ke Disdukcapil setempat.
Terdapat sejumlah ketentuan dalam pencatatan nama berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencatatan Nama pada Dokumen Kependudukan. Tata cara pencatatan nama yakni:
- Menggunakan huruf latin sesuai kaidah bahasa Indonesia
- Nama marga, famili atau nama lain dapat dicantumkan pada dokumen kependudukan
- Gelar pendidikan, adat, dan keagamaan dapat dicantumkan pada kartu keluarga dan KTP elektronik yang penulisannya dapat disingkat.
2. Aturan pencatatan nama dalam dokumen kependudukan

Pencatatan nama dalam dokumen kependudukan perlu memperhatikan beberapa poin berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencatatan Nama pada Dokumen Kependudukan. Inilah ketentuan pencatatan nama dalam dokumen kependudukan:
- Mudah dibaca, tidak memiliki makna negatif, dan tidak multitafsir
- Jumlah huruf maksimal 60 termasuk spasi
- Jumlah kata minimal 2 kata
Berikut adalah hal yang dilarang dalam pencatatan nama pada dokumen kependudukan:
- Disingkat kecuali tidak diartikan lain
- Menggunakan angka dan tanda cara
- Mencantumkan gelar pendidikan dan keagamaan pada akta pencatatan sipil
3. Dokumen yang tidak boleh menyertakan gelar

Masyarakat memiliki pilihan untuk menambahkan gelar akademik di depan atau di belakang nama, misalnya sarjana, doktor, dokter. Begitu pula masyarakat yang ingin menambahkan setelah menjalankan ibadah haji, misalnya haji atau hajah.
Akan tetapi, dalam beberapa jenis akta pencatatan sipil atau dokumen kependudukan, gelar akademik atau keagaamaan tidak boleh dicantumkan. Berikut adalah beberapa dokumen yang tidak memperbolehkan penulisan nama dan gelar:
- Akta kelahiran
- Akta kematian
- Akta perkawinan
- Akta perceraian
- Akta pengakuan dan pengesahan anak
Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya!