5 Fakta Menarik Mengenai Anak Kedua, Sudah Tahu?

Karakter pemberontak rasanya lebih cocok jika dikaitkan dengan tipikal anak kedua. Tak dapat dimungkiri jika anak kedua seolah berkepribadian berbeda jika dibandingkan dengan kakak dan adiknya. Bahkan sering kali karakter pemberontaknya muncul.

Banyak orang yang percaya bahwa anak kedua memiliki karakter pemberontak, sebab upaya memperoleh perhatian. Apalagi biasanya orangtua terkadang terlalu memperhatikan anak bungsu, namun juga mengandalkan anak sulung. Hal ini membuat anak kedua seolah tak memiliki peran khusus.

Anak kedua biasanya dikenal dengan karakter yang mandiri dan kuat. Biasanya hal ini bisa terjadi karena anak kedua memiliki pilihan sendiri untuk menentukan hal yang disenanginya. Berbeda halnya dengan anak sulung dan anak bungsu yang kerap kali diarahkan.

Banyak pula anak kedua yang justru memiliki sikap mandiri sejak usianya yang masih kecil. Apalagi kehadiran adik bungsunya tentu membuat anak kedua mau tak mau harus belajar mandiri secara otodidak, hingga tumbuh dewasa.

Ada banyak stigma tersendiri mengenai kedekatan antara anak kedua dan orangtua. Hal ini mungkin saja berbeda pada setiap keluarganya dan tidak selalu benar. Namun, ada pula beberapa anak kedua yang lebih sering mengandalkan teman dibanding keluarga.

Terkadang banyak orangtua yang kurang bisa adil dalam membagi perhatian tersebut pada anak-anak. Dampaknya membuat anak kedua jadi lebih mengandalkan teman dibandingkan keluarga atau orangtuanya sendiri.

Sifat kompetitif seolah memang sangat erat dengan keberadaan anak kedua. Hal ini biasanya sudah tertanam pada anak sejak usianya yang masih kecil. Selain itu, hal tersebut juga bisa saja dipengaruhi oleh pola asuh dari orangtua masing-masing.

Anak kedua biasanya bersikap kompetitif, sebab mencoba bersaing dengan kakak dan adiknya. Tentunya ia juga ingin memperoleh perhatian yang sama dari orangtuanya, sehingga munculah rasa kompetitif tersebut. Oleh sebab itu, orangtua jangan sampai membagi perhatian secara tak adil pada anak-anaknya.

Banyak orang yang mengatakan bahwa menjadi anak kedua terkadang tidaklah semanis yang dibayangkan. Alasannya karena bentuk perlakuan orangtua pada anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu bisa berbeda-beda.

Tidak heran jika kemudian anak kedua cenderung memiliki sifat yang berbeda dan tidak biasa. Mereka akan cenderung cuek, namun dengan tetap menampilkan karakter yang apa adanya. Bahkan banyak pula anak kedua yang tumbuh secara mandiri, namun dengan karakter yang berbeda. 

Ternyata anak kedua memiliki fakta menarik yang mungkin jarang diketahui. Dari hal positif hingga negatif, orangtua semestinya dapat memberikan kasih sayang dan perhatian yang terhadap semua anak, tanpa ada yang dibedakan. Jangan sampai pilih kasih, ya!