“Berusaha mengubah perilaku bukanlah hal yang mudah, maka di situlah komunikasi yang jelas dapat membantu. Jujurlah mengenai apa yang kamu butuhkan dan bersikaplah terbuka terhadap kebutuhanmu sendiri,” jelas Miller.
5 Tips Menghilangkan Kebiasaan Toxic pada Diri Sendiri, Praktikan!

- Sifat toxic merugikan bagi diri sendiri dan orang lain, dapat meremehkan diri dan berdampak buruk.
- Mulailah dengan merenungkan perilaku buruk yang sering dilakukan, catat dan renungkan dampaknya.
- Bersikap jujur terhadap diri sendiri, lakukan perubahan secara bertahap, ucapkan terima kasih pada diri sendiri, dan kelilingi diri dengan orang-orang positif.
Sifat toxic merupakan sikap yang sangat merugikan tidak hanya bagi orang lain, tetapi juga bagi diri sendiri. Kebiasaan ini bisa membuat seseorang sering meremehkan dirinya dan menjalani pola perilaku yang dapat berdampak buruk pada diri sendiri.
Seorang terapis dari laman Hindustan Times, Israa Nasir, mengatakan, bahwa sering mengkritik diri secara berlebihan dapat merusak semangat dan menurunkan harga diri individu yang bersangkutan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui cara menghilangkan kebiasaan toxic pada diri sendiri agar dapat menjalani hidup dengan lebih positif dan bermakna. Yuk, simak!
1.Renungkan kebiasaan dan perilaku burukmu

Meskipun terasa sulit mengubah kebiasaan toxic yang mungkin sudah melekat di dalam dirimu, tetapi kamu bisa mulai dengan merenungkan kebiasaan atau perilaku buruk apa saja yang sering dilakukan. Catatlah perilaku buruk tersebut ke dalam buku harian, lalu renungkan dampak yang ditimbulkan dan bagaimana cara mengatasinya.
Misal, jika kamu sering begadang karena harus menyelesaikan pekerjaan. Mulai sekarang, berusahalah untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan hindari bekerja secara berlebihan. Apabila hari libur telah tiba, maka manfaatkan hari tersebut sebaik mungkin untuk beristirahat dan memulihkan energi agar kamu kembali bersemangat saat bekerja nanti.
2.Belajar untuk bersikap terbuka dan jujur terhadap diri sendiri

Dilansir Wikihow, seorang psikoterapis, Kelli Miller, LCSW, MSW, menyebutkan bahwa salah satu cara menghilangkan kebiasaan toxic pada diri sendiri adalah dengan bersikap jujur dan terbuka terhadap diri sendiri. Sering kali karena memiliki rasa gak enak terhadap orang lain atau takut menghadapi kekecewaan, kamu jadi cenderung menutupi kenyataan pahit atau berpura-pura semuanya berjalan dengan baik.
Padahal, sebagai manusia kita hanya bisa berencana dan Tuhan lah yang menentukan. Selain itu, sebaik-baiknya rencana yang telah kamu buat, kamu tidak akan pernah tahu rintangan apa yang ada di depan mata. Jadi, keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri tentang apa saja yang kamu alami sangat penting untuk membantu menenangkan pikiran sekaligus memudahkanmu dalam mengontrol emosi.
3.Tetapkan tujuan yang realistis

Ketika kamu mencoba membuat perubahan yang lebih baik terhadap diri sendiri, maka lakukanlah perubahan tersebut secara bertahap. Hindari membuat rencana yang terlalu besar di awal karena hal itu justru bisa membuatmu khawatir jika rencanamu tak berjalan sesuai harapan.
“Tetapkan ekspektasi dan tujuan yang cukup, sehingga kamu dapat mempersiapkan diri untuk meraih kesuksesan,” saran Natacha Duke, MA, RP, seorang psikoterapis, dilansir Cleveland Clinic.
“Begitu pun ketika kamu berusaha untuk menghilangkan kebiasaan yang toxic, lebih baik kurangi kebiasaan tersebut secara bertahap dan hindari pola pikir negatif tentang diri sendiri,” imbuhnya.
4.Ungkapkan rasa terima kasih pada diri sendiri

Meskipun kedengarannya sederhana, tetapi mengucapkan ‘terima kasih’ kepada diri sendiri bisa membantu meningkatkan perasaan bahagia, loh. Miller mengatakan, bahwa memberikan rasa terima kasih kepada orang lain maupun diri sendiri adalah salah satu bentuk kebaikan yang dapat memicu terciptanya kebaikan lainnya.
“Setiap orang pasti memiliki hal-hal yang bisa membuat mereka frustasi, termasuk kebiasaan yang toxic. Maka dari itu, jangan biarkan ketidaknyamanan sekecil apa pun merusak harimu. Daripada melakukan kebiasaan yang toxic, mulai sekarang fokuslah pada hal-hal positif yang bisa kamu lakukan hari ini,” ungkap Miller.
Lebih lanjut, Miller menambahkan beberapa contoh sederhana dalam mengungkapkan rasa terima kasih kepada diri sendiri. Mulai dari mengucapkan terima kasih karena bisa bangun pagi, berterima kasih karena bisa membantu orang lain, serta berterima kasih karena tidak lupa merasa bersyukur hari ini.
5.Kelilingi diri dengan orang-orang positif

Cara terakhir tapi juga penting adalah kelilingi dirimu dengan orang-orang yang positif. Tak dapat dipungkiri, bahwa lingkungan sosial yang dekat denganmu dapat memengaruhi kepribadian dan kebiasaanmu.
Jadi, ketika kamu berada dalam lingkungan yang positif, otomatis kamu juga akan ikut terbawa dalam energi positif di sekitarmu. Selain itu, jika kamu membutuhkan dukungan ekstra, mereka pun akan bersedia membantumu dengan tulus. Dukungan tersebutlah yang dapat mempercepat prosesmu dalam menghilangkan kebiasaan toxic.
“Pilih orang-orang yang ingin melihatmu tumbuh dan berkembang. Berada di sekitar orang-orang negatif hanya akan mendorong kebiasaan-kebiasaan toxic. Sebaliknya, orang-orang yang baik akan mengasihimu, memberimu saran, dan membimbingmu ke jalan yang benar,” terang Miller.
Mengubah kebiasaan toxic tentu tidak mudah. Apalagi jika kebiasaan ini telah melekat pada dirimu. Namun, terus membiarkan diri terluka oleh pola perilaku yang beracun hanya akan menimbulkan kerugian.
Pada akhirnya, kamu pun akan merasa lelah karena terus-menerus mengalah dan berkorban. Jadi, mulailah hilangkan kebiasaan toxic dan belajarlah untuk lebih menyayangi diri sendiri.



















