4 Pro dan Kontra Fesyen terhadap Kesehatan Mental

Fashion bukan lagi hanya tentang pakaian dan gaya, tetapi juga memainkan peran penting dalam kesehatan mental seseorang. Kesehatan mental adalah aspek kesejahteraan yang semakin diakui pentingnya di masa kini, dan kaitannya dengan mode atau penampilan menjadi semakin jelas. Berikut ini pengaruh gaya berpakaian terhadap kesehatan mental seseorang.
1. Ekspresi diri dan identitas

Salah satu aspek paling fundamental dari fashion adalah kemampuannya untuk menjadi ekspresi diri. Cara seseorang berpakaian dapat mencerminkan kepribadian, nilai, dan perasaan mereka. Dalam konteks kesehatan mental, penggunaan fashion sebagai bentuk ekspresi diri dapat menjadi saluran positif untuk mengekspresikan perasaan dan mengonfirmasi identitas pribadi.
Namun, tekanan dari norma sosial dan standar kecantikan dapat menyebabkan tekanan mental. Upaya untuk memenuhi harapan masyarakat terhadap penampilan fisik tertentu dapat memicu kecemasan, gangguan makan, dan penurunan harga diri.
2. Self-care dan body positivity

Mode juga dapat berperan dalam promosi self-care dan penerimaan terhadap tubuh. Gerakan body positivity telah muncul, mendukung gagasan bahwa semua tubuh pantas dihormati dan dihargai. Pemilihan pakaian yang membuat seseorang merasa nyaman dan percaya diri, tanpa memandang bentuk tubuh, dapat meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.
Sebaliknya, iklan yang memperkuat citra tubuh yang sempurna dan standar kecantikan yang tidak realistis dapat menyebabkan ketidakpuasan tubuh dan menimbulkan gangguan makan, depresi, dan kecemasan.
3. Fashion sebagai bentuk self-expression dalam terapi

Dalam konteks terapi, fashion dapat digunakan sebagai bentuk ekspresi diri yang mendalam. Terapis dapat menggunakan pakaian sebagai alat untuk membuka percakapan tentang perasaan, identitas, dan perjalanan seseorang. Proses pemilihan dan kombinasi pakaian dapat membantu individu memahami dan mengatasi konflik internal mereka.
Namun, kesulitan finansial atau tekanan untuk mengikuti tren tertentu juga dapat menciptakan beban tambahan pada individu, mempengaruhi kesehatan mental mereka secara negatif.
4. Pengaruh media sosial dan tren fashion

Media sosial telah mengubah cara kita melihat dan terlibat dalam fashion. Tren dapat muncul dan menghilang dengan cepat, menciptakan tekanan untuk terus mengikuti perubahan. Perbandingan diri dengan orang lain di media sosial dapat merangsang perasaan kurangnya atau tidak memadai, memberikan dampak negatif pada kesehatan mental.
Hubungan antara fashion dan kesehatan mental adalah dinamis dan kompleks. Sementara fashion dapat memberikan wadah positif untuk ekspresi diri dan self-care, tekanan dari standar kecantikan dan media sosial dapat menciptakan tantangan bagi kesehatan mental. Penting bagi individu untuk menyadari dampaknya dan memilih pengalaman fashion yang mendukung kesehatan mental mereka. Seiring dengan itu, masyarakat juga perlu memromosikan pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman dan menerima diri sendiri serta orang lain tanpa menghakimi berdasarkan penampilan fisik.