Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Lucu, 6 Situasi Ini Gak Boleh Dijadikan Ajang Jahil

ilustrasi orang tertawa (pixabay.com/Pexels)

Entah karena terpengaruh aksi prank para pengguna media maya atau tontonan televisi, aksi menjahili banyak dilakukan orang-orang pada zaman digital seperti sekarang. Pada situasi tertentu, perbuatan jahil boleh dan sah-sah saja dilakukan agar bisa mencairkan suasana.

Namun, dalam situasi berikut ini, jangan sekali-kali kamu nekat melakukan perbuatan jahil dengan aksi-aksi tak terpuji, ya.

1. Orang yang sedang khusyuk ibadah karena merasa dosanya sudah menumpuk

ilustrasi orang salat (pixabay.com/rudolf_langer)

Menjahili kawan yang sedang khusyuk beribadah itu sama sekali gak ada lucu-lucunya, lho. Selain karena urusannya berhubungan langsung dengan Tuhan, mengganggu orang yang sedang ibadah itu menunjukkan ketidakpekaan kamu dengan suasana.

Jangan karena merasa sudah akrab, kamu bebas melakukan perbuatan jahil kepada kawan tanpa melihat dampak buruknya di masa depan, terlebih ketika kawanmu tengah gencarnya beribadah karena sudah menyadari bahwa kehidupan manusia di dunia itu tidak abadi. Jangan coba-coba, deh.

2. Orang yang sedang makan dengan lahap karena merasa amat lapar

ilustrasi orang makan (pixabay.com/RyanMcGuire)

Berseliweran di dunia maya jadi sebuah konten, menjahili orang yang sedang makan dengan lahap juga bukan merupakan sikap manusia yang beradab. Bayangkan, saat dia sedang lapar-laparnya, kamu malah iseng menginjak makanan atau sengaja membuangnya ke sembarang tempat.

Dia pikir, sih, perbuatannya lucu dan wajar, padahal tidak semua hal-hal lucu di dunia diawali dari sikap yang tidak benar. Jika keadaannya dibalik, kamu terima, gak? 

3. Orang yang tertidur lelap karena merasa lelah setelah seharian bekerja

ilustrasi orang tidur (pixabay.com/Olichel)

Ini juga kerap jadi konten yang anehnya banyak dilakukan para penggiat media sosial. Dia sedang tertidur lelap, kamu dan kawan-kawan langsung mengangkat badannya dan menyuruhnya berdiri saat alam sadarnya belum sepenuhnya pulih. 

Selain membahayakan, menjahili orang yang sedang lelap tertidur juga sudah pasti melanggar norma, kebebasan, dan adab kesantunan. Jika ingin mencari hiburan, jangan cari kepuasan pribadi dengan menjahili orang yang tertidur pulas karena kelelahan, ya.

4. Orang yang bersedih karena beban hidup yang tak mampu diselesaikannya

ilustrasi orang diam (pixabay.com/StockSnap)

Ingat, ya, jangan sekali-kali menjahili orang yang sedang dilanda kesedihan mendalam. Semua orang tahu, orang yang sedang merasa sedih biasanya hatinya akan lebih sensitif, pikirannya kalut, dan kadang sulit menerima sebuah candaan.

Jika tidak bisa menghibur orang yang sedang lara, setidaknya jangan menambah kesedihannya dengan aksi jahil yang tak terkendali. Hanya orang yang tak punya empati yang dengan entengnya menjahili kawannya yang sedang dirundung kesedihan. Menghibur dengan menjahili itu bedanya jauh sekali, Kawan!

5. Orang yang emosinya sedang memuncak hingga tak bisa mengontrol amarahnya

ilustrasi orang marah (pixabay.com/RobinHiggins)

Orang yang sedang dalam emosi tinggi juga biasanya tidak akan menerima dengan baik segala bentuk candaan, termasuk perbuatan jahil. Alih-alih ingin membuat emosinya mereda, kamu malah semakin membuatnya menjadi seperti singa kelaparan. 

Jika masih ingin berniat menjahilinya, tunggu sampai emosinya mereda dan pikirannya tenang kembali. Namun, kalau sekiranya candaan kamu akan kembali membuatnya emosi, lebih baik urungkan niat untuk melakukan aksi jahil kepadanya. 

6. Orang yang melajang, padahal ia sudah mati-matian menemukan cinta sejatinya

ilustrasi orang melamun (pixabay.com/Pexels)

Tak kalah penting, orang yang sudah lama melajang juga memiliki tingkat sensitivitas yang cukup tinggi. Bukannya memberikan kalimat penuh semangat, kamu malah menjahilinya dengan membahas kejombloannya di depan umum.

Selain bisa membuat harga dirinya runtuh, menjahili jomblo dengan perbuatan-perbuatan tak terpuji hanya akan memperkeruh suasana. Kamu tidak tahu seberapa besar usaha dan pengorbanannya untuk menemukan cinta sejati, kan?

Selama masih dalam taraf kewajaran, perbuatan menjahili kawan sejatinya memang lumrah dan terkadang memantik keceriaan. Sebelum berbuat jahil, lihat situasi, keadaan, dan kondisi dari orang yang akan dijahili, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us