30 Kata-Kata Menagih Utang, Dijamin Ampuh!

19 Mei 2023, 17:17 WIB

ilustrasi meminjam uang (pexels.com/RDNE Stock project)

Bingung bagaimana cara mendapatkan uangmu kembali? Coba deh pilih kata-kata menagih utang yang sudah dirangkum IDN Times ini. Dijamin, si pengutang bakalan malu dan mengembalikan uangmu seketika.

Nah, jika si pengutang tidak mau membayar, kamu juga bisa menggunakan kata-kata menagih hutang yang savage. Sudah gak sabar? Yuk, buruan pilih kata-kata menagih utang andalanmu di bawah ini!

1. Ingin menagih utang secara berkelas? Cobain quotes dari tokoh-tokoh besar di bawah ini. Si pengutang pasti bakalan malu!

ilustrasi meminjam uang (pexels.com/karolina grabowska)

"Aku wasiatkan kepada kalian agar tidak berutang, meski kalian merasakan kesulitan karena sesungguhnya utang adalah kehinaan di siang hari, kesengsaraan di malam hari," (Umar bin Abdul Aziz).
Berhati-hatilah kamu dalam berutang, sesungguhnya utang itu mendatangkan kerisauan di malam hari dan menyebabkan kehinaan di siang hari," (HR. Baihaqi).
"Jangan lupa bayar utang karena semua dosa diampuni kecuali utang. Orang yang mati syahid diampuni semua dosanya kecuali utang," (HR Muslim).
"Penuhilah janji, sesungguhnya setiap janji pasti akan dimintai pertanggung-jawabannya," (QS Al-Isra: 34).
"Lebih baik pergi tidur tanpa makan malam daripada bangun tidur dengan utang," (Benjamin Franklin).
"Beberapa orang terjebak dalam kebahagiaan pamer di sosial media, sampai lupa tumpukan utang di dunia sosial yang nyata," (Boy Candra).
"Janji adalah utang. Dan utang tetaplah utang, yang harus dibayar kembali suatu saat nanti," (Emma Grace).
"Mendingan kebanyakan mimpi dari kebanyakan utang," (Triani Retno A).
"Jangan berutang kalau memang tidak punya sumber untuk membayarnya. Jangan ingin kebutuhan tersier kalau memang buat kebutuhan pokok saja masih susah. Akhirnya menyusahkan keluarga orang lain," (Mariam Yoese).
"Jangan pernah berutang, jika utang itu hanya untuk membuat Anda seakan-akan terlihat lebih sukses dari orang-orang di sekeliling Anda, karena inilah yang dimaksud dengan hidup di dalam ilusi," (Joe Hartanto).