Surat Al-A'raf Ayat 25-36 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Memuat tentang adab berpakaian

Surat Al-A’raf merupakan surat ketujuh dalam al-Qur’an yang tergolong dalam surat makkiyah. Ayat ini diturunkan sebelum surat Al-An'am. Surat ini dinamakan Al-A'raf karena di dalamnya terdapat lafadz Al-A'raf. 

Berikut ini arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-A'raf ayat 25 sampai 36.

1. Surat Al-A'raf ayat 25-36 beserta artinya

Surat Al-A'raf Ayat 25-36 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanhttps://www.thenation.com

Ayat 25

قَالَ فِيْهَا تَحْيَوْنَ وَفِيْهَا تَمُوْتُوْنَ وَمِنْهَا تُخْرَجُوْنَ

qāla fīhā taḥyauna wa fīhā tamụtụna wa min-hā tukhrajụn

"(Allah) berfirman, “Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dibangkitkan.”

Ayat 26

يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

yā banī ādama qad anzalnā 'alaikum libāsay yuwārī sau`ātikum warīsyā, wa libāsut-taqwā żālika khaīr, żālika min āyātillāhi la'allahum yażżakkarụn

"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat."

Ayat 27

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ

yā banī ādama lā yaftinannakumusy-syaiṭānu kamā akhraja abawaikum minal-jannati yanzi'u 'an-humā libāsahumā liyuriyahumā sau`ātihimā, innahụ yarākum huwa wa qabīluhụ min ḥaiṡu lā taraunahum, innā ja'alnasy-syayāṭīna auliyā`a lillażīna lā yu`minụn

"Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."

Ayat 28

وَاِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً قَالُوْا وَجَدْنَا عَلَيْهَآ اٰبَاۤءَنَا وَاللّٰهُ اَمَرَنَا بِهَاۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِۗ اَتَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

wa iżā fa'alụ fāḥisyatang qālụ wajadnā 'alaihā ābā`anā wallāhu amaranā bihā, qul innallāha lā ya`muru bil-faḥsyā`, a taqụlụna 'alallāhi mā lā ta'lamụn

"Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, “Kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat keji. Mengapa kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui?”

Ayat 29

قُلْ اَمَرَ رَبِّيْ بِالْقِسْطِۗ وَاَقِيْمُوْا وُجُوْهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۗ كَمَا بَدَاَكُمْ تَعُوْدُوْنَۗ

qul amara rabbī bil-qisṭ, wa aqīmụ wujụhakum 'inda kulli masjidiw wad'ụhu mukhliṣīna lahud-dīn, kamā bada`akum ta'ụdụn

"Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap salat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula."

Ayat 30

فَرِيْقًا هَدٰى وَفَرِيْقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلٰلَةُ ۗاِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ

farīqan hadā wa farīqan ḥaqqa 'alaihimuḍ-ḍalālah, innahumuttakhażusy-syayāṭīna auliyā`a min dụnillāhi wa yaḥsabụna annahum muhtadụn

"Sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi sepantasnya menjadi sesat. Mereka menjadikan setan-setan sebagai pelindung selain Allah. Mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk."

Ayat 31

۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

yā banī ādama khużụ zīnatakum 'inda kulli masjidiw wa kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīn

dm-player

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlA'aah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."

Ayat 32

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِيْنَةَ اللّٰهِ الَّتِيْٓ اَخْرَجَ لِعِبَادِهٖ وَالطَّيِّبٰتِ مِنَ الرِّزْقِۗ قُلْ هِيَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

qul man ḥarrama zīnatallāhillatī akhraja li'ibādihī waṭ-ṭayyibāti minar-rizq, qul hiya lillażīna āmanụ fil-ḥayātid-dun-yā khāliṣatay yaumal-qiyāmah, każālika nufaṣṣilul-āyāti liqaumiy ya'lamụn

"Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah disediakan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik? Katakanlah, “Semua itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, dan khusus (untuk mereka saja) pada hari Kiamat.” Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu untuk orang-orang yang mengetahui."

Ayat 33

قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْاِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَاَنْ تُشْرِكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا وَّاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

qul innamā ḥarrama rabbiyal-fawāḥisya mā ẓahara min-hā wa mā baṭana wal-iṡma wal-bagya bigairil-ḥaqqi wa an tusyrikụ billāhi mā lam yunazzil bihī sulṭānaw wa an taqụlụ 'alallāhi mā lā ta'lamụn

"Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

Ayat 34

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

wa likulli ummatin ajal, fa iżā jā`a ajaluhum lā yasta`khirụna sā'ataw wa lā yastaqdimụn

"Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."

Ayat 35

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَقُصُّوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِيْۙ فَمَنِ اتَّقٰى وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

yā banī ādama immā ya`tiyannakum rusulum mingkum yaquṣṣụna 'alaikum āyātī fa manittaqā wa aṣlaḥa fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn

"Wahai anak cucu Adam! Jika datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yang menceritakan ayat-ayat-Ku kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati."

Ayat 36

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَاسْتَكْبَرُوْا عَنْهَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

wallażīna każżabụ bi`āyātinā wastakbarụ 'an-hā ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn

"Tetapi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."

Baca Juga: Surat Yunus Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

2. Kandungan surat Al-A'raf ayat 25-36

Surat Al-A'raf Ayat 25-36 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanilustrasi mengaji Al-Qur'an (pexels.com/ABDULLA ALKETTAB)

Dalam surat Al-A'raf ayat 25-36, terdapat pesan yang terkandung pada setiap ayatnya. Adapun kandungan dari ayat 25-36 dalam surat Al-A'raf sebagai berikut:

  • Ayat 25 menjelaskan Allah telah berfirman bahwasanya Nabi Adam dan keturunannya akan hidup, mati, dikuburkan dan dibangkitkan dari dalam kubur.
  • Ayat 26 menjelaskan Allah memberikan peringatan dan tuntutan kepada keturunan Adam terkait hal apa saja yang mampu memberi mereka manfaat di dunia serta peringatan terhadap setan yang akan selalu berusaha menyesatkannya
  • Ayat 27 menjelaskan Allah memperingati kepada anak cucu Adam agar tidak tertipu akan hasutan setan, karena setan sudah mengeluarkan Adam dan istrinya dari surga dengan memperlihatkan auratnya. 
  • Ayat 28 menjelaskan keadaan orang yang senantiasa mengikuti tradisi nenek moyang mereka (kaum musyrik) walaupun tradisi itu salah seperti mendustakan Allah dan Rasul-Nya, melakukan perbuatan keji, dan sebagainya. Mereka mengatakan bahwa Allah menyuruh kami mengerjakan padahal Allah tidak pernah dan tidak pantas menyuruh hal tersebut.
  • Ayat 29 menjelaskan Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk memberikan penjelasan kepada orang-orang yang berdusta (kaum musyrik). Kemudian orang-orang tersebut diarahkan untuk meminta ampun dengan melakukan shalat, menyucikan lahir dan batin serta membersihkannya dari segala bentuk kekejian.
  • Ayat 30 menjelaskan saat manusia dibangkitkan akan terdapat dua kelompok besar yakni golongan orang yang diberi petunjuk oleh Allah di dunia, sebagian besar lagi adalah golongan yang sudah pasti dn sepantasnya menjadi sesat karena memilih jalan kesesatannya dan tidak mau memanfaatkan petunjuk-Nya.
  • Ayat 31 menjelaskan Allah memerintahkan manusia agar mengenakan pakaian yang baik dalam beribadah seperti shalat, tawaf dan ibadah lainnya. selain itu, Allah juga memerintahkan manusia untuk makan dan minum secukupnya atau tidak berlebihan.
  • Ayat 32 menjelaskan Allah mengecam kepada kaum musyrik yang mengharamkan sesuatu yang baik seperti mengenakan pakaian dan memakan makanan yang baik, kemudian mereka berdusta bahwa ketentuan tersebut datangnya dari Allah. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya untuk mengingkari perkataan dusta orang musyrik.
  • Ayat 33 menjelaskan Allah menerangkan apa saja yang sebetulnya diharamkan yakni segala perbuatan keji baik terlihat atau tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa ada alasan yang benar dan mempersekutukan Allah, serta membicarakan-Nya apa yang tidak kamu ketahui bahkan kamu ketahui sekalipun.
  • Ayat 34 menjelaskan bahwa Allah sudah menentukan waktu dan ajal setiap umatnya. Jika ajalnya sudah tiba, maka Allah pasti akan turun dan mereka tidak bisa meminta penundaan kedatangannya atau bahkan mempercepat.
  • Ayat 35 menjelaskan Allah akan mengutus para rasul kepada umat manusia. Mereka akan menyampaikan pokok-pokok syariat sebagai petunjuk kepadanya ke jalan yang benar.
  • Ayat 36 menjelaskan barang siapa yang mendustakan ayat-ayat Allah yaitu tidak mengindahkan perintah dan larangan-Nya serta menyombongkan diri, maka mereka adalah para penghuni neraka dan kekal di dalamnya. Hal itu dikarenakan kekafiran dan pendustaan mereka terhadap Allah dan para rasul.

3. Keutamaan surat Al-A'raf

Surat Al-A'raf Ayat 25-36 Arab: Arti, Kandungan dan KeutamaanRuangmuslimah.co

Surat Al-A'raf memiliki beberapa keutamaan bila membacanya. Adapun keutamaan dalam membaca surat Al-A’raf yaitu:

  1. Allah akan memberikan sebuah penghalang antara orang yang membaca dan setan. Sehingga, mereka dapat terhindar dari hasutan setan yang jahat.
  2. Bagi orang yang membacanya, akan memiliki rasa tenang dan tidak bersedih pada hari kiamat kelak.
  3. Dia akan menjadi orang-orang yang tidak diperhitungkan amalnya pada hari kiamat jika membaca surat ini setiap hari Jumat.
  4. Surat ini akan menjadi saksi bagi orang yang membaca dan juga mengamalkannya di hari kiamat kelak.

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-A'raf ayat 25 sampai 36. Semoga dengan membaca surat ini, keimanan kita semakin bertambah sehingga, tidak mudah terhasut oleh setan. Amin. 

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya