Alasan ‘Orang Jahat Lahir dari Orang Baik Tersakiti' Tak Selalu Benar

Jangan jadikan tameng pembenaran ya?

Fenomenalnya film Joker memancing banyak warganet bersikap auto-bijak dengan kalimat khas ‘orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti’. Tak selamanya benar, kalimat tersebut hanya merupakan alasan bagi para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksi tak terpujinya. Jika memang karakter aslinya baik, mereka tentu saja akan berpikir berkali-kali lipat saat akan melakukan kejahatan kepada orang-orang di sekitarnya.

Nah, berikut ini beberapa alasan mengapa anggapan ‘orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti’ tak selamanya benar.

1. Jika dasarnya baik, maka selamanya ia akan berbuat baik

Alasan ‘Orang Jahat Lahir dari Orang Baik Tersakiti' Tak Selalu BenarPixabay.com/RobinHiggins

Orang yang memiliki sikap dasar baik, tentu saja selamanya akan berbuat hal-hal yang baik juga. Meski dalam perjalanan kehidupannya ia menemukan banyak ketidakadilan, bukan berarti ia mengubah karakternya menjadi lebih kasar dan jahat. Karena memiliki pondasi sikap baik yang kuat, maka segala macam hal buruk yang terjadi dalam kehidupannya tak akan sanggup mengubah hal baik tentangnya.

2. Orang baik yang tersakiti biasanya akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan malah balas dendam

Alasan ‘Orang Jahat Lahir dari Orang Baik Tersakiti' Tak Selalu BenarPixabay.com/Fuzz

Meski sering tersakiti, orang yang benar-benar baik akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan lebih banyak berdoa. Sadar bahwa balas dendam bukan menjadi solusi terbaik, mereka lebih memilih mengkhusyukkan hati dengan Sang Pencipta.

Orang yang selalu mengingat Tuhan ketika sedang menghadapi masalah akan selalu diliputi ketenangan dalam hidupnya.

Baca Juga: 5 Sikap Positif yang Bisa Kita Contoh dari Arthur Fleck, Pemeran Joker

dm-player

3. Kreativitas biasanya dimiliki oleh orang-orang yang sering mendapat perlakuan tak menyenangkan dari orang lain

Alasan ‘Orang Jahat Lahir dari Orang Baik Tersakiti' Tak Selalu Benarunsplash.com/Omar Lopez

Tak hanya lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, orang yang sering tersakiti biasanya akan lebih peka dengan segala hal yang terjadi dalam hidupnya. Bukannya melakukan aksi balas dendam, mereka biasanya akan lebih mengeksplor kemampuan dalam banyak hal. Bisa mencuatkan kreativitas, orang yang tersakiti memang lebih banyak memiliki ide dan gagasan yang bisa dituangkan dalam bentuk karya.

4. Hanya dijadikan ‘tameng’ bagi orang yang berniat berbuat jahat

Alasan ‘Orang Jahat Lahir dari Orang Baik Tersakiti' Tak Selalu BenarUnsplash.com/wflwong

Bisa jadi, orang yang memiliki niat jahat biasanya akan menjadikan tameng ‘orang baik yang tersakiti’ untuk melakukan aksi tak terpujinya. Dengan alasan balas dendam karena sering disakiti, mereka dengan bebas melakukan perbuatan kejinya tanpa batas. Tak tanggung-tanggung, mereka akan melakukan aksi tak terpujinya kepada setiap orang yang ditemuinya.

5. Hanya orang-orang yang terganggu jiwanya yang mampu melakukan kejahatan

Alasan ‘Orang Jahat Lahir dari Orang Baik Tersakiti' Tak Selalu BenarPixabay.com/RyanMcGuire

Jika tak terganggu jiwanya, mustahil orang baik bisa berubah menjadi jahat hanya karena alasan sering tersakiti. Meski pada beberapa situasi memang ada, namun hal tersebut bukan menjadi patokan utama bahwa selamanya orang baik yang tersakiti akan menjadi jahat. Jika pun mereka memendam kekesalan pada beberapa orang, bukan berarti mereka melakukan kejahatan kepada semua orang yang selalu berseberangan dengannya, bukan?

Ingat selalu ya, sikap tak baik yang orang lain lakukan kepadamu bukan jadi alasan bagi kamu untuk melakukan hal yang sama kepada banyak orang lainnya, ya. Orang yang berkualitas adalah orang yang membalas perbuatan jahat dengan kebaikan.

Baca Juga: 5 Kebaikan yang Kamu Dapat Saat Bisa Bersikap Tegas pada Diri Sendiri

Iip Afifullah Photo Verified Writer Iip Afifullah

Someone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya