Pengertian dan Gejala Social Anxiety Disorder, Gak Bisa Diabaikan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berinteraksi dengan orang lain dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Namun, sejumlah orang justru mengalami kesulitan. Kesulitan ini dapat menjadi bentuk dari gangguan kesehatan mental yang bernama social anxiety disorder.
Gangguan kecemasan ini muncul ketika harus berinteraksi dengan orang lain dari latar belakang tertentu. Jika kamu ingin membaca penjelasan lebih lanjut, kamu dapat simak pengertian, tanda, dan penyebabnya dalam artikel ini.
Kamu mungkin mengalami beberapa tanda di bawah ini. Sebaiknya, kamu tidak melakukan diagnosa mandiri dan dianjurkan untuk menghubungi ahli. Dengan adanya bantuan psikolog atau psikiater, kamu akan mendapatkan penanganan yang lebih baik.
1. Pengetian social anxiety disorder
Social anxiety disorder atau dikenal dengan fobia sosial, merupakan gangguan yang menyebabkan kecemasan atau ketakutan dalam lingkungan sosial. Demikian dikutip dari Healthline. Dijelaskan dalam sumber yang sama, orang dengan gangguan ini mengalami kesulitan untuk bicara dengan orang lain, bertemu orang baru, hingga menghadiri acara sosial.
Muncul perasaan khawatir berlebihan jika orang lain mengamati hingga menghakimi. Berbeda dengan perasaan malu, social anxiety disorder mengganggu kehidupan sehari-hari dan bersifat menetap.
Baca Juga: 6 Tanda Kamu Seorang Social Butterfly, Benar-benar Suka Berinteraksi!
2. Tanda social anxiety disorder
Editor’s picks
Penderita gangguan kecemasan sosial akan mengalami beberapa perasaan atau tanda tertentu saat berinteraksi. Mengutip keterangan Valencia Higuera dalam Healthline, beberap di antaranya:
- Mual, berkeringat, gemetar, dan tubuh seperti membeku
- Mengalami kesulitan bicara, pikiran seolah kosong
- Detak jantung berdegup kencang, pusing, atau sakit kepala ringan
Orang yang mengalami gangguan kecemasan ringan, disebutkan mengalami tanda psikologis seperti kekhawatiran yang intens sebelum, saat, dan setelah berinteraksi. Penderita juga cenderung menghindari situasi sosial atau kondisi yang memaksanya harus berbaur, misalnya saat pesta. Kekhawatiran itu menguat karena takut melakukan tindakan yang memalukan.
3. Penyebab munculnya social anxiety disorder
Jika terus berlanjut, gangguan ini akan mengganggu produktivitas sehari-hari. Melansir dalam Very Well Mind, munculnya gangguan kesehatan mental ini dapat berbeda bagi setiap penderitanya, namun umumnya dapat muncul dari sejumlah tindakan di bawah ini:
- Orangtua yang otoriter atau terlalu mengontrol dan protektif
- Mendapatkan pengalaman bullying sejak kecil, misalnya diintimidasi dan dihina
- Adanya konflik keluarga dan pelecehan seksual
Demikian penjelasan mengenai social anxiety disorder yang perlu kamu ketahui. Jika kamu merasa mengalami beberapa tanda di atas, sebaiknya tidak melakukan self diagnoses dan menghubungi ahli.
Baca Juga: Social Masking, Apa Arti Sebenarnya? Menyingkap Kepalsuan