Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Menulis Review Buku Bikin Kamu Jadi Pembaca yang Lebih Baik

ilustrasi wanita menulis
ilustrasi wanita menulis (pexels.com/Rizky Sabriansyah)
Intinya sih...
  • Membantu mengasah daya ingat dan fokus
  • Membantu mengenali gaya penulisan penulis
  • Membantu mengembangkan sudut pandang dan analisis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membaca buku kerap dianggap sebagai kegiatan yang penuh makna, tapi sering kali hanya berhenti pada sekadar selesai membaca. Banyak orang lupa bahwa proses memahami buku tidak hanya terjadi saat halaman demi halaman dibaca, tetapi juga ketika hasil baca diolah kembali menjadi pemahaman yang lebih mendalam. Menulis review buku dapat menjadi jembatan antara membaca dan benar-benar menghayati isi sebuah karya. Aktivitas ini membantu pembaca untuk mengenali detail, menyusun impresi, serta mengorganisasikan pemikiran secara lebih jelas.

Dengan menulis review, suatu buku tidak hanya lewat begitu saja dalam kepala. Kamu akan dilatih untuk membaca dengan lebih teliti, lebih peka terhadap gaya bahasa, pesan, hingga karakter di dalamnya. Bahkan, menulis review bisa menjadi cara untuk mengenal diri sendiri melalui bagaimana kamu menilai sebuah cerita. Artikel ini akan menjelaskan lima alasan mengapa menulis review dapat membantu kamu berkembang sebagai pembaca yang lebih matang dan sadar akan proses membaca itu sendiri.

1. Membantu mengasah daya ingat dan fokus

ilustrasi menulis
ilustrasi menulis (pexels.com/SHVETS production)

Menulis review mendorong seseorang untuk membaca dengan fokus yang lebih tinggi. Saat tahu bahwa kamu akan menulis ulasan, otakmu secara otomatis berusaha menangkap elemen penting seperti alur, konflik, karakter, dan pesan. Hal ini membuat proses membaca menjadi lebih perlahan, lebih teliti, serta lebih bernuansa reflektif. Pada akhirnya, kamu gak hanya menyelesaikan halaman, tetapi menyerap makna yang tersusun di dalamnya.

Selain itu, kebiasaan ini memperkuat daya ingat karena kamu harus mengingat kembali detail yang telah dibaca. Dengan mengulang informasi dalam bentuk tulisan, proses penyimpanan memori menjadi lebih kuat. Kamu terbiasa membangun koneksi antara gagasan dalam buku dengan pengalaman pribadi atau pengetahuan lain yang sudah kamu miliki. Hal ini membuat pemahaman buku menjadi lebih dalam dan gak mudah menghilang begitu saja.

2. Membantu mengenali gaya penulisan penulis

ilustrasi wanita menulis
ilustrasi wanita menulis (pexels.com/Anna Tarazevich)

Ketika menulis review, kamu mulai menyadari bagaimana seorang penulis merangkai cerita, memilih diksi, membentuk karakter, atau menyusun argumen. Kamu gak hanya membaca apa yang ditulis, tetapi juga bagaimana itu ditampilkan. Hal ini membuka wawasan baru tentang cara kerja penulis dalam menciptakan suasana, ritme, atau daya tarik narasi. Kamu mulai bisa membedakan gaya satu penulis dengan penulis lain.

Pemahaman ini sangat berguna jika kamu pecinta literasi yang ingin berkembang lebih jauh. Kamu dapat belajar teknik menulis secara tidak langsung dengan memerhatikan gaya penceritaan yang menarik perhatianmu. Lambat laun, kamu akan menyerap keindahan dan kecermatan itu ke dalam pola berpikirmu sendiri. Hal ini menjadikan proses membaca sebagai pengalaman yang aktif dan penuh kesadaran.

3. Membantu mengembangkan sudut pandang dan analisis

ilustrasi wanita menulis
ilustrasi wanita menulis (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menulis review mengajarkan kamu untuk mengambil posisi dalam memahami suatu buku. Kamu perlu menentukan pandangan tentang karakter, konflik, atau pesan yang diberikan penulis. Hal ini mendorong kamu untuk bertanya pada diri sendiri: apa yang sebenarnya ingin disampaikan buku ini? Apakah gagasan tersebut selaras dengan pandanganmu? Proses ini melatih kemampuan analitis sekaligus kejelasan berpikir.

Selain itu, review yang baik bukan hanya deskripsi, tetapi interpretasi. Kamu belajar menghubungkan gagasan dalam buku dengan fenomena sosial, budaya, atau pengalaman pribadi. Ini membuat kamu lebih kritis dan reflektif dalam menanggapi karya. Dengan begitu, kemampuanmu dalam membaca akan berkembang menjadi lebih cerdas dan penuh pertimbangan.

4. Membantu membangun kebiasaan menyusun gagasan secara terstruktur

ilustrasi wanita menulis
ilustrasi wanita menulis (pexels.com/Amina Filkins)

Saat menulis review, kamu perlu menyusun tulisan agar mudah dipahami. Kamu belajar memulai dengan ringkasan singkat, lalu membahas poin penting, kemudian memberikan kesimpulan. Proses ini melatih kemampuan menyusun gagasan secara runtut dan jelas. Pada akhirnya, kamu gak hanya semakin mahir membaca, tetapi juga mahir mengekspresikan pikiranmu.

Kemampuan ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berdiskusi, bekerja, maupun belajar, kemampuan menyampaikan ide dengan struktur yang baik sangat dihargai. Menulis review menjadi latihan sederhana namun efektif untuk memperkuat keterampilan ini. Semakin sering kamu melakukannya, semakin terampil kamu dalam menyampaikan gagasan tanpa bertele-tele.

5. Membuat pengalaman membaca menjadi lebih personal dan bermakna

ilustrasi menulis
ilustrasi menulis (pexels.com/George Milton)

Review memberi kamu ruang untuk mendokumentasikan perjalanan membaca. Setiap buku yang selesai dibaca akan meninggalkan jejak pemahaman yang tersimpan dalam tulisanmu. Ini menjadikan pengalaman membaca lebih personal, karena kamu dapat kembali membaca review tersebut dan merasakan ulang proses pembacaanmu. Dengan cara ini, buku gak hanya singgah sebentar dalam hidupmu, tetapi benar-benar menjadi bagian dari perjalanan intelektual dan emosionalmu.

Selain itu, review dapat menjadi cara berbagi perspektif dengan pembaca lain. Kamu bisa melihat bagaimana orang lain menanggapi karya yang sama, lalu membandingkan dengan sudut pandangmu sendiri. Interaksi ini dapat memperluas pemahaman dan membuka wacana baru. Membaca pun menjadi pengalaman yang kaya, bernilai, dan penuh keterhubungan antar manusia.

Menulis review bukan sekadar kegiatan tambahan setelah membaca. Ia adalah jembatan yang memperdalam pengalaman, memperkuat pemahaman, serta membuka ruang refleksi bagi pembacanya. Semakin sering kamu menulis review, semakin matang pula cara kamu menyelami buku. Pada akhirnya, menulis review akan membuat proses membaca menjadi lebih sadar, penuh makna, dan membentuk kamu sebagai pembaca yang terus berkembang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

Gimana Cara Menjaga Perasaan Pasangan Tanpa Kehilangan Diri Sendiri?

05 Nov 2025, 22:44 WIBLife