5 Tips Gak Baperan Ketika Merespon Candaan Menyakitkan

Gak perlu malu atau emosi

Pernah gak, sih, ketika lagi kumpul bareng teman, eh tiba-tiba dia melontarkan candaan yang menyinggung? Seketika suasana jadi terasa gak enak. Belum lagi, kalau candaannya didengar oleh teman-teman lain dan mereka tertawa. Perasaan kesal dan malu bercampur jadi satu.

Ini yang akhirnya membuat kamu jadi mati gaya. Mau marah nanti dibilang baperan, mau balas tapi takutnya malah garing dan membuat kamu malu sendiri. Tenang, kamu bukan satu-satunya orang yang pernah berada dalam situasi awkward tersebut. Dibanding buang-buang energi untuk emosi, lakukan lima cara di bawah.

1. Jangan bawa serius ucapannya

5 Tips Gak Baperan Ketika Merespon Candaan Menyakitkanilustrasi perasaan rendah diri (pexels.com/Keira Burton)

Sumber sakit hati kita adalah terlalu membawa personal ucapannya. Memang ada candaan tertentu yang tidak bisa ditoleransi. Sah-sah saja bila kamu marah. Namun ingatlah, sikap dan ucapan orang termasuk dalam hal-hal yang berada di luar kontrolmu.

Memikirkan itu terlalu dalam hanya akan mengundang penyakit untuk diri sendiri. Dibanding buang-buang energi untuk marah memikirkan candaannya, lebih baik kamu manfaatkan energimu untuk melakukan hal positif lain. Jangan mau harimu rusak karena ucapan tak bermutu temanmu.

2. Dibanding marah, anggap ucapannya bagai angin lalu

5 Tips Gak Baperan Ketika Merespon Candaan Menyakitkanilustrasi wanita (pexels.com/SHVETS Production)

Orang akan malu sendiri kalau candaan atau ucapannya tidak ditanggapi. Niat ingin mencairkan suasana, malah bikin lebih canggung. Namun bila kamu memberi tanggapan, dia malah akan kesenangan.

Ketika tidak kamu tanggapi, lambat laun ia akan lelah dan berhenti sendiri. Percaya, deh, gak semua hal bisa diselesaikan dengan emosi. Terkadang ketenangan justru jawaban terbaik.

3. Tetapkan personal boundaries yang tegas

5 Tips Gak Baperan Ketika Merespon Candaan Menyakitkanilustrasi wanita (pexels.com/Polina Zimmerman)
dm-player

Siapa tahu, temanmu berani untuk melontarkan candaan yang terlewat batas karena kamu kurang tegas dalam menetapkan batas. Alhasil, sikapnya jadi semena-mena saat bersamamu.

Guys, tidak ada yang salah dengan memberi batasan yang tegas. Jangan karena sikapmu yang terlalu gak enakan, kamu jadi harus makan hati sendiri tiap dengar ucapan nyelekit orang. Personal boundaries pun dibutuhkan, agar tercipta hubungan yang sehat.

Baca Juga: 5 Tanda Sikap Orang yang Tidak Tulus Berteman dengan Kamu, Waspada!

4. Balas dengan bercandaan

5 Tips Gak Baperan Ketika Merespon Candaan Menyakitkanilustrasi wanita sedang bercakap-cakap (pexels.com/Sam Lion)

Bukan berarti balas menghina, tapi kamu bisa membalas ucapannya dengan candaan sarkas yang membuat ia tak lagi bisa berkata-kata. Selain untuk membuatnya jera, ini pun bisa digunakan untuk membela diri.

Gak perlu marah, cukup timpali dengan ucapan yang santai tapi menusuk. Beberapa tipe orang tidak akan jera sampai mereka merasakan akibatnya.

5. Hindari bergaul dengan dia

5 Tips Gak Baperan Ketika Merespon Candaan Menyakitkanilustrasi wanita (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)

Tips terakhir, jangan dekat-dekat dengan dia. Untuk apa menghabiskan waktu dengan orang yang sukanya nyinyir dan menghina? Yang ada, malah jadi bahan sakit hati sendiri.

Setiap kita berharga. Jangan sampai karena candaan menyakitkan dari temanmu, kamu jadi down lalu meragukan keberhargaan dirimu. Lebih baik punya sedikit teman tapi semua sama-sama baik dan suportif, dibanding punya banyak teman tapi semuanya toksik.

Gak semua hal perlu diresponi dengan emosi. Ketika kamu diperhadapkan dengan teman yang hobi bercanda di luar batas, lima tips di atas bisa menjadi cara meresponi agar kamu tidak terlihat kaku dan canggung.

Baca Juga: 6 Risiko Harus Siap Dihadapi Jika Berteman dengan si Victim Mindset

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya