19 Istilah dalam Review Makanan, Jadi Lebih Detail dan Profesional

- Mengulas makanan memerlukan etika agar tidak merugikan pihak manapun, yakni reviewer maupun pemilik usaha makanan.
- Memahami istilah-istilah dalam review makanan penting agar ulasan terlihat lebih detail dan profesional.
- Pelajari banyak diksi lainnya untuk mendeskripsikan makanan agar ulasanmu lebih mendalam dan bervariasi.
Menjalani profesi food blogger, food vlogger atau food reviewer memang terlihat mudah. Terkesan hanya mencicipi makanan dan mengulas lokasi tempat makan, namun sebenarnya ada etika yang harus dijaga dari profesi tersebut. Mengapa etika dalam mengulas makanan harus dijaga? Jawabannya tentu agar tidak ada pihak yang dirugikan karena bagaimanapun, baik food reviewer dan pemilik usaha makanan sebenarnya saling membutuhkan.
Salah satu bentuk menjaga etika ketika mengulas makanan adalah memelajari pengetahuan dasar mengenai istilah-istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan makanan. Sebab, mengulas makanan gak cukup dengan mengatakan "enak" atau "gak enak" karena penilaian tersebut sifatnya relatif. Orang yang menonton kontenmu juga perlu tahu lebih detail tentang makanan yang kamu ulas. Oleh sebab itu, kamu harus memahami beberapa istilah dalam review makanan agar hasil ulasanmu terlihat lebih detail dan profesional.
1. Berkaitan dengan aftertaste, kamu bisa gunakan istilah greasy untuk mendeskripsikan makanan yang cenderung terasa berminyak atau berlemak

2. Sebaliknya, gunakan istilah clean untuk mendeskripsikan makanan yang gak terasa berminyak atau berlemak sama sekali

3. Jika berada di antara greasy dan clean atau makanannya berminyak atau berlemak, tapi masih bisa kamu toleransi, gunakan istilah light

4. Dari segi teksturnya, gunakan istilah soft kalau tekstur makanan yang kamu makan terasa lembut dan mudah dikunyah

5. Gunakan istilah chewy kalau tekstur makanan yang kamu makan cenderung membal atau kenyal

6. Untuk tekstur makanan yang garing dan renyah, kamu bisa gunakan istilah crispy

7. Gunakan istilah flaky untuk mendeskripsikan tekstur makanan yang renyah, rapuh, dan ketika dibelah memiliki lapisan-lapisan tipis, seperti pada croissant atau ikan

8. Gunakan istilah crumbly untuk mendeskripsikan makanan yang teksturnya mudah pecah jadi remah-remah saat dipotong atau dibelah, seperti cookies atau kue kering

9. Pakai istilah creamy untuk mendeskripsikan makanan yang teksturnya lembut, halus, dan kaya, yang kalau dimakan memberikan sensasi lumer di mulut

10. Istilah dry dapat digunakan untuk mendeskripsikan makanan yang gak mengandung banyak cairan dan makanan yang mengalami proses pengeringan saat dimasak

11. Gunakan istilah moist untuk mendeskripsikan makanan yang mengandung cukup air atau kelembapan yang ideal, lembut, dan gak crumbly

12. Sedangakn juicy digunakan untuk mendeskripsikan makanan yang mengandung banyak air atau sari. Makanan ini memberikan sensasi berair dan segar saat dikonsumsi

13. Gunakan istilah fishy untuk mendeskripsikan makanan (biasanya seafood) yang aromanya gak segar atau masih tercium aroma amisnya

14. Untuk daging yang sudah gak segar atau aroma amisnya masih tercium kuat, gunakan istilah prengus

15. Gunakan istilah bitter untuk mendeskripsikan rasa pahit yang cukup tajam pada kopi, seperti pada kopi hitam tanpa gula

16. Gunakan istilah acidic untuk mendeskripsikan campuran rasa asam dan segar yang ringan. Biasanya digunakan juga untuk menjelaskan rasa kopi

17. Istilah smoky dipakai untuk mendeskripsikan aroma yang berasal dari makanan bakar atau diasap

18. Gunakan istilah wok hei untuk mendeskripsikan aroma khas yang dihasilkan dari proses memasak makanan menggunakan wajan dan api besar yang diaduk secara cepat

19. Terakhir, ada caramelized atau karamelisasi untuk mendeskripsikan aroma khas dari makanan yang proses memasaknya dipanaskan dengan gula hingga menjadi karamel

Selain 19 istilah dalam review makanan tadi, masih ada banyak diksi lainnya yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan makanan agar ulasanmu tak hanya mengucapkan rasa manis, asam, asin, pahit, atau gurih saja. Kamu bisa mencari tahu dan mempelajari lebih dalam istilah lainnya dari orang-orang yang lebih ahli di bidangnya, ya. Buat kamu yang sedang memulai karier sebagai food reviewer atau food vlogger, mari eksplor istilah agar ulasanmu lebih mendalam dan bervariasi!