6 Cara Menghadapi Atasan Toksik di Kantor, biar Kamu Gak Tertular!

Meski atasanmu bisa menjadi panutan atau teladan dalam bekerja, namun kamu gak harus selalu menirunya. Apalagi jika sikap yang ditunjukkan cenderung gak baik dan toksik. Tetaplah bersikap profesional dalam bekerja, karena mungkin akan memberikan penilaian tertentu bagi rekan kerjamu.

Bentuk profesionalitas tersebut seperti bersikap jujur dan gak terlibat dengan arus dramanya. Atasanmu mungkin lambat laun akan menyadari sikapmu dan bisa jadi menginspirasinya untuk berubah menjadi lebih baik.

Atasan mungkin akan menegur atau berinteraksi dengan pegawainya yang melakukan kesalahan. Jika kamu memilih untuk tetap bertahan, kamu mungkin bisa menghindari atasanmu. Memang terasa sulit, namun ada beberapa cara yang bisa kamu coba.

Jangan berusaha menghindari atau gak melakukan kontak mata dengannya, karena justru akan membuatnya merasa gak dihargai. Cara untuk menyelamatkan dirimu adalah dengan melakukan pekerjaanmu dengan baik, seperti tepat waktu, penuh ketelitian, dan sebagainya. Hal ini bisa menutup peluangnya untuk mencari-cari kesalahanmu.

Sebagian orang akan memilih menghindari atasan toxic, namun sebagian lain justru malah mendekatinya. Yup, daripada kamu menjadi korban, kamu bisa menjadi partner terpercayanya. Sebagai partner, tentu kamu akan terhindar dari gosip atau drama yang dilakukan oleh atasan.

Contohnya adalah ketika atasan memiliki kemampuan komunikasi yang gak terlalu bagus, kamu bisa membantunya untuk menyampaikan kepada rekan lain. Atasan pun akan merasa memiliki rekan kerja yang gak mungkin untuk menjadi korbannya.

Bos yang toxic biasanya akan menegur atau mengkritik anak buahnya, namun dengan menyerang secara personal. Salah satu tips yang cukup bisa kamu terapkan adalah, dengan gak memasukan segala perkataan toxic bosmu ke dalam hati. Singkirkan komentar yang gak penting, fokus pada inti pembicaraannya.

Yakinkan bahwa apa yang disampaikan oleh atasanmu berlaku di lingkungan pekerjaan semata, sehingga kamu gak perlu merasa bahwa atasanmu menyerangmu secara personal. Kalaupun atasanmu benar mengkritisi sesuatu yang sebenarnya bukan ranahnya, gak perlu kamu hiraukan.

Jika kamu menyadari bahwa atasanmu toxic, maka kamu wajib bekerja dengan data. Maksudnya adalah catat segala hasil rapat, keputusan, pendapat yang dikemukakan olehnya. Singkatnya, kamu memiliki bukti berupa data ketika suatu saat kamu harus berhadapan dengan atasanmu. 

Contohnya adalah ketika atasanmu lupa akan kebijakannya sendiri, kemudian menyalahkanmu. Kamu bisa menunjukkan bukti-bukti tersebut kepadanya. Atasanmu mungkin akan menyerang dari sisi personal, namun tetaplah berfokus pada data yang kamu miliki.

Ingatlah bahwa kamu bukanlah satu-satunya korban dari atasanmu yang toxic. Rekan kerja yang lainnya tentu juga merasakan apa yang kamu rasakan. Jangan menciptakan energi yang sama negatifnya dengan atasanmu.

Ajak teman-temanmu untuk bersikap atau melakukan kegiatan yang positif. Ini akan membuat kalian menjadi dekat secara emosional, sehingga mampu saling mendukung satu sama lain.

Itu dia 6 cara menghadapi atasan yang toksik di kantor. Semangat ya, kamu pasti bisa menghadapinya!