Ini 5 Alasan di Balik Anjuran Menahan Amarah saat Puasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berpuasa gak cuma soal menahan haus dan lapar. Menahan amarah juga termasuk dalam salah satu anjuran yang diwajibkan saat berpuasa. Padahal, saat lapar, kita pasti deh cenderung untuk gampang emosi bahkan oleh hal-hal yang sifatnya sepele banget menurut orang lain. Tapi, pernah gak sih kalian merasa bingung, kenapa ada anjuran untuk menahan amarah di bulan puasa?
Nah, buat kalian yang masih bertanya-tanya, yuk simak penjelasannya berikut ini.
1. Melatih kesabaran, biar gak gampang emosi meski saat gak berpuasa lagi nantinya
Saat berpuasa, kita akan diuji dengan rasa lapar sehingga apapun bisa membuat emosi kita terpancing. Nah, anjuran menahan amarah ini adalah untuk membuat kita lebih mampu menahan diri. Jika saat berpuasa saja kita mampu untuk gak marah, apalagi saat nanti di luar bulan puasa. Iya kan?
2. Karena kemarahan cenderung membawa kerusakan
Bagaimanapun juga, marah dan gampang emosi adalah sifat setan. Setan sengaja menggoda kita untuk mudah terpancing emosi dan akibatnya akan kita tanggung sendiri. Pada hakikatnya, marah memang selalu membawa kerusakan. Baik itu dalam bentuk fisik maupun mental. Makanya, kita wajib banget untuk bisa menahan diri dari perasaan yang sifatnya merusak ini.
3. Marah hanya akan membuat kita memiliki energi negatif
Editor’s picks
Marah sejatinya akan menguras energi kita. Tanpa kita sadari kita akan menjadi mudah lelah setelah berhasil melampiaskan amarah. Selain itu, gak ada sama sekali orang yang mendekat dengan orang yang pemarah. Karena, pemarah memang memiliki aura negatif yang bikin siapapun gak nyaman berada di dekatnya.
Baca Juga: Survei Ramadan: Menahan Marah Lebih Sulit daripada Menahan Lapar
4. Selain merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain
Secara mental kita akan merasa lelah, bukankah ini bukti bahwa marah itu hanya bikin kita rugi? Apalagi kalau kemarahan kita tersebut dilampiaskan kepada orang yang bersangkutan, atau orang lain yang gak ada kaitannya dengan permasalahan kita. Duh, jadinya malah merugikan orang lain juga.
5. Intinya, menyimpan amarah sama sekali gak ada baiknya
Bagaimanapun juga, dilihat dari sisi manapun juga, menyimpan amarah memang hanya akan membuat kerugian. Gak ada kebaikan sama sekali dalam memiliki perasaan marah. Sebab itulah anjuran menahan amarah sangat ditekankan dalam agama Islam.
Yuk, kita belajar lebih sabar lagi dan lebih mampu mengendalikan amarah. Ada banyak cara lain untuk menegur sesuatu yang salah selain dengan marah kok. Semoga pengendalian diri kita terus berlanjut meski Ramadan telah usai. Setuju?
Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.