Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

#GreenBeauty 5 Gaya Hidup Eco-Friendly untuk para Milenial

ilustrasi kampanye eco friendly (unsplash.com/mbaumi)
ilustrasi kampanye eco friendly (unsplash.com/mbaumi)

Memulai gaya hidup ramah lingkungan harus dilakukan dari hal terkecil. Tak perlu menunggu orang lain, faktanya kamu bisa lakukan sebisamu dengan caramu sendiri. Terutama untuk para milenial yang telah banyak mengalami modernisasi gaya hidup.

Jarang disadari, hal yang kini dianggap normal dalam kehidupan sehari-hari nyatanya bisa sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Tak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga bisa mengancam keberlanjutan lingkungan untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Sebagai kaum millenial tentu kamu memiliki andil besar untuk bisa menjaga lingkungan dari kerusakan. Tak sulit karena lima gaya hidup eco-friendly di bawah ini sangat dekat dengan keseharianmu lho. Apa saja hal tersebut?

1.Menggunakan sedotan dan wadah non plastik

ilustrasi sedotan kayu (unsplash.com/Thehumbleco)
ilustrasi sedotan kayu (unsplash.com/Thehumbleco)

Kamu pasti suka nongkrong di kedai kopi, memesan satu gelas ice americano, menyeruput boba atau sekadar menyantap pudding kemasan kesukaan. Kegiatan yang terasa sangat wajar dilakukan oleh para anak muda masa kini nyatanya menjadi penyumbang limbah plastik yang cukup tinggi lho.

Bayangkan saja ada berapa anak muda yang membeli minuman, berapa jenis dan di berapa tempat dalam satu hari. Wah, pasti sampah plastiknya luar biasa banyak ya. Demi menjaga lingkungan, kamu harus mulai mengganti sedotan pastik atau wadah plastik yang sering kamu gunakan. Kamu bisa memilih sedotan stainless steel atau membawa tumblr sendiri dari rumah.

Seperti halnya konsumen, para produsen juga harus punya tanggung jawab penuh mengatasi limbah atau sampah produk yang dihasilkannya. Contohnya Garnier yang mengajak masyarakat untuk turut mengelola sampah plastik.

Melalui kerja sama Garnier e-Recycle dan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), sampah plastik, botol kaca dan kertas dari masyarakat akan didaur ulang lho. Kabar baiknya lagi, sejak tahun 2018 Garnier sudah tidak menggunakan microbeads plastik yang biasa digunakan pada produk scrub-nya.

2.Memakai skincare yang teruji ramah lingkungan

dok.pribadi/nur mar a siregar
dok.pribadi/nur mar a siregar

Tampil cantik, glowing dengan kulit terawat adalah kegiatan yang tak bisa dipisahkan dari kebiasaan wanita masa kini. Berbagai produk kecantikan pasti dicoba demi mendapatkan kulit yang sehat dan bebas dari masalah kulit.

Namun, pastikan bahwa produk-produk kecantikan yang kamu gunakan tersebut ramah lingkungan ya. Artinya, mulai dari kemasan serta komposisi yang digunakan tidak berbahaya bagi keberlanjutan ekosistem ke depannya.

Garnier sebagai salah satu brand kecantikan yang pasti sudah tak asing lagi sangat mengedepankan lingkungan dalam produk-produk yang dihasilkan. Selain itu juga Garnier turut bekerja sama dengan para influencer ternama demi mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan lho.

3.Mengganti sikat gigi dengan siwak

ilustrasi sikat gigi kayu (unsplash.com/superkitina)
ilustrasi sikat gigi kayu (unsplash.com/superkitina)

Siapa sangka, hal sepele seperti sikat gigi saja bisa menjadi salah satu kontributor sampah plastik. Coba kamu perhatikan gagang dari sikat gigimu, plastik bukan? Untuk mengatasinya kamu bisa mencoba menggunakan siwak, atau mengganti gagang sikat gigi dengan kayu. Selain ramah lingkungan, sikat gigimu juga akan terlihat sangat klasik dan keren lho.

Seperti juga halnya Garnier yang pada tahun ini rencananya akan mengeluarkan produk tissue mask, di mana nantinya sampah dari produk ini akan terurai menggunakan metode composting. Wah, canggih ya!

4.Membiasakan jalan kaki atau bersepeda

ilustrasi pria berjalan kaki (unsplash.com/alvinmahmudov)
ilustrasi pria berjalan kaki (unsplash.com/alvinmahmudov)

Jalan kaki atau bersepeda adalah kegiatan mudah yang bisa kamu lakukan sehari-hari. Walaupun terlihat biasa saja, nyatanya jalan kaki ataupun bersepeda memiliki dampak besar untuk kesehatan lingkungan. Kamu bisa memilih berjalan kaki atau bersepeda untuk bepergian ke tempat yang masih bisa dijangkau atau relatif dekat.

Dengan begitu kamu bisa mengurangi beban emisi yang dihasilkan dari bahan bakar kendaraanmu. Tentu hal tersebut akan menyelamatkan bumi dari polusi udara dan pencemaran logam berat dari bahan bakar.

Seperti halnya #GarnierGreenBeauty dan #GarnierxIDNTimes yang juga sedang gencar mengajak para anak muda terutama millenials untuk bisa berkontrobusi nyata terhadap lingkungan. Untuk informasi lebih lanjut kamu bisa kunjungi  https://www.garnier.co.id/green-beauty dan cari tahu tentang Garnier Green Beauty program.

5.Mengganti pembalut sekali pakai dengan menstrual cup atau kain

ilustrasi menstrual cup (unsplash.com/amy_murrell)
ilustrasi menstrual cup (unsplash.com/amy_murrell)

Para wanita pasti sudah hafal betul siklus bulanan yang mengharuskan untuk membeli pembalut ini. Ternyata penggunaan pembalut sekali pakai itu tidak ramah lingkungan lho. Bayangkan ada berapa banyak sampah bekas pembalut yang dibuang dan menjadi beban lingkungan.

Namun tenang, kamu bisa beralih menggunakan pembalut yang ramah lingkungan. Seperti halnya penggunaan kain atau menstrual cup. Memang harga menstrual cup lebih mahal dibanding pembalut biasa, tetapi kamu bisa memakai menstrual cup hingga 6 bulan lamanya. Selain lebih hemat, sehat juga ramah lingkungan lagi.

Nah, mudah bukan? Ternyata menerapkan pola hidup eco-friendly atau ramah lingkungan itu tidak sulit kalau kita mau mulai mencobanya. Jadi, tunggu apa lagi, lakukan gaya hidup eco-friendly versi kamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us