Doa Qunut di Salat Witir Ramadan, Dimulai Malam ke-15 atau 16?

Menurut Imam Syafi’i, doa qunut dalam salat witir mulai dibaca pada malam ke-16 Ramadan. Pendapat ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, di mana Umar bin Khattab mengumpulkan umat Islam untuk salat berjemaah dan menunjuk Ubay bin Ka’ab sebagai imam.

Ubay bin Ka’ab melaksanakan salat tarawih tanpa membaca doa qunut selama dua puluh malam pertama, kecuali pada separuh akhir bulan Ramadan. Adapun bacaan doa qunut yang biasa dibaca dalam sholat witir adalah sebagai berikut:

Allahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiimaa a’thait, waqinii syarra maa qadhait, fa innaka taqdhi wa laa yuqdha ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait.

Karena adanya perbedaan pendapat dalam mazhab fiqih, umat Islam dianjurkan untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berlaku di masjid setempat. Beberapa mazhab mungkin memiliki praktik yang berbeda dalam membaca doa qunut, baik dari segi waktu maupun bacaan yang digunakan.

Dengan mengikuti aturan yang diterapkan di lingkungan sekitar, jemaah dapat tetap menjaga kekompakan dan kekhusyukan dalam ibadah. Namun, bagi yang melaksanakan salat witir sendiri di rumah, diperbolehkan membaca doa qunut sesuai keyakinan masing-masing.

Terpenting, adalah niat tulus dalam beribadah dan terus meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan. Meskipun ada perbedaan dalam pelaksanaannya, doa qunut tetap menjadi amalan yang dianjurkan sebagai bentuk permohonan kepada Allah untuk mendapatkan petunjuk dan perlindungan.

Doa qunut dalam salat witir merupakan sunah yang dianjurkan, terutama di sepuluh malam terakhir Ramadan. Membacanya bukan hanya sebatas tradisi, tetapi juga sebagai wujud permohonan kepada Allah agar diberikan petunjuk, keberkahan, dan perlindungan dari segala keburukan.

Oleh karena itu, baik mulai membaca doa qunut pada malam ke-15 atau ke-16, yang terpenting adalah menjaga kekhusyukan dan konsistensi dalam menjalankan ibadah. Selain doa qunut, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, serta memperbanyak doa di malam-malam ganjil.

Ramadan adalah bulan penuh berkah, sehingga setiap amal kebaikan yang dilakukan akan mendapat pahala berlipat ganda. Dengan tetap istikamah dan terus meningkatkan kualitas ibadah, semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan ampunan di bulan suci ini.