Doa Selamatan 1 Suro Beserta Amalan yang Dianjurkan

Dalam budaya Jawa, malam 1 Suro dimaknai sebagai malam yang sakral dan momen untuk refleksi batin. Umumnya, masyarakat Jawa menggelar tradisi seperti kenduri di malam tersebut. Kenduri akan diiringi doa selamatan 1 Suro.
Nah, sebenarnya tidak ada doa selamatan 1 Suro yang khusus. Doa selamatan biasanya diambil dari doa Islam yang berhubungan dengan malam pergantian tahun. Pasalnya, 1 Suro juga bertepatan dengan momen 1 Muharram.
Lantas, apa doa selamatan 1 Suro yang bisa dibaca? Cari tahu dalam artikel ini, ya!
1. Membaca doa akhir tahun
Sebelum benar-benar memasuki tahun baru, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun sebanyak tiga kali setelah salat Maghrib di malam terakhir bulan Dzulhijjah. Doa ini bisa dibaca sebagai doa selamatan 1 Suro. Berikut bacaan doanya:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
Selain doa selamatan versi Arab, berikut doa versi bahasa Jawa:
“Dhuh Gusti, kawula nyuwun pangapunten tumrap amal kawula ing taun punika ingkang sampun Paduka larang dhateng kawula, dene kawula dereng saged mratobat, amal kawula ingkang Paduka parengaken awit saking sih-kadarman Paduka, dene Paduka saged nyiksa kawula, saha tumindak (dosa) ingkang Paduka dhawuhaken supados kawula tobat, dene kawula sampun nindakaken, tegesipun maksiyat dhumateng Paduka. Pramila kawula nyuwun pangapunten."
2. Membaca doa awal tahun
Setelah melewati pengujung tahun dengan doa penutup yang penuh istigfar, saatnya menyambut tahun baru Hijriah dengan semangat dan permohonan baru kepada Allah Swt. Amalan utama yang dianjurkan di malam 1 Suro adalah membaca doa awal tahun.
Berikut bacaan doa awal tahun Hijriah yang bisa dibaca sebanyak tiga kali:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ
إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Berikut bacaan doa versi bahasa Jawa:
"Dhuh Pangeran kawula, Paduka ingkang Langgeng, Langgeng, lan Wiwitan. Kanthi kanugrahan Paduka ingkang ageng lan kamurahan Paduka ingkang mulya, Paduka minangka lawang pangajeng-ajeng. Taun anyar punika sampun rawuh. Kawula nyuwun pangayoman dhumateng Paduka saking panggodhanipun Iblis lan kanca-kancanipun ing taun punika."
3. Puasa sunah Muharram
Di bulan Muharram, kamu juga bisa memperbanyak ibadah dengan puasa sunah. Baca niat melaksanakan puasa sunah di malam 1 Muharram.
Selain sebagai bentuk ibadah, puasa ini mencerminkan tekad untuk memulai tahun baru dengan pengendalian diri dan ketakwaan. Berikut adalah lafal niat puasa sunah Muharram:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”
4. Tradisi minum susu putih
Dalam suasana menyambut Tahun Baru Hijriah, sebagian masyarakat Muslim menjalankan tradisi minum susu putih di malam 1 Suro. Berdasarkan NU Online, susu putih dipilih karena melambangkan kejernihan niat dan harapan agar kehidupan di tahun mendatang.
Sebelum meminum susu putih, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
أَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
Allahumma baarik lanaa fiihi wazidnaa minhu
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di dalam air susu ini dan tambahlah keberkahan kami darinya."
Itulah bacaan doa selamatan 1 Suro beserta amalan yang bisa dipraktikkan untuk menyambut tahun baru Hijriah. Jangan lewatkan momen ini untuk memperbanyak doa dan muhasabah diri. Semoga pergantian tahun nanti membawa keberkahan, ya!