5 Cara Merayakan Kebahagiaan Teman saat Kamu Sebenarnya Iri

- Melihat teman berhasil seharusnya membahagiakan, tapi rasa iri sulit dijelaskan. Kamu ingin ikut bahagia, tapi teringat kegagalan sendiri.
- Jangan hindari perasaan iri, coba pahami dan keluarkan apa yang dirasakan. Tulis di catatan pribadi jika perlu, pelajari apakah rasa iri masih sehat.
- Kirimkan ucapan selamat atau hadiah kecil pada temanmu. Dengarkan cerita mereka untuk melihat proses dan ubah depresi jadi motivasi.
Melihat teman berhasil, entah itu promosi kerja, menikah, atau punya momongan, seharusnya jadi momen yang membahagiakan. Kecuali kalau kamu juga sedang mengusahakan hal serupa tapi belum mendapatkannya. Pasti ada rasa iri yang sulit dijelaskan. Ingin ikut berbahagia bareng mereka, tapi teringat kegagalan menyedihkan yang sedang kamu alami. Merasa bingung apakah kamu harus merayakan keberhasilan mereka atau "merayakan" kegagalanmu sendiri? Perasaan campur aduk tersebut bikin kamu merasa bersalah, cangung, dan akhirnya menjauh.
Kehilangan sesuatu yang kamu inginkan, apalagi ke teman sendiri, tentu gak gampang. Dalam hati terdalam kamu tahu bahwa mereka gak merebut apa-apa darimu. Sadar bahwa mereka juga berusaha mendapatkan itu, bukan sekadar keberhasilan cuma-cuma, sama seperti upayamu.
Iri di situasi seperti ini adalah manusiawi, kok. Oleh sebab itu, jangan larut dalam keragu-raguan. Kamu tetap bisa merayakan kebahagiaan temanmu, tanpa perlu menyakiti hatimu sendiri. Berikut ini lima cara merayakan kebahagiaan teman saat kamu sebenarnya iri.
1. Validasi perasaanmu

Menghindari apa yang sebenarnya kamu rasakan gak akan membuatnya hilang. Justru jadi terpendam sementara dan berpotensi meledak kapan saja. Situasi harus bahagia untuk teman di atas penderitaan sendiri gak akan cuma terjadi satu kali. Belajar memahami cara mengelola emosi saat menghadapinya penting kalau kamu ingin mempertahankan hubungan pertemananmu.
Kamu mungkin gak suka dengan versi dirimu yang sulit bahagia untuk temanmu. Merasakan kegagalan tambahan dengan gagal jadi teman yang baik. Penting untuk memahami dirimu sendiri. Jujur akan apa yang benar-benar kamu rasakan. Tulis saja di catatan pribadi kalau kamu gak mau orang lain tau. Rincikan alasan mengapa kamu merasa iri. Apakah kamu merasa tertinggal, takut gak dapat kesempatan lain, atau sekedar gak rela temanmu mendapatkan apa yang kamu mau? Keluarkan apa pun itu, pemikiran negatif sekali pun. Pelajari apakah rasa iri yang kamu rasakan masih sehat atau tidak. Jangan buru-buru menghakimi diri sendiri. Kalaupun ternyata benar-benar hanya iri karena gak mau temanmu bahagia, paling tidak kamu menyadarinya.
2. Beri selamat secara gak langsung

Berusaha haha-hihi kelihatannya seperti too much to do. Siap untuk mengucapkan selamat dan ikut bahagia, tapi gak siap untuk diberi ucapan, "semangat, ya" dengan nada prihatin. Kamu gak bisa mengontrol apa yang orang lain lakukan. Gak mungkin kamu berkeliaran dengan papan tulisan yang mengatakan kalau kamu baik-baik saja dan meminta tolong untuk gak dikasih perhatian.
Kehadiranmu tetap akan berharga, meskipun secara virtual. Kalau kamu percaya bahwa dia adalah temanmu, maka mereka bisa mengerti apa yang kamu rasakan. Kirimkan ucapan selamat, hadiah kecil, atau sekedar komentar pada postingan mereka di media sosial. Langkah kecil kayak gini adalah win-win solution. Kamu merasa tetap jadi teman yang baik. Temanmu merasa lega karena kamu baik-baik aja. Mereka mungkin juga merasa bersalah kalau sampai kamu terpuruk saat mereka berhasil.
3. Dengarkan cerita mereka

Biarkan sakitnya tertekan sampai akhirnya gak kerasa lagi. Buat seperti tantangan untuk dirimu sendiri. Dengarkan cerita mereka, rasakan kebahagiaannya, dan bayangkan keberuntungannya. Cek apakah keberhasilan mereka semenyeramkan itu untukmu. Mungkin kamu perlu bukti untuk melihat bahwa kamu akan tetap baik-baik setelahnya.
Mencoba mendengarkan cerita mereka bikin kamu bisa lihat kalau apa yang mereka dapat juga gak instan. Ada prosesnya, ada perjuangannya. Coba ubah depresi jadi motivasi. Dari pada bertanya-tanya apa yang salah dari strategimu, kenapa gak tanya langsung tips dan trik dari orang yang sudah terbukti berhasil?
4. Share kesuksesan mereka

Membagikan momen kesuksesan orang lain bisa bikin kamu merasa lebih lega. Ini berkaitan dengan perasaan ingin menunjukkan bahwa kamu baik-baik saja. Meskipun terdengar klise, tapi mungkin kamu sudah merasa kasihan dengan diri sendiri dan gak ingin orang lain juga berpikir demikian. Kesan bahwa kamu lemah bukan lah sesuatu yang diinginkan.
Kegagalan yang kamu alami gak bisa mendefinisikan siapa dirimu. Apa pun yang terjadi, seluruh dunia cuma perlu tahu kalau kamu baik-baik saja meskipun seolah harus merelakan apa yang diinginkan rupanya jadi milik temanmu. Terkadang, pura-pura menjadi baik-baik saja adalah cara terbaik untuk kabur dari realita. Jadi, rayakan kesuksesan mereka secara terbuka, bukan cuma untuk kebahagiaan mereka tapi untuk kebaikanmu juga.
5. Keluarkan emosi secara sehat

Awalnya biasa saja, lama kelamaan jadi super cemburu. Melihat mereka melanjutkan hidupnya, sementara kamu masih harus stuck di tempat yang sama. Kalau rasa iri udah mulai makan hati, jangan dipendam terus. Cari cara buat merilis emosi tersebut. Bisa lewat journaling, olahraga, mendengarkan musik, jalan-jalan sendiri, atau ngobrol sama orang yang netral. Lampiaskan sepuasnya sampai gak ada emosi yang tersisa untuk iri.
Mengalihkan perhatian sebentar juga bikin kamu gak berlarut-larut dalam kecemburuan. Sadar kalau masih ada kesempatan lain, di bidang yang lain, dan melalui jalur lain. Daripada terus memikirkan pencapaian orang lain, lebih baik fokus pada tujuan kamu berikutnya seperti menentukan langkah kecil apa yang bisa dilakuin sekarang untuk bantu sampai di tujuan itu.
Gak ada yang salah dengan merasa iri, selama kamu gak membiarkannya tumbuh jadi perasaan negatif yang menyakiti hubungan pertemanan. Meski cara merayakan kebahagiaan teman saat kamu sebenarnya iri sulit dilakukan, perlu diingat kalau rezeki gak akan tertukar dan diberikan pada waktu yang tepat. Mulai sekarang, gak perlu membohongi dirimu sendiri dan tetap coba jadi teman yang baik sebisamu.