Hukum Steril Kucing dalam Islam, Jangan Sembarangan!

"Mengebiri atau mensterilkan hewan, meskipun tidak dianjurkan dalam Islam, juga tidak sepenuhnya dilarang,” riwayat Almarhum Syekh Sayyed Mutawalli Ad-Darsh, mantan ketua Dewan Syariah Inggris, dikutip Fiqh.

Abdullah bin `Umar, seorang sahabat Nabi SAW juga meriwayatkan bahwa Nabi SAW melarang pengebirian kuda dan hewan-hewan lainnya. Namun, menurut hadis lain, Nabi SAW mengizinkan sterilisasi hewan selama operasi dilakukan pada awal kehidupannya, bukan pada saat hewan tersebut mencapai usia dewasa.

Oleh karena itu, mungkin dapat diterima untuk mengebiri hewan peliharaan seperti kucing, terutama jika seseorang ingin mencegah kelahiran banyak anak kucing yang tidak diinginkan.

Adapun ulama Hanafiyah mengatakan, bahwa tidak ada salahnya melakukan pengebirian pada hewan karena bermanfaat bagi hewan dan manusia. Oleh sebab itu, jika ada manfaat dari pengebirian hewan peliharaan dan tidak menyebabkan kematian, maka hal itu diperbolehkan.

Namun, Syekh M. S. Al-Munajjid, seorang dosen dan penulis Muslim terkemuka di Arab Saudi, menambahkan:

Mencegah kucing bereproduksi berarti mencegah proses alami yang telah Allah ciptakan di dalamnya. Tidak diragukan lagi, hukum-hukum pada hewan tidak seserius pada manusia, tetapi ini tidak berarti melanggar hak-hak ciptaan Allah.

Hal tersebut berarti jika operasi yang dilakukan akan menimbulkan bahaya atau menimbulkan komplikasi pada kucing, maka tidak diperbolehkan. Larangan menyakiti bersifat umum dan juga mencakup menyakiti manusia maupun hewan.

Untuk itu, kamu perlu mempertimbangkan beberapa alasan ini sebelum mengebiri atau mensteril hewan peliharaanmu, yakni:

1. Mencegah kucing menghasilkan keturunan yang kemudian akan dibunuh setelah dilahirkan.
2. Kebiri yang dilakukan dengan benar tidak melibatkan penyiksaan atau penyalahgunaan.
3. Penggunaan operasi pemandulan/kebiri dengan bius yang memadai, dalam kondisi yang higienis dan dengan peralatan yang sesuai.
4. Mengendalikan populasi kucing liar dengan sterilisasi, daripada dengan mematikan atau membiarkan mereka berkembang biak di jalanan, kelaparan, dan rentan terhadap penyakit.

Dilansir Vetic, mensterilkan kucing sebenarnya merupakan keputusan yang bertanggung jawab yang dapat memberikan efek positif pada kesehatan dan perilaku mereka. Hal ini dapat membantu mencegah masalah kesehatan reproduksi tertentu dan mengurangi risiko kanker tertentu.

Mensterilkan kucing juga dapat mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan, perkelahian, dan hubungan seksual. Penyakit-penyakit ini termasuk FIV (feline immunodeficiency virus, yang sangat mirip dengan HIV) dan FeLV (Feline Leukaemia Virus).

Pada saat yang sama, pengangkatan organ reproduksi kucing jantan dan kucing betina dapat mengurangi risiko tumor dan kanker pada organ reproduksi primer dan sekunder. Bahkan, banyak dokter hewan yang merekomendasikan sterilisasi dini pada kucing untuk mengurangi risiko perkembangan kanker atau tumor pada tahun pertama kehidupan mereka.

Keputusan untuk mensterilkan kucing sepenuhnya ada di tanganmu. Namun, ingatlah bahwa mensterilkan dan memandulkan kucing memiliki efek positif pada perilaku, kesehatan, dan kesejahteraan mereka.