Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hikmah Memegang Tongkat saat Khutbah, Apakah Menjadi Anjuran Juga?

ilustrasi khutbah (freepik.com/Wirestock)
Intinya sih...
  • Memegang tongkat saat khutbah adalah sunah dalam ajaran Islam, sesuai dengan Imam Syafi'i dan hadis dari Sunan Abi Dawud.
  • Dalil lainnya juga menjelaskan tentang hukum memegang tongkat saat khutbah, untuk mengikat hati agar khatib lebih konsentrasi.
  • Tujuannya agar khatib tidak mempermainkan tangannya dan lebih fokus dalam membaca khutbah.

Dalam tradisi khutbah, baik khutbah Jumat maupun khutbah pada momen-momen besar lainnya, sering kali kita melihat khatib memegang tongkat saat menyampaikan ceramah. Praktik ini telah menjadi pemandangan umum di beberapa masjid, menimbulkan pertanyaan di kalangan jamaah tentang hikmah dan dasar dari tindakan tersebut.

Apakah memegang tongkat saat khutbah memiliki landasan dalam ajaran Islam? Apakah ini hanya sekadar kebiasaan atau ada anjuran khusus yang harus diikuti? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!

1. Hukum memegang tongkat saat khutbah

ilustrasi khutbah Jum'at Maulid Nabi (unsplash.com/Raka Dwi Wicaksana)

Memegang tongkat saat khutbah hukumnya adalah sunah. Biasanya, khatib memegang tongkat menggunakan tangan kirinya saat sedang membacakan khutbah. Hal tersebut sudah dijelaskan oleh Imam Syafi'i dalam kitab al-Umm:

"Imam Syafi'i RA berkata: Telah sampai kepada kami (berita) bahwa ketika Rasulullah SAW berkhutbah, beliau berpegang pada tongkat. Ada yang mengatakan, beliau berkhutbah dengan memegang tongkat pendek dan anak panah. Semua benda-benda itu dijadikan tempat bertumpu (pegangan). Ar-Rabi' mengabarkan dari Imam Syafi'i dari Ibrahim, dari Laits dari 'Atha', bahwa Rasulullah SAW jika berkhutbah memegang tongkat pendeknya untuk dijadikan pegangan," (al-Umm, juz I, hal 272).

Dari Syu'aib bin Zuraidj at-Tha'ifi ia berkata, ''Kami menghadiri shalat Jum'at pada suatu tempat bersama Rasulullah SAW. Maka, Beliau berdiri berpegangan pada sebuah tongkat atau busur," (Sunan Abi Dawud hal. 824).

As Shan’ani mengomentari hadis tersebut bahwa hadis itu menjelaskan tentang:

"Sunahnya khatib memegang pedang atau semacamnya pada waktu menyampaikan khutbahnya," (Subululus Salam, juz II, hal 59).

2. Hadis lainnya yang menjelaskan hikmah memegang tongkat saat khutbah

ilustrasi sedang mendengarkan khutbah (pexels.com/Kafeel Ahmed)

Ada juga dalil lainnya yang menjelaskan terkait hukum memegang tongkat saat khutbah. Berikut adalah dalilnya:

"Apabila muazin telah selesai (azan), maka khatib berdiri menghadap jama'ah dengan wajahnya. Tidak boleh menoleh ke kanan dan ke kiri. Dan kedua tangannya memegang pedang yang ditegakkan atau tongkat pendek serta (tangan yang satunya memegang) mimbar. Supaya dia tidak mempermainkan kedua tangannya. (Kalau tidak begitu) atau dia menyatukan tangan yang satu dengan yang lain," (Ihya' 'Ulum al-Din, juz I, hal 180).

3. Hikmah memegang tongkat saat khutbah

ilustrasi mic (unsplash.com/Victor Barrios)

Hikmah memegang tongkat saat khutbah adalah untuk mengikat hati (supaya lebih bisa berkonsentrasi). Tujuannya agar khatib tidak mempermainkan tangannya. Hal tersebut dijelaskan juga dalam kitab Subulus Salam, juz II, hal 59.

"Seorang khatib disunnahkan memegang tongkat saat berkhutbah. Tujuannya, selain mengikuti jejak Rasulullah SAW, juga agar khatib lebih konsentrasi (khusyu’) dalam membaca khutbah."

Demikian penjelasan mengenai hikmah memegang tongkat saat khutbah. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk kamu, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nisa Zarawaki
Febriyanti Revitasari
Nisa Zarawaki
EditorNisa Zarawaki
Follow Us