6 Tips Agar Kamu Istiqomah Beribadah Selama Ramadan, Berani Coba?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika bulan Ramadan baru saja tiba, rasa gembira dan semangat menyambutnya begitu kentara. Hampir tiap malam masjid-masjid selalu penuh dengan jemaah salat tarawih, dilanjut dengan tadarus Alquran, dan kegiatan keagamaan lain.
Namun mirisnya, memasuki sepuluh hari kedua bahkan ketiga, semakin lama jemaah masjid bukannya semakin banyak, malah kian menyusut jumlahnya. Padahal Allah menyediakan pahala yang makin berlimpah di hari-hari terakhir di bulan Ramadan, lho.
Nah, agar kamu bisa istiqomah beribadah selama Ramadan meski sudah memasuki hari-hari terakhir, berikut ada beberapa tips ampuh yang bisa kamu sontek. Yuk, terapkan, mumpung masih ada setengah bulan Ramadan lagi.
1. Bulatkan niat dan tekad dari dalam hati
Ke-istiqomah-an perlu datang dari dalam hati, bukan karena paksaan atau hanya mengikuti bujukan orang tua, pasangan, atau sahabat. Jadi, kamu hanya perlu memperbaiki niat dan tekad untuk istiqomah beribadah. Mintalah pertolongan Allah agar kamu bisa menjaga niat tersebut supaya gak goyah di tengah jalan.
2. Mencari tahu keutamaan masing-masing ibadah
Setiap ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pasti memiliki keutamaan dan nilai pahala di baliknya. Tugas kamu adalah mencari keutamaan-keutamaan tersebut melalui ayat Alquran atau hadis sahih agar bisa istiqomah menjalankannya.
Misal, kamu ingin bisa istiqomah salat sunah sebelum subuh. Hadis tentang keutamaan salat sunah sebelum subuh berikut bisa menjadi penyemangat kamu agar gak pernah meninggalkan ibadah tersebut.
"Dua rakaat fajar (salat sunah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim)
3. Sedikit asal rutin itu lebih baik
Allah lebih menyukai amalan kecil yang dilakukan secara terus menerus daripada amalan besar namun tidak dilakukan secara istiqomah. Artinya, kamu gak perlu langsung membaca Alquran 1 juz setiap selesai salat fardu di awal Ramadan namun hanya bertahan beberapa hari saja.
Editor’s picks
Cukup baca 2 halaman seusai menjalankan salat fardu namun rutin dilakukan setiap hari hingga akhir Ramadan. Tips ini bisa diterapkan juga pada ibadah-ibadah yang lain, seperti salah duha, sedekah, dan sebagainya.
Baca Juga: 10 Ratu Sinetron yang Mantap Berhijrah, Semoga Istiqomah Ya!
4. Berkumpul dengan orang-orang saleh
Kalau kamu merasa iman kamu masih naik turun bak roller coaster, artinya kamu harus mencari orang-orang yang lebih saleh atau lebih sungguh-sungguh dalam beribadah. Dengan berkumpul bersama orang-orang saleh, semangat ibadah kamu senantiasa lebih terjaga karena melihat mereka istiqomah beribadah. Kamu akan merasa rugi jika sekali saja meninggalkan ibadah yang biasanya selalu rutin kamu kerjakan.
5. Banyak mengikuti kajian ilmu meski secara online
Orang-orang saleh tersebut bisa kamu temukan dengan banyak mengikuti kajian ilmu atau majelis taklim. Andai kamu gak bisa datang langsung ke lokasi kajian ilmu, kamu bisa menonton siaran online kajian ilmu yang banyak bertebaran di channel YouTube.
Mendengarkan ceramah ustaz bisa membangkitkan lagi semangatmu agar gak kendor beribadah selama Ramadan. Kajian keilmuan tentu saja bisa sekaligus menambah banyak wawasanmu tentang agama Islam.
6. Sering mengingat kematian
Tips terakhir, kamu harus banyak-banyak mengingat kematian. Maksudnya, bayangkan jika hari ini adalah ibadah terakhir kamu karena kamu akan mati esok. Dengan sering mengingat kematian, kamu akan 'dipaksa' beribadah semaksimal mungkin sebelum ajal menjemput. Bukankah kehidupan yang kekal adalah di akhirat? Maka, perbanyaklah bekal untuk kehidupan yang kekal tersebut.
Nah, itu tadi enam tips ampuh yang bisa kamu lakukan agar selalu semangat dan istiqomah beribadah selama bulan Ramadan. Terapkan juga tips tersebut meski nanti bulan Ramadan sudah berakhir, ya!
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sederhana Ini Bikin Ibadah Puasa Gak Diterima, Hindari Ya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.