6 Alasan Kehidupan Modern Terasa Berat dan Melelahkan untuk Dijalani

- Kehidupan modern menawarkan kemudahan dan praktis, namun juga menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang.
- Perubahan lifestyle dan tuntutan produktivitas tinggi membuat kehidupan modern terasa berat dan melelahkan untuk dijalani.
- Kehadiran media sosial memicu krisis identitas dan makna hidup, serta menimbulkan rasa takut tertinggal (FOMO) dalam mengikuti tren.
Kehidupan modern memang menawarkan kemudian dan sisi praktis. Tapi bagi sebagian orang, menjalani kehidupan di era modern juga menjadi tantangan tersendiri. Terkadang mereka merasa jika kehidupan modern terlalu berat dan melelahkan untuk dijalani.
Tentu ini didasari oleh berbagai macam pertimbangan. Seperti persaingan yang terlalu ketat, sekaligus tuntutan memiliki kreativitas tinggi. Belum lagi dengan dinamika lingkungan yang berlangsung dengan cepat. Kurang lebih, terdapat alasan mengapa kehidupan modern terasa berat dan melelahkan untuk dijalani. Apakah dirimu juga berpikir demikian?
1. Menghadapi tuntutan produktivitas yang tinggi

Siap atau pun tidak, kita akan tetap menghadapi kehidupan modern. Kita menjalani hidup di tengah gempuran teknologi dan digitalisasi. Bahkan kehadiran teknologi turut mempengaruhi setiap aspek penting dalam hidup. Sekaligus mengubah lifestyle dan sudut pandang.
Di sinilah alasan utama mengapa kehidupan modern terasa berat dan melelahkan untuk dijalani. Perubahan lifestyle menempatkan kita pada tuntutan produktivitas yang tinggi. Masyarakat modern cenderung mengagungkan kerja keras tanpa henti sebagai tolok ukur keberhasilan. Banyak orang memiliki jiwa kompetitif berlebihan karena rasa tidak ingin tertinggal.
2. Standar media sosial yang dijadikan sebagai patokan

Membahas kehidupan modern tentu tidak bisa dipisahkan dari perkembangan media sosial yang pesat. Bahkan ini menjadi peserta aktivitas bagi generasi muda. Ketika ada waktu luang, mereka lebih menghabiskan waktu dengan bermedia sosial untuk menemukan keseruan.
Tapi di satu sisi, kehadiran media sosial juga diwarnai dengan berbagai standar yang muncul. Contohnya mengenai patokan usia tertentu untuk sukses. Atau standar mengenai kehidupan yang dianggap ideal. Kehadiran standar media sosial yang mendominasi pada akhirnya memicu kebingungan dan krisis identitas.
3. Harus menghadapi krisis makna dan koneksi sosial

Sebenarnya menjalani kehidupan modern dihadapkan dengan berbagai macam kemudahan. Segala sesuatunya lebih praktis tanpa terbatas oleh jarak dan waktu. Tapi kita juga harus siap menjalani kehidupan modern yang terasa berat dan melelahkan.
Ini terjadi karena harus menghadapi krisis makna dan koneksi sosial. Banyak orang merasa sepi dan sendirian meskipun sebenarnya terhubung secara digital. Selain itu, kehidupan yang individualistik juga membuat koneksi sosial yang bermakna semakin jarang.
4. Keseimbangan hidup bisa saja terganggu

Pernahkah merasa kehidupan modern terasa berat dan melelahkan untuk dijalani? Atau mungkin saat ini menjadi salah satu orang yang sedang berjuang menghadapi situasi tersebut. Terdapat beberapa alasan mengapa kehidupan modern terasa menantang.
Hal ini dipengaruhi oleh keseimbangan hidup yang bisa saja terganggu. Contohnya budaya hustle culture yang membuat seseorang terpacu bekerja keras sepanjang waktu. Kehidupan serba modern menuntut segala sesuatunya serba cepat sehingga seseorang tidak memiliki waktu untuk beristirahat.
5. Paparan informasi yang terlalu berlebihan

Kehidupan modern identik dengan perkembangan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan. Sudah tentu ini mempengaruhi akses penyebaran informasi. Kita dapat dengan mudah menjumpai berbagai macam konten. Mulai dari yang valid, sampai dengan yang dipertanyakan kebenarannya.
Di sinilah alasan mengapa kehidupan modern terasa berat dan melelahkan untuk dijalani. Tanpa sadar kita menghadapi paparan informasi yang terlalu berlebihan. Bahkan perlu memvalidasi kembali apakah informasi tersebut valid. Paparan informasi yang terlalu banyak dan terjadi terus-menerus bisa menyebabkan stres, cemas, serta kelelahan mental.
6. Adanya fenomena fear of missing out

Banyak hal yang bisa diamati dari kehidupan modern. Terutama mengenai penyebaran tren dan konten viral yang berlangsung dengan cepat. Terdapat tuntutan dalam kehidupan modern untuk mengikuti setiap hal yang sedang menjadi tren agar tidak dikatakan tertinggal.
Entah disadari atau tidak, ini juga menjadi alasan kuat mengapa kehidupan di era modern terasa berat dan melelahkan. Kita menjalani hidup atas dasar fear of missing out (FOMO). Rasa takut berlebihan jika tertinggal ini membuat seseorang merasa tidak percaya diri dengan kehidupan yang dijalani.
Kehidupan modern terasa berat dan melelahkan untuk dijalani, itu memang nyata adanya. Seseorang seakan diharuskan memiliki kehidupan ideal sebagaimana standar yang berkembang di media sosial. Belum lagi keseimbangan hidup dan krisis makna yang mengalami perubahan karena menyesuaikan dengan dinamika lingkungan. Tentu ini menjadi tantangan bagi setiap orang agar mampu mengelola diri dengan baik di tengah modernisasi yang berlangsung dengan pesat.