Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Ahsanjaya)

Intinya sih...

  • Beli kebutuhan secara grosir untuk hemat biaya dan waktu.

  • Beli produk mahal tapi berkualitas agar lebih hemat dalam jangka panjang.

  • Beralih dari barang jadi menjadi memproduksi sendiri untuk efisiensi pengeluaran.

Dalam siklus keuangan, latte effect merupakan pengeluaran uang dalam jumlah kecil tapi dengan kuantitas yang tinggi. Oleh karena nominalnya yang kecil, gak heran sang pelaku dibuat tak terasa hingga lama-lama pengeluaran sudah bengkak saja.

Padahal, jika diarahkan dengan baik, gak perlu ada yang namanya pengeluaran berkonsep latte effect. Gak sadar, jika dikalkulasikan pengeluaran normal yang anti latte effect ini bikin pengeluaran uang jadi tersisa banyak, lho. Sebagai evaluasi finansial, berikut sederet jenis dana dari latte effect yang bisa menjadi sumber keuangan tambahan.

1. Beli kebutuhan secara grosir

ilustrasi kegiatan belanja (pexels.com/Jack Sparrow)

Sudah sadar punya kebutuhan akan suatu produk, terlebih rutin perlu mengkonsumsi produk terkait. Dengan begitu, daripada beli eceran lebih baik langsung beli kebutuhan pokok sehari-hari secara grosir, ya.

Tentunya, dengan harga grosir akan jauh lebih murah. Apalagi jika ditambah dengan benefit dari membership yang selayaknya kamu daftarkan sebagai pelanggan loyal. Bahkan, gak hanya hemat secara keuangan, tetapi juga efisiensi waktu dan tenaga untuk membelinya.

2. Beli satu produk yang mahal tapi berkualitas

ilustrasi kegiatan belanja (pexels.com/Alexandra Maria)

Mungkin kamu belum sadar, merasa kalau ada yang murah dengan fungsi yang sama, kenapa harus beli yang mahal. Padahal, poinnya di sini ialah terkait kualitas produk yang tampak, sekali lagi hanya tampak serupa, aslinya gak sama, jauh jika diukur secara kualitas.

Dengan begitu, jangan hanya mengukur uang pengeluaran di awal yang terasa ringan. Tetapi juga biaya tambahan jika perlu perbaikan ini dan itu. Bahkan, butuh pengeluaran uang lagi, lagi, dan lagi lantaran harus beli baru dan kamu terus mengulangi pilih produk yang murah.

Jika terus ganti baru, bukankah jatuhnya bisa lebih mahal beli barang gak berkualitas yang katanya murah itu? Renungkan. Nominal kecil saat ditabung juga bisa jadi banyak. Sebaliknya, beli mahal tapi cuma sekali bisa jadi lebih hemat secara jangka panjang lantaran yang dibeli ialah kualitasnya.

3. Beralih dari barang jadi menjadi memproduksi sendiri

ilustrasi bekerja (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Contoh sederhananya, kamu suka sekali ke kafe untuk menikmati secangkir cokelat panas. Bagimu dengan menyerupur minuman favorit di setiap harinya bisa meningkatkan suasana hati untuk bisa lebih produktif dalam beraktivitas.

Ya, gak ada yang salah, apalagi harga secangkir cokelat itu berapa sih, pikirmu cuma kecil nominalnya. Bahkan, terasa gak sebanding dengan efeknya yang bikin konsentrasi jadi meningkat seharian. Alhasil, kerjaan jadi punya output yang maksimal dalam waktu yang efisien.

Gak ada salahnya memang, tapi kalau ada pilihan yang lebih hemat, seperti bikin secangkir cokelat sendiri, bukankah kamu bisa jauh lebih cuan lagi? Renungkan. Sama-sama bikin keseharian berjalan produktif, tapi dengan produksi sendiri kamu bisa lebih hemat.

4. Efisiensi dana self reward dari kuantitas ke kualitas

ilustrasi liburan (pexels.com/Te lensFix)

Liburan ke berbagai penjuru dunia, kulineran di berbagai tempat, hingga sesederhana me time dengan nonton film di layanan streaming langgananmu. Gak ada salahnya dengan itu semua, terlebih layak kamu dapatkan usai penat dengan beban dan tanggung jawab pekerjaan.

Tapi, coba kamu pikirkan jika kamu terlalu sering liburan, terlalu banyak langganan layanan streaming di berbagai platform. Apa gak sayang denga uangnya? Coba pikirkan untuk diganti dari kuantitas menjadi menekankan kualitas.

Misalnya liburan seminggu sekali, bisa diganti sebulan sekali. Pun bisa diganti menjadi setahun sekali dengan level bintang 5 di tempat yang fantastis. Jadi, jika ditotal semula liburan 12 kali setahun, jadi sekali tapi levelnya di angka 8 kali liburan. Kualitasnya dan puasnya dapat, juga hemat dana 4 kali liburan.

Jadi, dari sederet jenis dana hasil pemangkasan latte effect di atas, mana yang siap untuk kamu jalani, nih? Coba jawab dengan jujur. Kamu juga bisa mengkalkulasikan perbedaan keuangan yang bisa kamu tabung biar lebih tergiur untuk memangkas latte effect dalam kehidupanmu, nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team