Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika Bertetangga di Kosan, Jangan Jadi Menyebalkan!

ilustrasi kos campur (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi kos campur (pexels.com/Kampus Production)
Intinya sih...
  • Kamar kos harus tetap tenang dan nyaman, jangan jadi sumber kebisingan untuk tetangga kos.
  • Hormati privasi teman kos, jangan suka kepo berlebihan, dan jaga kebersihan lingkungan kos.
  • Perilaku baik pada tetangga bisa menciptakan suasana hangat dan nyaman di kosan.

Hidup di kos bukan sekadar soal tempat tidur dan lemari baju, ini juga tentang bagaimana dirimu berbagi ruang dengan orang lain yang sama-sama merantau dan berjuang. Di balik dinding kamar kos, ada cerita, suara, dan kebiasaan yang bisa saling berdampak.

Maka dari itu, penting sekali buat dirimu tahu dan menerapkan etika bertetangga, supaya suasana kos tetap nyaman, damai dan bebas drama. Berikut ini lima etika dasar yang wajib dirimu tahu dan praktikkan biar tidak jadi penghuni kosan yang menyebalkan.

1. Jangan jadi sumber bising

ilustrasi kos campur (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi kos campur (pexels.com/cottonbro studio)

Kamar yang saling berdekatan di kos, membuat suara satu kamar dengan yang lain akan saling terdengar. Tentu seperti ini harus disikapi dengan bijaksana dan saling menghormati. Jangan sampai dirimu selalu jadi sumber bising untuk tetangga kos.

Entah itu ngobrol di telepon, nonton YouTube, atau karaoke dadakan, ingatlah kalau tembok kosan itu tipis. Gak semua orang butuh tahu dirimu lagi curhat sama siapa atau sedang menyanyi. Selalu jaga volume setiap waktu, apalagi kalau udah lewat jam sepuluh malam.

2. Hindari suka kepo berlebihan

ilustrasi kos campur (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi kos campur (pexels.com/cottonbro studio)

Menjadi tetangga kos yang baik, tidak perlu melakukan hal istimewa agar bisa dianggap baik. Cukup hormati privasi teman kos dan jangan suka kepo berlebihan. Sebab ini bisa bikin tetangga kosmu tidak nyaman.

Tiap orang punya ruangnya sendiri. Cuma karena kamarnya sebelahan, bukan berarti dirimu bebas masuk tanpa izin, tanya hal-hal pribadi atau mengintip isi kamar. Respek itu penting, bahkan dalam hal kecil seperti tidak mengambil barang orang meskipun ibarat hanya sesendok.

3. Bersih-bersih itu tanggung jawab bersama

ilustrasi merasa kesepian di kos (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi merasa kesepian di kos (pexels.com/Artem Podrez)

Menjadi penghuni kos yang tertib, dirimu harus bisa memenuhi tanggung jawabmu sendiri. Seperti tanggung jawab bersih-bersih lingkungan kos. Sebab tanggung jawab kebersihan merupakan hal yang harus dilakukan setiap anggota kos.

Punya dapur, kamar mandi atau jemuran bersama, jangan jadi penghuni kos yang malas bersih-bersih. Cuci piring habis pakai, buang sampak sendiri, dan jangan baiarkan rambutmu menguasai kamar mandi. Kebersihan bukan soal kenyamanan, tapi juga soal menghargai orang lain.

4. Bersikap ramah pada tetangga kos

ilustrasi kos campur (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi kos campur (pexels.com/Kampus Production)

Sikap yang baik akan membuat tetangga kos jadi senang. Mereka juga sangat merasa dihargai jika perilakumu baik pada mereka. Jangan jadi tetangga yang misterius dan tidak bisa menghargai.

Tidak perlu sok akrab, tapi jangan juga bersikap cuek seolah tidak peduli. Sapa dan senyum sederhana ketika bertemu, bisa bikin suasana kosan hangat dan nyaman. Terkadang senyum kecil bisa jadi awal dari pertemuan yang besar.

5. Tolerani dan pengertian itu kunci

ilustrasi partner kos (pexels.com/ Tim  Samuel)
ilustrasi partner kos (pexels.com/ Tim Samuel)

Setiap orang punya gaya hidup yang berbeda. Bisa jadi perbedaan tersebut terjadi padamu dan tetangga kosmu. Toleransi itu penting dan pengertian itu kuncinya. Misalny ada yang suka bangun pagi, ada yang nugas sampai dini hari.

Jika ada yang bikin tidak nyaman, lebih baik bicarakan baik-baik daripada hanya mengomel saja. Konflik kecil bisa diselesaikan asal komunikasinya sehat. Tidak semua masalah harus dibesar-besarkan, terkadang cukup dibicarakan baik-baik.

Hidup di kosan itu seperti hidup di miniatur masyarakat. Belajar sabar, peka, dan saling menghargai. Tidak harus jadi yang paling baik, cukup jadi tetangga yang tidak menyusahkan orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us