5 Etika saat Datang Terlambat Selain Minta Maaf
ilustrasi terlambat (pexels.com/Marius Mann)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keterlambatan adalah sesuatu yang dihindari oleh setiap orang, namun kerap tak dapat terhindarkan dan sering bikin orang kesal. Sudah berusaha untuk berangkat lebih awal, namun tetap saja terlambat, lantaran kondisi jalan yang tak bisa diprediksi.
Entah kereta yang datang terlambat, ban kempes atau kejadian tak terduga lainnya. Jika sudah telat, tentu tidak bisa seenaknya saja, ada etika yang har.us diperhatikan. Maka jika sekiranya kamu akan datang terlambat, ada baiknya menyimak beberapa poin berikut ini.
1. Pastikan untuk mengabari yang bersangkutan
ilustrasi menelepon (pexels.com/Tima Miroshnichenko)Jika ada kemungkinan kamu akan datang terlambat, entah itu datang ke kantor, interview kerja, meeting dengan klien atau janji bertemu lainnya, segera beritahu kepada orang yang bersangkutan agar ia tidak marah atau mencari kamu. Katakan bahwa kamu tidak bisa datang tepat waktu. Beri kabar dengan mengirim pesan atau telepon langsung.
Dengan begitu, orang tersebut akan merasa dihargai. At least, jika kamu sudah memberitahukan kepadanya bahwa akan sedikit terlambat, akan mengurangi rasa kesalnya. Beritahu juga berapa lama estimasi keterlambatan. Usahakan datang jangan lebih dari itu.
2. Segera meminta maaf
ilustrasi minta maaf (freepik.com/cookie_studio)Keterlambatan tetaplah merupakan sebuah kesalahan. Baik disengaja atau tidak, yang namanya terlambat tetaplah salah. Maka, begitu menyadari bahwa kamu pasti akan datang terlambat, segeralah meminta maaf dan menjelaskan alasan yang logis.
Sampaikan permintaan maaf saat mengabari di jalan dan begitu bertemu yang bersangkutan. Permohonan maaf tersebut memberi arti bahwa kamu mengakui kesalahan yang dilakukan, meskipun itu dimaklumi olehnya.
Baca Juga: 5 Penyebab Seseorang Sulit Menghindari Kebiasaan Terlambat, Kok Bisa?
3. Katakan alasan yang jujur
Editor’s picks
ilustrasi jujur (freepik.com/freepik)Katakan sejujurnya sebab keterlambatan, gak perlu berbohong. Sebab jika kamu ketahuan berbohong, orang tidak akan respek lagi kepadamu. Dengan mengatakan yang sebenarnya, orang akan memaklumi situasi yang kamu hadapi dan tidak berpikir kalau kamu sengaja melakukannya.
Sampaikan yang terjadi sebenarnya dengan tegas dan jelas, gak perlu panjang lebar. Alasan yang berbelit-belit justru malah akan dianggap sebagai pembelaan diri, bahkan bisa jadi bumerang yang akan merugikan dirimu sendiri nantinya.
4. Bertanggung jawab atas akibat yang ditimbulkan dari keterlambatan tersebut
ilustrasi dimarahi atasan (freepik.com/yanalya)Namanya sudah melakukan kesalahan, berarti harus bersedia menanggung segala konsekuensinya. Kalaupun masih dimarahi meski sudah minta maaf, ya terima saja dengan lapang dada. Toh kamu tidak dengan sengaja melakukannya.
Jika sudah datang terlambat, sadar diri untuk segera fokus pada apa yang akan kamu kerjakan. Misalnya pekerjaan belum selesai yang diakibatkan keterlambatan tadi, tebuslah kesalahanmu dengan bekerja lembur, meski konsekuensinya lembur tak dibayar.
5. Mengucapkan terima kasih
ilustrasi berterima kasih (freepik.com/benzoix)Terlambat adalah hal buruk yang bikin orang stres dan dianggap tidak sopan bagi mereka yang menunggu. Untuk itu, selain permohonan maaf, kalimat lain yang harus diucapkan adalah terima kasih. Terima kasih adalah "magic word" sebagai sikap yang bijak agar mereka menerima serta memahami keterlambatanmu.
Terima kasih karena mereka sudah mau mengorbankan waktunya untuk menunggu kedatanganmu yang lewat dari waktu yang ditentukan. Mereka telah sabar dan setia dalam menanggapi kesalahan yang kamu perbuat.
Keterlambatan adalah suatu hal yang wajar, namun tetap salah. Jadi, perhatikan etikanya, ya, dan jangan sering-sering datang terlambat karena citramu akan buruk.
Baca Juga: 18 Cara Mengatasi Haid yang Terlambat secara Aman dan Alami
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
