Wajib Baca! Ini 5 Buku untuk Kamu yang Menghadapi Quarter Life Crisis

Bagi orang - orang yang berumur 20.an, pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah quarter life crisis. Menurut Thorspecken dalam penelitian Quarterlife Crisis: Then Unaddressed Phenomenon, quarter life crisis adalah periode ketika seseorang mengalami stres, ketidakstabilan, dan perubahan besar dalam hidupnya.
Biasanya, fase ini dimulai ketika seseorang baru lulus sekolah atau kuliah dan menghadapi realitas dunia yang sesungguhnya, dari fase remaja ke fase pradewasa.
Kondisi ini wajar dan banyak dirasakan oleh orang yang berumur 20-an. Jadi, tak usah khawatir. Namun, banyak cara untuk melewati fase galau ini. Salah satunya dengan membaca buku-buku yang bertema quarter life crisis. Berikut lima buku yang harus kamu baca agar tidak galau.
1. I am My Own Home oleh Isyana Artharini
Bagi kamu seorang perempuan single dan mandiri, buku ini tidak boleh kamu lewatkan. Bercerita tentang bagaimana seorang perempuan berumur 30-an yang mandiri dan belum menikah di kehidupan sosial
Banyak hal relatable dan tentu bisa memberi masukan tentang bagaimana menghadapi fase quarter life crisis, terutama dari sisi perempuan. Bahasa yang digunakan sederhana dan mampu membuat pembaca merasakan apa yang dirasakan oleh penulis.
2. Filosofi Teras oleh Henry Manampiring
Ketika menghadapi quarter life crisis, tentunya emosi tidak bisa dikendalikan. Beberapa saat lalu merasa senang, beberapa menit kemudian kita bisa dilanda galau yang luar biasa.
Lewat buku ini, kamu bisa belajar untuk mengendalikan emosi melalui filosofi Stoa (yang kemudian disebut Filosofi Teras). Bahasanya mudah dimengerti, jadi tak perlu khawatir buku ini terasa berat karena ada istilah “filosofi”. Dengan mengetahui cara mengontrol emosi,saygoodbye to quarter life crisis!
3. The Subtle Art of Not Giving A F*ck oleh Mark Manson
Salah satu buku international best seller yang telah terjual lebih dari sejuta copy ini, bisa terbilang agak unik. Kenapa? Jika biasanya banyak buku yang isinya memotivasi pembaca, buku ini mengajak pembaca untuk berpikir realistis dan bagaimana seharusnya seorang manusia untuk memandang kekurangan diri sendiri. Tentunya kamu membutuhkan bacaan yang berbeda, unik, dan bisa memotivasi dengan cara yang tak biasa.
4. Adulthood is A Myth oleh Sarah Andersen
Komik ini akan menggelitik kita lewat hal yang umum dilakukan dalam keseharian. Dipenuhi oleh gambar lucu dan percakapan yang sangat relate.
Komik ini seolah-olah menggambarkan hidup kita sendiri karena lucu dan ringan. Sangat cocok untuk kamu yang menghadapi kegalauan dengan cara yang cerdas sekaligus menghibur.
5. Letters from A Stoic oleh Senecca
Setelah membaca buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring dan ingin tahu lebih banyak tentang filosofi Stoa, langsung saja baca buku pemikiran filsuf Stoa.
Buku ini mengisahkan tentang hal-hal umum yang terjadi di kehidupan, seperti kesuksesan, kegagalan, kekayaan, kehilangan, suka, duka, dan beberapa kondisi lainnya. Padahal, kejadian-kejadian tersebut tak akan mempengaruhi hidup jika kita bisa mengontrol pemikiran dan tindakan atas kejadian tersebut. Buku yang sangat cocok untuk penderita quarter life crisis, terutama untuk kamu yang emosinya dimainkan oleh pemikiranmu sendiri.
Lima buku di atas akan memberi kamu masukan atau pandangan mengenai cara menghadapi fase quarter life crisis. Tentunya dengan berbagai macam sudut pandang.
Ingat, fase ini adalah fase yang wajar dan pasti dilalui oleh hampir semua manusia. Kamu tinggal menunggu waktunya saja. Cara menghadapi fase ini telah direpresentasikan oleh kelima buku di atas, loh. So, tunggu apa lagi? Let’s grab the books and enjoy the show!