5 Ciri Kamu Termasuk Mental Climber, Sadar Gak?

Dalam buku Adversity Quotient yang ditulis oleh Paul G. Stoltz, manusia dibagi menjadi tiga tipe berdasarkan karakteristiknya. Ketiga tipe itu meliputi tipe quitters, campers, dan climbers. Nah, tipe climbers merupakan tipe manusia yang senantiasa berusaha hingga tujuannya tercapai. Ketika tujuannya telah tercapai, individu dengan tipe ini kemudian akan terus berusaha mencari tantangan lain dalam hidupnya.
Sesuai dengan namanya, tipe climbers sama seperti seorang climber atau pendaki yang melakukan pendakian terus-menerus dan senantiasa belajar sepanjang hidup. Penuh semangat juang, ya. Mental climber inilah yang cenderung dimiliki oleh tokoh-tokoh sukses dunia. Apakah kamu juga termasuk mental climber? Coba deh, cek, apakah ciri-ciri mental climber ini ada dalam dirimu?
1.Senantiasa merasa optimis

Salah satu ciri mental climber adalah senantiasa merasa optimis. Hal ini dapat terjadi karena mereka punya gairah hidup yang tinggi. Kalau kamu bermental climber, kamu meyakini bahwa hidup itu layaknya pendakian.
Sikap optimis yang kamu miliki memungkinkan kamu mampu melihat segala hal dari sisi positif. Selain itu, kamu juga bisa mendeteksi peluang-peluang besar yang ada di depan mata. Kamu bahkan bisa mengubah peluang-peluang besar itu dari hal-hal yang kecil.
2.Punya kedisiplinan yang tinggi

Selain selalu merasa optimis, mental climber juga punya kedisiplinan yang tinggi. Untuk bisa mencapai puncak, seorang pendaki harus disiplin kan? Sebab, kegiatan mendaki membutuhkan persiapan yang matang.
Kedisiplinan yang ada dalam diri mental climber membantunya untuk mencapai tujuan hidupnya. Kedisiplinan membantunya untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Dengan kedisiplinan, seseorang bisa lebih produktif dan fokus menyelesaikan satu per satu pekerjaan dengan tenang.
3.Punya kreativitas yang tinggi

Orang yang punya jiwa kreatif dalam dirinya, tidak akan merasa takut kehilangan peluang. Sebab, orang yang kreatif dapat menciptakan peluang itu sendiri. Begitulah mental climber. Meskipun orang lain menganggap suatu hal itu sulit, tetapi seorang mental climber dapat mengubahnya menjadi suatu hal yang mudah dan berharga.
Jiwa kreatif seseorang dapat muncul saat ia menghadapi tantangan dalam hidup. Saat itu terjadi, mental climber senantiasa memikirkan berbagai alternatif guna menemukan solusi. Hal yang menjadi fokus mental climber adalah hidup yang lebih maju serta berkembang.
4.Tidak mudah menyerah

Dalam kamus kehidupan mental climber, tidak ada istilah menyerah. Sikap pantang menyerah inilah yang menjadikan kamu, sang mental climber, punya semangat juang yang tinggi. Kamu akan berjuang untuk mencapai target maupun impianmu.
Proses perjuangan adalah proses yang bermakna dan berharga, bukan. Karena kamu pantang menyerah, kamu lantas memandang kegagalan sebagai pembelajaran terbaik dalam menciptakan visimu. Bukan malah memandang kegagalan sebagai kekalahan yang membuatmu lemah. Sikap tidak mudah menyerah juga menjadikan kamu pribadi yang ulet dan tangguh.
5.Senantiasa mau belajar

Mental climber bisa memperoleh pembelajaran dari mana pun. Bahkan, dari hal yang dinilai menyedihkan sekali pun, seperti halnya kegagalan. Kalau kamu adalah mental climber, kamu dapat belajar dari pengalamanmu maupun orang-orang sekitarmu.
Kamu punya kemauan belajar sepanjang hidupmu. Kamu mau belajar di tengah-tengah perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Kemauan belajar penting dimiliki oleh seseorang untuk dapat bertahan hidup. Tanpa adanya kemauan belajar, dipastikan kamu tidak akan bisa berkembang.
Nah, apakah kelima ciri tersebut ada padamu? Sebenarnya, mental climber dapat dibentuk dalam dirimu. Sebab, mentalitas bukan bawaan dari lahir, melainkan dapat dilatih. Jadi, kalau kamu mau menjadi mental climber, kamu harus berani menantang dirimu sendiri.