Surat Yunus Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Membacanya akan dimudahkan dalam persalinan

Surat Yunus termasuk ke dalam golongan surat Makkiyyah. Hal ini dikarenakan seluruh ayat Surat Yunus berjumlah 109. Surat ini diturunkan saat Nabi Muhammad SAW belum hijrah ke Madinah. Namun, dalam surat yunus ayat 40, 49, dan 95 diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Dalam artikel kali ini, akan dijelaskan isi dari Surat Yunus ayat 23-45 beserta dengan terjemahan dan keutamaannya. 

1. Surat Yunus ayat 23-45 beserta artinya

Surat Yunus Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan dan KeutamaanSeorang umat Muslim membaca Al Quran di Star Mosque saat bulan Ramadhan di Dhaka, Bangladesh, Minggu (26/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Berikut merupakan surat Yunus ayat 23-45 beserta dengan terjemahannya:

فَلَمَّاۤ اَنۡجٰٮهُمۡ اِذَا هُمۡ يَبۡغُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ بِغَيۡرِ الۡحَـقِّ‌ ؕ يٰۤـاَ يُّهَا النَّاسُ اِنَّمَا بَغۡيُكُمۡ عَلٰٓى اَنۡفُسِكُمۡ‌ۙ مَّتَاعَ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا‌ ثُمَّ اِلَـيۡنَا مَرۡجِعُكُمۡ فَنُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ

Falammaaa anjaahum izaa hum yabghuuna fil ardi bighairil haqq; yaaa aiyuhannaasu innamaa bagh yukum 'alaaa anfusikum mataa'al hayaatid dunyaa summa ilainaa marji'ukum fanunabbi 'ukum bimaa kuntum ta'maluun

23. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia! Sesungguhnya kezaliman bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; itu hanya kenikmatan hidup duniawi, selanjutnya kepada Kamilah kembalimu, kelak akan Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.


اِنَّمَا مَثَلُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا كَمَآءٍ اَنۡزَلۡنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَاخۡتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الۡاَرۡضِ مِمَّا يَاۡكُلُ النَّاسُ وَالۡاَنۡعَامُؕ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَخَذَتِ الۡاَرۡضُ زُخۡرُفَهَا وَازَّيَّنَتۡ وَظَنَّ اَهۡلُهَاۤ اَنَّهُمۡ قٰدِرُوۡنَ عَلَيۡهَاۤ ۙ اَتٰٮهَاۤ اَمۡرُنَا لَيۡلًا اَوۡ نَهَارًا فَجَعَلۡنٰهَا حَصِيۡدًا كَاَنۡ لَّمۡ تَغۡنَ بِالۡاَمۡسِ‌ ؕ كَذٰلِكَ نُـفَصِّلُ الۡاٰيٰتِ لِقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ

Innamaa masalul hayaatid dunyaa kammaaa'in anzalnaahu minas sammaaa'i fakhtalata bihii nabaatul ardi mimmaa yaakulun naasu wal an'aam; hattaaa izaaa akhazatil ardu zukhrufahaa wazziyanat wa zanna ahluhaaa annahum qoodiruuna 'alaihaaa ataahaaa amrunaa lail

24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.


وَاللّٰهُ يَدۡعُوۡۤا اِلٰى دَارِ السَّلٰمِؕ وَيَهۡدِىۡ مَنۡ يَّشَآءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ

Wallaahu yad'uuu ilaa daaris salaami wa yahdii mai yashaaa'u ilaa Siraatim Mustaqiim

25. Dan Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (Islam).


لِلَّذِيۡنَ اَحۡسَنُوا الۡحُسۡنٰى وَزِيَادَةٌ ؕ وَلَا يَرۡهَقُ وُجُوۡهَهُمۡ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّـةٌ ‌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ الۡجَـنَّةِ‌ ۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ

Lillaziina ahsanul husnaa wa ziyaadahtunw wa laa yarhaqu wujuuhahum qatarunw wa laa zillah; ulaaa'ika ashaabul jannnati hum fiihaa khaaliduun

26. Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.


وَالَّذِيۡنَ كَسَبُوا السَّيِّاٰتِ جَزَآءُ سَيِّئَةٍ ۢ بِمِثۡلِهَا ۙ وَتَرۡهَقُهُمۡ ذِلَّـةٌ  ؕ مَا لَهُمۡ مِّنَ اللّٰهِ مِنۡ عَاصِمٍ‌‌ ۚ كَاَنَّمَاۤ اُغۡشِيَتۡ وُجُوۡهُهُمۡ قِطَعًا مِّنَ الَّيۡلِ مُظۡلِمًا ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِ‌ ؕ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ‏

Wallaziina kasabus saiyi aati jazaaa'u saiyi'atim bimislihaa wa tarhaquhum zillah; maa lahum minal laahi min 'aasimin ka annamaaa ughshiyat wujuuhuhum qita 'am minal laili muzlimaa; ulaaa'ika Ashaabun Naari hum fiiha khaaliduun

27. Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapat) balasan kejahatan yang setimpal dan mereka diselubungi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan wajah mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.


وَيَوۡمَ نَحۡشُرُهُمۡ جَمِيۡعًا ثُمَّ نَقُوۡلُ لِلَّذِيۡنَ اَشۡرَكُوۡا مَكَانَكُمۡ اَنۡتُمۡ وَشُرَكَآؤُكُمۡ‌ۚ فَزَيَّلۡنَا بَيۡنَهُمۡ‌ وَقَالَ شُرَكَآؤُهُمۡ مَّا كُنۡتُمۡ اِيَّانَا تَعۡبُدُوۡنَ

Wa yawma nahshuruhum jamii'an summa naquulu lillaziina ashrakuu makaanakum antum wa shurakaaa'ukum; fazaiyalnaa bainahum wa qoola shurakaaa'uhum maa kuntum iyyaanaa ta'buduun

28. Dan (ingatlah) pada hari (ketika) itu Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang yang mempersekutukan (Allah), "Tetaplah di tempatmu, kamu dan para sekutumu." Lalu Kami pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka, "Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah kami.


فَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيۡدًۢا بَيۡنَـنَا وَبَيۡنَكُمۡ اِنۡ كُنَّا عَنۡ عِبَادَتِكُمۡ لَغٰفِلِيۡنَ

Fakafaa billaahi shahiidam bainanaa wa bainakum in kunnaa 'an 'ibaadatikum laghaafiliin

29. Maka cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, sebab kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami)."


هُنَالِكَ تَبۡلُوۡا كُلُّ نَفۡسٍ مَّاۤ اَسۡلَفَتۡ‌ وَرُدُّوۡۤا اِلَى اللّٰهِ مَوۡلٰٮهُمُ الۡحَـقِّ‌ وَضَلَّ عَنۡهُمۡ مَّا كَانُوۡا يَفۡتَرُوۡنَ

Hunaalika tabluu kullu nafsim maaa aslafat; wa rudduu ilal laahi mawlaahu mul haqqi wa dalla 'anhum maa kaanuu yaftaruun

30. Di tempat itu (padang Mahsyar), setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya (dahulu) dan mereka dikembalikan kepada Allah, pelindung mereka yang sebenarnya, dan lenyaplah dari mereka apa (pelindung palsu) yang mereka ada-adakan.


قُلۡ مَنۡ يَّرۡزُقُكُمۡ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ اَمَّنۡ يَّمۡلِكُ السَّمۡعَ وَالۡاَبۡصَارَ وَ مَنۡ يُّخۡرِجُ الۡحَـىَّ مِنَ الۡمَيِّتِ وَيُخۡرِجُ الۡمَيِّتَ مِنَ الۡحَـىِّ وَمَنۡ يُّدَبِّرُ الۡاَمۡرَ‌ؕ فَسَيَـقُوۡلُوۡنَ اللّٰهُ‌ۚ فَقُلۡ اَفَلَا تَتَّقُوۡنَ

Qul mai yarzuqukum minas samaaa'i wal ardi ammany yamlikus sam'a wal absaara wa mai yukhrijul haiya minal maiyiti wa yikhrijul maiyita minal haiyi wa mai yudabbirul amr; fasa yaquuluunal laah; faqul afalaa tattaquun

31. Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab, "Allah." Maka katakanlah, "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"


فَذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمُ الۡحَـقُّ ‌ ۚ فَمَاذَا بَعۡدَ الۡحَـقِّ اِلَّا الضَّلٰلُ‌‌ ۚ فَاَنّٰى تُصۡرَفُوۡنَ

Fazaalikumul laahu Rabbukumul haqq; famaazaa ba'dal haqqi illad dalaalu fa annnaa tusrafuun

32. Maka itulah Allah, Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan. Maka mengapa kamu berpaling (dari kebenaran)?


كَذٰلِكَ حَقَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِيۡنَ فَسَقُوۡۤا اَنَّهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ

Kazaalika haqqat Kalimatu Rabbika 'alal laziina fasaquuu annahum laa yu'minuun

33. Demikianlah telah tetap (hukuman) Tuhanmu terhadap orang-orang yang fasik, karena sesungguhnya mereka tidak beriman.


قُلۡ هَلۡ مِنۡ شُرَكَآٮِٕكُمۡ مَّنۡ يَّبۡدَؤُا الۡخَـلۡقَ ثُمَّ يُعِيۡدُهٗ‌ ؕ قُلِ اللّٰهُ يَـبۡدَؤُا الۡخَـلۡقَ ثُمَّ يُعِيۡدُهٗ‌ؕ فَاَنّٰى تُؤۡفَكُوۡنَ‏

Qul hal min shurakaaa 'ikum mai yabda'ul khalqa suma yu'iiduh; qulil laahu yabda'ul khalqa summa yu'iiduhuu fa annaa tu'fakuun

34. Katakanlah, "Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?" Katakanlah, "Allah memulai (penciptaan) makhluk, kemudian mengulanginya. Maka bagaimana kamu dipalingkan (menyembah selain Allah)?"


قُلۡ هَلۡ مِنۡ شُرَكَآٮِٕكُمۡ مَّنۡ يَّهۡدِىۡۤ اِلَى الۡحَـقِّ‌ؕ قُلِ اللّٰهُ يَهۡدِىۡ لِلۡحَقِّ‌ؕ اَفَمَنۡ يَّهۡدِىۡۤ اِلَى الۡحَقِّ اَحَقُّ اَنۡ يُّتَّبَعَ اَمَّنۡ لَّا يَهِدِّىۡۤ اِلَّاۤ اَنۡ يُّهۡدٰى‌ۚ فَمَا لَكُمۡ كَيۡفَ تَحۡكُمُوۡنَ‏

Qul hal min shurakaaa 'ikum mai yahdiii ilal haqq; qulil laahu yahdii lilhaqq; afamai yahdiii ilal haqqi ahaqqu ai yuttaba'a ammal laa yahiddiii illaaa ai yuhdaa famaa lakum kaifa tahkumuun

35. Katakanlah, "Apakah di antara sekutumu ada yang membimbing kepada kebenaran?" Katakanlah, "Allah-lah yang membimbing kepada kebenaran." Maka manakah yang lebih berhak diikuti, Tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu, ataukah orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing? Maka mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?

dm-player


وَمَا يَتَّبِعُ اَكۡثَرُهُمۡ اِلَّا ظَنًّا ؕاِنَّ الظَّنَّ لَا يُغۡنِىۡ مِنَ الۡحَـقِّ شَيۡــًٔا‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌۢ بِمَا يَفۡعَلُوۡنَ‏

Wa maa yattabi'u aksaruhum illaa zannaa; innaz zanna laa yughnii minal haqqi shai'aa; innal laaha 'Aliimum bimaa yaf'aluun

36. Dan kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun berguna untuk melawan kebenaran. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.


وَمَا كَانَ هٰذَا الۡقُرۡاٰنُ اَنۡ يُّفۡتَـرٰى مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَلٰـكِنۡ تَصۡدِيۡقَ الَّذِىۡ بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَتَفۡصِيۡلَ الۡكِتٰبِ لَا رَيۡبَ فِيۡهِ مِنۡ رَّبِّ الۡعٰلَمِيۡنَ

Wa maa kaana haazal Quraanu ai yuftaraa min duunil laahi wa laakin tasdiiqal lazii baina yadaihi wa tafsiilal Kitaabi laa raiba fii mir Rabbil 'aalamiin

37. Dan tidak mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi (Al-Qur'an) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan seluruh alam.


اَمۡ يَقُوۡلُوۡنَ افۡتَـرٰٮهُ‌ ؕ قُلۡ فَاۡتُوۡا بِسُوۡرَةٍ مِّثۡلِهٖ وَادۡعُوۡا مَنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ

Am yaquuluunaf taraahu qul faatuu bisuuratim mislihii wad'uu manis tata'tum min duunil laahi in kuntum saadiqiin

38. Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? Katakanlah, "Buatlah sebuah surah yang semisal dengan surah (Al-Qur'an), dan ajaklah siapa saja di antara kamu orang yang mampu (membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."


بَلۡ كَذَّبُوۡا بِمَا لَمۡ يُحِيۡطُوۡا بِعِلۡمِهٖ وَلَمَّا يَاۡتِهِمۡ تَاۡوِيۡلُهٗ ‌ؕ كَذٰلِكَ كَذَّبَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ فَانْظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظّٰلِمِيۡنَ

Bal kazzabuu bimaa lam yuhiituu bi'ilmihii wa lammaa yaatihim taawiiluh; kazaalika kazzabal laziina min qablihim fanzur kaifa kaana 'aaqibatuz zaalimiin

39. Bahkan (yang sebenarnya), mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna dan belum mereka peroleh penjelasannya. Demikianlah halnya umat-umat yang ada sebelum mereka telah mendustakan (rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang yang zalim.


وَ مِنۡهُمۡ مَّنۡ يُّؤۡمِنُ بِهٖ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ لَّا يُؤۡمِنُ بِهٖ‌ؕ وَرَبُّكَ اَعۡلَمُ بِالۡمُفۡسِدِيۡنَ

Wa minhum mai yu 'minu bihii wa minhum mal laa yu'minu bih; wa Rabbuka a'lamu bilmufsidiin

40. Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.


وَاِنۡ كَذَّبُوۡكَ فَقُلْ لِّىۡ عَمَلِىۡ وَلَـكُمۡ عَمَلُكُمۡ‌ۚ اَنۡـتُمۡ بَرِيۡٓــُٔوۡنَ مِمَّاۤ اَعۡمَلُ وَاَنَا بَرِىۡٓءٌ مِّمَّا تَعۡمَلُوۡنَ

Wa in kazzabuuka faqul lii 'amalii wa lakum 'amalukum antum bariii'uuna mimmaaa a'malu wa ana bariii'um mimmaa ta'maluun

41. Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan."


وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ يَّسۡتَمِعُوۡنَ اِلَيۡكَ‌ؕ اَفَاَنۡتَ تُسۡمِعُ الصُّمَّ وَلَوۡ كَانُوۡا لَا يَعۡقِلُوۡنَ‏

Wa minhum mai yastami'uuna iliak; afa anta tusmi'us summa wa law kaanuu la ya'qiluun

42. Dan di antara mereka ada yang mendengarkan engkau (Muhammad). Tetapi apakah engkau dapat menjadikan orang yang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti?


وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ يَّنۡظُرُ اِلَيۡكَ‌ ؕ اَفَاَنۡتَ تَهۡدِى الۡعُمۡىَ وَ لَوۡ كَانُوۡا لَا يُبۡصِرُوۡنَ‏

Wa minhum mai yanzuru ilaik; afa anta tahdil 'umya wa law kaanuu laa yubsiruun

43. Dan di antara mereka ada yang melihat kepada engkau. Tetapi apakah engkau dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta, walaupun mereka tidak memperhatikan?


اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظۡلِمُ النَّاسَ شَيۡــًٔا وَّلٰـكِنَّ النَّاسَ اَنۡفُسَهُمۡ يَظۡلِمُوۡنَ

Innal laaha laa yazlimun naasa shai'anw wa laakin nannaasa anfusahum yazlimuun

44. Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri.


وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ كَاَنۡ لَّمۡ يَلۡبَثُوۡۤا اِلَّا سَاعَةً مِّنَ النَّهَارِ يَتَعَارَفُوۡنَ بَيۡنَهُمۡ‌ؕ قَدۡ خَسِرَ الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِلِقَآءِ اللّٰهِ وَمَا كَانُوۡا مُهۡتَدِيۡنَ

Wa Yawma yahshuruhum ka al lam yalbasuuu illaa saa'atam minan nahaari yata'aarafuuna bainahum; qad khasiral laziina kazzabuu biliqooa'il laahi wa maa kaanuu muhtadiin

45. Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa) seakan-akan tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali sesaat saja pada siang hari, (pada waktu) mereka saling berkenalan. Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk.

Baca Juga: Surat Ar-Rum Ayat 1-20 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Yunus ayat 23-45

Surat Yunus Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanfreepik/Rawoixel

Surat Yunus menjelaskan tentang keimanan Al-Qur’an sebagai Kalamullah dan bukanlah sihir. Allah SWT merupakan Tuhan yang menciptakan dan mengatur seluruh alam semesta. Dimana diketahui bahwa Allah SWT tidak berkembang biak dan Allah SWT lah yang menjelaskan tentang alam gaib melalui firman-firman-Nya.

Surat Yunus juga menjelaskan tentang penentuan tahun dan waktu baik berdasarkan peredaran bumi terhadap matahari. Atau bisa dikatakan juga penentuan tahun berdasarkan peredaran bulan di atas bumi. Selain itu, Surat Yunus juga menjelaskan tentang hukum orang-orang yang mendustakan firman Allah yang telah diwahyukan kepada para Rasul.

Selain menjelaskan tentang masalah keimanan dan tentang hukum alam, Surat Yunus juga menjelaskan tentang kisah-kisah umat terdahulu seperti kisah Nabi Nuh a.s dengan umatnya, kisah Nabi Musa a.s dengan segala masalah yang berkaitan dengan Bani Israil dan perlawanan pada raja Fir’aun dan tukang sihirnya, kemudian kisah Nabi Yunus a.s yang meninggalkan umatnya dan kembali lagi berdakwah kepada umatnya, dimana nabi Yunus ini menjelaskan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelum atau sesudah di seluruh muka bumi.

3. Keutamaan surat Yunus

Surat Yunus Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanilustrasi ibu hamil (freepik.com/valeria_aksakova)

Terdapat beberapa keutamaan bagi yang membacanya. Berikut keutamaan membaca surat Yunus:

  • Sebagai doa bagi keselamatan wanita yang sedang hamil

Bagi wanita yang sedang mengandung, bacalah surat Yunus ayat 31 secara istikamah. Bacalah surat tersebut setiap hari setelah melakukan salat fardhu. Atas izin Allah SWT, akan diberikan kelancaran dalam persalinan.

  • Membacanya akan berikan kebaikan sejumlah orang yang mendustakan Nabi Yunus

"Barangsiapa yang membaca Surat ini, maka ia diberi pahala dan kebaikan sejumlah orang yang mendustakan Nabi Yunus..." (Tafsirul Burhan, Juz 4: 5)

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Yunus ayat 23 sampai 45. Semoga dengan membacanya, kita selalu dilimpahi kebaikan dan rahmat Allah SWT. Amin.

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya