KBA Giri Rejo Karang Joang, Kolaborasi Astra Indonesia dan Warga

Wisata alam sebagai ujung tombaknya

Balikpapan sudah lama dikenal sebagai Kota Minyak karena memang wilayah berpenduduk sekitar 690 ribu jiwa tersebut punya kekayaan alam berupa minyak bumi yang melimpah. Nah, di balik hiruk pikuk Kota Balikpapan, terdapat wilayah perkampungan asri di KM. 15 poros Balikpapan - Samarinda yang dinamakan Kampung Giri Rejo Karang Joang.

Ya, penulis pun menyempatkan datang ke Kampung Berseri Astra (KBA) Giri Rejo pada Kamis, 23 Desember 2021, pukul 09.30 WITA. Giri Rejo memang telah bergabung dengan KBA pada 2014 dan sudah banyak perubahan positif yang dialami warga di sana. Bahkan, swadaya masyarakat kampung telah menghasilkan zona pariwisata alam di sekitar Waduk Manggar.

So, penasaran dengan kisah dan informasi di sana? Yuk, kita jalan-jalan ke Giri Rejo, sebuah kampung yang hijau, teduh, dan juga asri.

1. Bagian dari hutan lindung yang dijaga kelestariannya

KBA Giri Rejo Karang Joang, Kolaborasi Astra Indonesia dan WargaKBA Giri Rejo dikelilingi oleh keberadaan hutan lindung. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Bisa dikatakan bahwa KBA Giri Rejo Karang Joang merupakan bagian dari hutan lindung yang keberadaannya terus dilestarikan. Yup, itu karena lokasi Giri Rejo dikelilingi oleh lahan yang tertanam hutan lindung di Kota Balikpapan. Menurut Pak Santoso--warga sekaligus pengurus ekowisata KBA Giri Rejo--hal ini justru berdampak positif karena bisa membuat warga memiliki komitmen.

"Daerah kami memang berdempetan dengan hutan lindung. Itu sebabnya, warga di sini sudah berkomitmen untuk menjaga dan merawat lingkungan agar tidak rusak," ujar Pak Santoso dengan lugas dan ramah.

Penulis pun merasa bahwa KBA Giri Rejo merupakan salah satu wilayah di Balikpapan yang cukup spesial. Apa pasal? Itu karena suasana di dalam kampung terasa sejuk, hijau, asri, dan jauh dari polusi, baik itu udara atau pun suara. Hutan lindung sendiri merupakan wilayah atau kawasan hijau yang dilindungi untuk menjaga ekosistem dan habitat di dalamnya.

"Sudah tugas dari warga di sini untuk melestarikan alam di sini, mas. Bahkan, kami pun berswadaya dalam mengembangkan wisata alam yang bersih dan tidak merusak," tambah pria kelahiran 48 tahun lalu tersebut.

Well, tak salah rasanya jika Astra Indonesia memilih Giri Rejo Karang Joang sebagai salah satu KBA sejak 2014. Kondisi perkampungan yang bersih, sejuk, hijau, asri, dan heterogen membuat Giri Rejo memang pantas dimasukkan ke dalam daftar kampung percontohan di Balikpapan.

2. Wisata alam di sekitar Waduk Manggar

KBA Giri Rejo Karang Joang, Kolaborasi Astra Indonesia dan WargaJembatan DAS Manggar yang dibuat oleh Astra pada 2015. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Salah satu ikon yang cukup melegenda di KBA Giri Rejo Karang Joang adalah Jembatan DAS Manggar yang dibuat oleh Astra Indonesia pada 2015. Panjang jembatan tersebut sekitar 100 meter dengan lebar 2 meter dan telah menghubungkan antarkampung. Uniknya, jembatan tersebut berdiri kokoh karena terbuat dari kayu ulin.

"Di bawah sana ada jembatan panjang yang sering dijadikan objek pengambilan gambar di media sosial. Itu juga merupakan kolaborasi antara swadaya kita dengan pihak Astra," tutur Pak Santoso pada penulis siang itu.

Penulis berkesempatan menyusuri jembatan tersebut dan mengambil beberapa jepretan foto untuk koleksi. Selain menghubungkan kampung satu dengan yang lainnya, jembatan kayu itu juga berfungsi untuk mengamati perairan di Waduk Manggar atau bahkan dijadikan sarana memancing bagi warga.

Baca Juga: KBA Keputih Tegal Timur Baru Surabaya, From Zero to Hero

3. Ekowisata yang juga melibatkan pihak KPHL Kota Balikpapan

dm-player
KBA Giri Rejo Karang Joang, Kolaborasi Astra Indonesia dan WargaLokasi ekowisata di KBA Giri Rejo sebagai bagian dari dukungan KPHL Balikpapan. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

"Swadaya warga yang dilakukan di Giri Rejo ini juga didukung oleh berbagai pihak, lho. Pernah dikunjungi langsung oleh Pak Walikota dan Dinas Pariwisata. Lalu, kami pun didukung oleh KPHL Balikpapan dan mereka meminjamkan lahan untuk ekowisata ini," terang Pak Santoso bangga.

Ekowisata bernama Bamboe Wonodeso sudah dikembangkan warga KBA Giri Rejo sejak 2020 dan kini namanya pun makin terkenal berkat media sosial. Hal tersebut juga rupanya mendapat dukungan dari pihak Pemerintah Kota dan Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL) Balikpapan.

Sudah banyak wisatawan lokal yang hadir di sini. Bukan hanya dari Kota Balikpapan, melainkan juga dari luar daerah. Tingkat antusiasme wisatawan terhadap ekowisata ini makin menambah rasa peduli warga terhadap lingkungan demi kemajuan kampung mereka.

"Bukan cuma dari sekitar, melainkan juga wisatawan dari Samarinda, Bontang, Tenggarong, dan lainnya. Tapi, mereka wajib menjaga kebersihan dan jangan merusak lingkungan sekecil apa pun itu," tambah Pak Santoso sembari mengenalkan konsep ekowisata kepada penulis.

Penulis melihat ada berbagai macam tempat untuk meluangkan waktu dengan alam di sini. Pemadangan danau yang dikelilingi rimbunnya hutan lindung sudah menjadi daya tarik yang cukup kuat bagi banyak orang. Jangan khawatir akses jalan yang buruk. Sebaliknya, KBA Giri Rejo dan fasilitas pariwisatanya sudah dilengkapi dengan akses aspal yang mulus.

Kendati demikian, warga KBA Giri Rejo juga mewajibkan siapa pun yang datang ke wilayah mereka dengan protokol kesehatan yang berlaku. Pasalnya, pandemik atau wabah COVID-19 yang saat ini terjadi masih belum usai.

4. Peran mahasiswa dalam mengedukasi warga

KBA Giri Rejo Karang Joang, Kolaborasi Astra Indonesia dan WargaRumah Pintar Astra yang dibangun di dekat gapura utama KBA Giri Rejo. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Rumah Pintar Astra juga dibangun di KBA Giri Rejo sebagai fasilitas yang dapat menampung kegiatan edukatif dari banyak pihak. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Minyak pun makin antusias berkunjung di kala KKN untuk membagikan ilmu yang mereka kuasai.

Di kala pandemik COVID-19 pun, fasilitas yang dibangun oleh Astra Indonesia ini sangat berguna karena telah menjadi akses bagi anak-anak yang tengah melakukan belajar secara daring. Lokasi dan posisinya cukup strategis, yakni berada di pinggir jalan utama di dekat gapura KBA Giri Rejo Karang Joang.

5. Harapan supaya menjadi lebih baik di masa depan

KBA Giri Rejo Karang Joang, Kolaborasi Astra Indonesia dan WargaJalan utama KBA Giri Rejo yang sudah beraspal mulus. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Pak Santoso dan warga KBA Giri Rejo mempunyai harapan untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan, terutama dalam hal pariwisata dan hubungan langgeng dengan berbagai pihak. Mereka bercita-cita membuat ekowisata yang profesional dan itu dapat membuka peluang bagi banyak UMKM yang nantinya juga berdampak bagi perekonomian warga.

"Saya belum tahu apa program KBA dari Astra dan kampung ini di tahun depan. Tapi, semoga saja hubungan kita langgeng dan bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan. Kami juga senang jika ada pihak, entah itu pemerintah atau pun swasta yang mau berkontribusi lebih di Giri Rejo," pungkas Pak Santoso sembari menyudahi perbincangan kami.

Ya, tak muluk rasanya jika mendengar apa yang diharapkan oleh Pak Santoso dan warga di KBA Giri Rejo. Dengan tekadnya, mereka dapat membuktikan diri bahwa swadaya yang dilakukan sudah berdampak positif. Apalagi, kegiatan warga ini juga didukung oleh berbagai pihak, mulai dari Astra Indonesia sampai Pemerintah Kota Balikpapan.

Well, tak terasa sudah nyaris setengah hari penulis mengunjungi KBA Giri Rejo. Tetap semangat untuk Pak Santoso selaku pengurus Ekowisata KBA Giri Rejo Karang joang. Sukses terus untuk Astra Indonesia, Pemerintah Kota Balikpapan, dan juga seluruh warga Giri Rejo Karang Joang.

Baca Juga: KBA Cengkareng Timur dan Antusias Warga Rawat Lingkungan Bersama

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya