Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara agar Selalu Ingat akan Tujuan Hidupmu

ilustrasi mendapatkan ide (unsplash.com/Giorgio Trovato)
ilustrasi mendapatkan ide (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Banyak sekali faktor yang menyebabkan kerapkali lupa akan tujuan kita hidup. Diantaranya lantaran tidak termotivasi, goals yang ditetapkan kurang spesifik, tidak berkomitmen dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, kiat di bawah bisa digunakan dan bukan hanya untuk persoalan besar saja. Mulai dari menetapkan target belajar hingga menurunkan berat badan dalam kurun waktu tertentu pun masih terbilang relevan. Dilansir berbagai sumber, berikut cara-caranya agar serasa terikat pada tujuan hidupmu. 

1. Membuat bullet journal

ilustrasi bullet journal (unsplash.com/Estée Janssens)
ilustrasi bullet journal (unsplash.com/Estée Janssens)

Selain bermanfaat untuk mengasah kreativitas, bullet journal pula dapat membantumu menaruh perhatian akan tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Impian yang kesannya masih terlampau jauh serta mustahil untuk dicapai, dapat diperkecil dengan membagi-bagikannya ke berbagai periode waktu secara sistematis. Bisa berupa target tahunan, bulanan, mingguan, dan harian.

To-do list dalam bullet journal inilah yang berguna sebagai pengingatmu melakukan goals harian untuk meraih tujuan besar tersebut. Banyak sekali tutorial yang tersedia bagi yang ingin mulai membuat secara manual. Jika tidak pun, bisa dengan men-download aplikasi planner yang sudah banyak bertebaran di Google Play Store dan lain semacamnya.

2. Perjelas tujuannya

ilustrasi sedang mempertimbangkan sesuatu (unsplash.com/Magnet.me)
ilustrasi sedang mempertimbangkan sesuatu (unsplash.com/Magnet.me)

Intensi yang kurang spesifik merupakan salah satu alasan mengapa kerap kali merasa kehilangan arah. Disisi lain, dalam menentukannya pun tidak sesimpel langsung tuntas dalam hitungan menit, akan ada banyak keputusan yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, agar dapat menemukannya ialah dengan mencoba memakai teknik bernama Five Whys

Caranya dengan terus bertanya "Mengapa?" Di mana bisa memahami apa keinginan beserta niat utamamu yang sebenarnya. Misalnya bila awalnya bermimpi hendak memiliki banyak uang, tetapi mengapa kamu mendambakannya? Setelah dipikir-pikir, rupanya untuk membangun sebuah perusahaan industri.

Lantas, mengapa memilih itu? Diketahuilah ternyata bermaksud guna membuka lapangan pekerjaan. Lanjut tanyakan hingga ke ujung menemui intinya serta pastikan setiap jawabannya mendetail dan selepas itu melakukan pengecekan untuk mencari tahu apakah betul begitu alasannya.

3. Menempelkan sticky notes ditempat yang sering dilihat

ilustrasi sticky notes (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sticky notes (pexels.com/cottonbro studio)

Ini merupakan kiat paling mudah yang bisa dilakukan agar senantiasa sadar pada tujuan hidupmu. Sekiranya tidak ada, hanya bermodalkan secarik kertas, pulpen, dan selotip pun tetap bisa berjalan. Nah, karena berfungsi sebagai reminder, tempelkan sejumlah sticky notes pada bagian tempat yang biasa kamu lihat dan singgahi. Contohnya seperti meja belajar, di pintu kulkas, di samping cermin, atau di dinding dekat tempat tidur.

Selain menuliskan suatu hal yang besar, kamu juga bisa memasang sederet kegiatan harian, kata-kata motivasi, deadline serta acara tertentu. Sebagai tambahan guna memperkuat ingatanmu, cari gambar untuk dijadikan wallpaper atau lockscreen handphone yang sesuai dengan goals-mu. Sederhana sekali, bukan?

4. Mengevaluasi bagaimana aktivitas harianmu di penghujung hari

ilustrasi mengevaluasi (unsplash.com/Lala Azizli)
ilustrasi mengevaluasi (unsplash.com/Lala Azizli)

Dilansir Psychology Today, tidak selalu ingat akan tujuan hidup merupakan sesuatu yang wajar. Sama halnya dengan suasana hati kita yang berubah-ubah tiap harinya. Maka dari itu, dengan meluangkan waktu setiap malam sebelum tidur untuk evaluasi bisa membantumu tetap berada dalam jalur.

Misalnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan semacam "Apakah hari ini saya membuat progres?" Dan apakah yang telah saya kerjakan ada kaitannya dalam mencapai goals yang bersangkutan?"

Refleksi tersebut secara tidak langsung memilah kedepannya mana saja kegiatan yang sebaiknya menjadi prioritas. Proses dalam memperolehnya pun akan lebih efisien.

Selepas itu, lebih bagus lanjutkan dengan membuat to-do list untuk hari esok dan akhiri dengan bersyukur atas apa yang terjadi bahkan pada perkara yang dianggap remeh sekalipun. 

5. Buat jadi menarik dengan menerapkan prinsip reward dan punishment

ilustrasi contoh mengapresiasi diri (unsplash.com/Pablo Merchán Montes)
ilustrasi contoh mengapresiasi diri (unsplash.com/Pablo Merchán Montes)

Agar dalam meraih setiap target kecil maupun besarmu merasa tertantang dan bersemangat, tidak ada salahnya menambahkan hadiah (reward) serta hukuman (punishment) dalam rencanamu.

Reward berfungsi sebagai bentuk penghargaan diri lantaran sudah susah payah berusaha di mana ada kalanya sedang berat sekali melakukannya. Sementara punishment bisa menjadi konsekuensi yang harus ditanggung karena tidak menyentuh standar yang telah ditentukan.

Reward bermakna memberikan apa yang disukai atau diinginkan bukan dengan meniadakan kegiatan yang membuat tidak nyaman. Misalnya saat sudah menggapai suatu hal, maka hadiahnya adalah waktu belajar hari ini dihilangkan. Ketika itu terjadi, dilansir Healthline, seiring berjalannya waktu niatnya akan berubah bukan untuk membentuk suatu tingkah laku positif, tetapi untuk menyingkirkan sesuatu yang tidak disenangi tersebut.

Cara mengapresiasi diri yang sehat lainnya ditandai dengan menikmatinya pada saat benar-benar sudah berhasil dan jika diperlukan menyediakan pembatasan waktu supaya mencegah dari kebablasan. Sebagaimana dengan punishment, biarpun merasa kecewa karena tidak tercapai, tetaplah bersikap baik pada diri sendiri dengan mengadakan hukuman yang mendidik. 

Nah, jadi demikian kiat-kiat yang bisa dipraktikkan agar tetap ingat pada tujuan hidupmu bahkan dalam kesehariannya. Namun perlu diingat, jika cara di atas telah dilakukan, tetap aksi nyata adalah yang paling menentukan. Disiplin memang berat, tetapi penyesalan lebih berat lagi. Semoga berhasil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi
EditorArifina Budi
Follow Us