Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buku Revolusi, David Van Reybrouck Cerita Rumitnya Sejarah Indonesia

Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern oleh David Van Reybrouck, pada Senin (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta
Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern oleh David Van Reybrouck, pada Senin (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta. (IDN Times/Dina Salma)
Intinya sih...
  • David: Sejarah Indonesia adalah sejarah yang penting bagi dunia. Buku ini diterima dengan antusias oleh anak muda Indonesia karena mencerminkan pengalaman mereka.
  • David gunakan aplikasi Tinder untuk mencari saksi mata. Proses penulisan buku melibatkan wawancara dengan 200 orang di Indonesia, termasuk melalui aplikasi kencan populer, Tinder.
  • Meski dianggap punya sejarah yang kompleks, David tuliskan sejarah Indonesia agar mudah dibaca. Buku setebal 700 halaman tersebut ditulis agar dapat dipahami oleh orang awam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku berjudul Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern pada Senin, (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta. Buku tersebut ditulis oleh sejarawan dan penulis ternama asal Belgia, David Van Reybrouck.

Buku ini mencatatkan kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia sebagai bagian dari gelombang besar dekolonisasi dunia pasca-Perang Dunia II. Sebelumnya, David menulis buku Congo: The Epic History of a People dan Against Elections yang memicu percobaan demokrasi partisipatoris di Belanda, Belgia, Spanyol, dan beberapa tempat lainnya.

Buku yang telah diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Belanda pada 2020, tentu akan menjadi catatan yang menarik bagi sejarah Indonesia yang tengah mengalami pergolakan. Buku non fiksi ini menghadirkan gagasan yang mendalam oleh David dalam menandai perjuangan bangsa Indonesia di masa revolusi. Kisah di balik penulisan bukunya disampaikan David kepada media dalam book discussion pada Senin (3/11/25) lalu.

1. David: Sejarah Indonesia adalah sejarah yang penting bagi dunia

Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern oleh David Van Reybrouck, pada Senin (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta
Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern oleh David Van Reybrouck, pada Senin (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta. (IDN Times/Dina Salma)

David Van Reybrouck tak menyangka bukunya diterima oleh banyak anak muda di Indonesia. Selama ini, ia pikir hanya penggemar sejarah yang akan membaca bukunya. Akan tetapi, ia melihat antusias yang begitu besar selama book tour Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern. Menurutnya, buku ini akan menjadi catatan yang selaras dengan pengalaman anak muda yang hidup di Indonesia.

David banyak menghabiskan waktu di Belanda, termasuk untuk menyelesaikan program pendidikan S3-nya. Ia mengaku, selalu tertarik dengan Indonesia, namun sejarah bangsa tersebut tampaknya terlalu kompleks. Setelah melakukan sejumlah interview dengan orang Indonesia, David akhirnya memutuskan untuk mulai menuliskan sejarah panjang bangsa ini.

David menyadari bahwa menulis sejarah Indonesia tidak hanya penting bagi Belanda maupun bagi orang Indonesia itu sendiri. Melainkan, catatan sejarah dari awal kemerdekaan Indonesia hingga memasuki dunia modern adalah kisah yang penting bagi dunia.

"Sejarah Indonesia ini jauh lebih besar daripada sekadar sejarah nasional, ini adalah sejarah dunia. Tetapi dunia tidak mengetahuinya. Indonesia telah memainkan peran yang sangat penting, tetapi tidak ada yang mengetahuinya. Jadi saya pikir, itu adalah alasan lain yang bagus untuk menulis buku ini," ujar David dalam book discussion bersama media.

“Indonesia bukan hanya bangsa pertama yang memproklamasikan kemerdekaan setelah Jepang menyerah pada 1945, tetapi juga bangsa yang menyalakan obor kebebasan bagi negara-negara lain,” tambahnya.

2. David gunakan aplikasi Tinder untuk mencari saksi mata

Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern oleh David Van Reybrouck, pada Senin (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta
Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern oleh David Van Reybrouck, pada Senin (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta. (IDN Times/Dina Salma)

Buku yang memakan waktu 6 hingga 7 tahun untuk proses penulisannya, merupakan hasil dari interview dengan setidaknya 200 orang melalui wawancara ke berbagai wilayah di Indonesia. David berkunjung ke Minahasa, Jakarta, serta beberapa wilayah lain di Indonesia untuk mencari saksi mata akan momentum bersejarah yang terjadi pada masa lalu. Selain itu, David juga mencari saksi mata melalui dating app, Tinder.

David banyak melakukan interview dengan orang Indonesia melalui Facebook, namun tak banyak mendapatkan respons, sehingga ia menjelajah dating app paling populer, melalui Tinder, David menemukan sejumlah saksi mata. Biasanya dia menemukan cucu dari orangtua yang mengalami peristiwa bersejarah Indonesia.

"Saya menggunakan Tinder, aplikasi kencan paling populer. Dan dengan sebuah teks yang saya tulis, 'Saya dari Belgia, saya menulis sebuah buku tentang sejarah Indonesia'," ujar Davi, ia membagikan proses menemukan saksi mata dari buku yang ditulisnya, teknik yang sama dia gunakan saat mencari narasumber di Jepang.

3. Meski dianggap punya sejarah yang kompleks, David tuliskan sejarah Indonesia agar mudah dibaca

Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern oleh David Van Reybrouck, pada Senin (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta
Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern oleh David Van Reybrouck, pada Senin (3/11/25) lalu di Gramedia Jalma, Jakarta. (IDN Times/Dina Salma)

Meski David menuliskan buku sejarah, namun ia bersusah payah untuk menuliskannya agar mudah dipahami. Ia menyebut, easy reading is hard writing. Ia membenarkan kalimat itu, bekerja keras agar buku setebal 700an halaman tersebut tetap dapat dibaca oleh orang awam.

Pasalnya, menurut David, sejarah Indonesia begitu kompleks, butuh dedikasi yang besar. Di Indonesia ada agama Islam, komunis, nasionalis, sosial, ras, dan ekonomi yang berbeda, membuat keragaman masyarakatnya lebih berlapis dan rumit.

"Tapi saya berusaha membuatnya mengalir dan mudah dibaca. Serta dipenuhi dengan banyak cerita, tidak terlalu banyak analisis ekonomi. Maksud saya, memang ada banyak pembahasan ekonomi di dalamnya, tapi semuanya terintegrasi dengan baik," ujar David.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Sikap yang Bikin Kamu Lebih Mudah Diterima di Lingkungan Baru

06 Nov 2025, 09:11 WIBLife