5 Dimensi dari Ketidakmampuan Finansial by Chambers, Merasakannya?

Perekonomian menjadi persoalan yang penting di tengah-tengah dimensi lainnya seperti sosial hingga budaya. Bukan tanpa alasan, persoalan ekonomi ini menentukan taraf hidup pelaku yang ada di dalamnya. Dengan adanya status ekonomi, lahirlah pihak yang mapan secara finansial dan ketidakmampuan finansial.
Sejalan dengan adanya ketimpangan kemampuan finansial, Robert Chambers menjelaskan ada lima dimensi saat seseorang atau sekelompok tidak mampu secara finansial. Chambers sendiri merupakan seorang penerbit, geolog, pemikir evolusi, penulis dan penyunting Skotlandia.
Ketertarikan Chambers pada persoalan ketidakmampuan finansial ini tertuang dalam buku-bukunya yang berfokus pada kehidupan masyarakat desa. Buku tersebut berjudul Pembangunan Desa: Mulai dari Belakang serta Pra Participatory Rural Appraisal: Memahami Desa Secara Partisipatif. Penasaran bagaimana penjabarannya? Langsung simak ulasan di bawah ini, ya.
1. Kemiskinan
Menurut Chambers, kemiskinan ialah wujud ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok. Ketidakmampuan tersebut terjadi pada pihak yang berpenghasilan maupun tidak. Bagi yang berpenghasilan, maka pendapatannya jauh lebih kecil daripada pengeluaran yang dibutuhkan.
Pada dimensi kemiskinan ini para pelaku belum cukup hingga tidak cukup memenuhi kebutuhan sandang, pangan, maupun papan. Jadi, tak heran jika yang belum cukup hanya makan secara layak sekali sehari, saat normalnya orang-orang makan tiga kali sehari.
Pun mereka yang tidak cukup bisa berhari-hari tidak makan hingga tak memiliki tempat tinggal yang pasti. Ya, mereka bisa berpindah-pindah tempat tinggal, tidur di jalanan, serta makan makanan sisa. Semua terpaksa dijalani, asal bisa tetap bertahan hidup.