Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Merasa Khawatir dan Cemas? Pertanda Kamu Butuh 5 Hal Ini, lho

ilustrasi wanita sedang cemas (pexels.com/Daria Sannikova)

Pasti rasanya gak enak, senantiasa merasa khawatir dan cemas. Ada kalanya hal itu terjadi ketika kamu sedang mengalami banyak masalah atau merasa kalau beban hidup ini, kok berat sekali.

Nah, kamu gak perlu merasa konyol ketika kekhawatiran dan kecemasan itu melanda. Bukan tanpa alasan kenapa kamu bisa merasakan demikian. Hal tersebut bisa menandakan kalau kamu sedang butuh beberapa hal berikut ini. Apa saja?

1. Kamu butuh mengistirahatkan diri dari hiruk pikuk dunia maya

ilustrasi minum teh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering merasa cemas, bisa jadi ciri kalau isi pikiranmu itu sudah ruwet akibat teracuni dengan berbagai pemberitaan negatif, informasi palsu, atau perdebatan-perdebatan bising yang tak perlu, yang selama ini riuh terjadi di dunia maya.

Cobalah untuk rehat sejenak, dan terhubung kembali ke dunia nyata. Lakukan hal-hal sederhana yang membuatmu mampu merasakan, bahwa hidup gak sesuram yang kamu bayangkan, kok. Kamu bisa menikmati hangatnya secangkir teh manis, masih bisa bersenda gurau dengan keluarga tercinta. Hal-hal sederhana seperti itu, kadang terlewat begitu saja, padahal sesungguhnya sebuah kenikmatan hakiki.

2. Kamu butuh menyesuaikan kembali keinginan dan ekspektasi

ilustrasi wanita duduk di rumput (pexels.com/Gustavo Fring)

Kekhawatiran yang kamu rasakan, boleh jadi sebagai imbas dari berbagai keinginan dan ekspektasi yang belum kesampaian. Akibatnya, kamu menuntut agar segala hal terjadi sesuai dengan yang kamu mau.

Kamu butuh welas asih terhadap dirimu sendiri. Bahwa gak semua hal, bisa ada dalam kendali. Mempunya keinginan boleh, bagus malah, supaya hidupmu terarah. Tapi, jangan menuntut diri untuk sempurna dan semuanya bisa terlaksana dengan segera.

Kamu hanya manusia biasa, lho. Jadi, upayakan saja apa-apa yang bisa kamu kendalikan. Dan ikhlaskan, hal-hal yang gak bisa kamu kontrol.

3. Jangan tunda-tunda lagi

Ilustrasi wanita bekerja menggunakan laptop. (pexels.com/Liza Summer)

Rasa cemas dan khawatir bisa pula terjadi akibat dalam hatimu tahu, harus berbuat apa, tapi gak dikerjakan. Terus menundanya, karena berbagai alasan. Tapi alasan yang utama, sih biasanya gak jauh-jauh dari takut gagal.

Ini, yang bikin pikiranmu gak bisa tenang. Daripada terus menduga-duga, mending hentikan menunda-nunda. Lakukan saja apa yang kamu bisa. Masa bodo, jika itu belum sempurna. Ya, setidaknya kamu sudah mencoba. Hati dan pikiran, bisa lega!

4. Sudah saatnya kamu mendengarkan kata hati

ilustrasi fotografer (unsplash.com/Marcos Paulo Prado)

Keresahan yang selalu menggelayuti hari-harimu, bisa juga pertanda kalau dirimu itu sebenarnya sudah lelah mengikuti kemauan orang lain. Sementara, kata hatimu malah diabaikan.

Coba deh, mulai mendengarkan kata hatimu dari sekarang. Apa, sih sebenarnya yang ingin kamu kejar. Apa sih, sebenarnya yang ingin banget kamu lakukan atau kamu capai. Jika selama bertahun-tahun mengikuti kata orang gak membuat kamu tenang, mungkin sudah saatnya, kamu jujur pada hatimu sendiri.

5. Rohanimu sedang 'kelaparan'

ilustrasi wanita berdoa (unsplash.com/Ben White)

Hal lain yang bisa menyebabkan kamu selalu dilanda kegelisahan, akibat selama ini kebutuhan rohanimu tak terpenuhi. Saking sibuknya mengejar duniawi, kamu lupa, bahwa dalam dirimu butuh asupan jasmani dan rohani.

Yuk, kembali dekatkan diri pada Tuhan. Ada banyak manfaat ketika kamu sadar bahwa dirimu hanyalah makhluk yang fana. Sebagai contoh, kamu jadi bisa lebih ikhlas menerima kegagalan, karena sadar, manusia itu cuma bisa berusaha, tapi pemegang keputusan akhir adalah Yang Maha Kuasa.

Perasaan khawatir dan cemas itu nyata. Jadi, jangan disangkal. Hadapi,  dan dicari penyebabnya. Sehingga, kamu bisa segera melanjutkan hidupmu dengan bahagia dan tanpa beban.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us