Kenalan dengan Ancika, Dia yang Bersama Dilan Tahun 1995

Nama lengkapnya Ancika Mehrunisa Rabu. Di buku ini, Ancika banyak bercerita tentang hari-harinya ketika berumur 17 tahun, yang kala itu masih duduk di bangku SMA. Sekolah tempatnya belajar termasuk SMA favorit di Bandung.

Ancika mengaku lebih suka tampil simpel anti ribet, itulah mengapa potongan rambutnya dibuat pendek. Sikapnya tegas, Ancika bisa jadi panutan anak muda masa kini. Ia berani berkata tidak jika memang ada orang yang berseberangan dengan dirinya dan tidak ciut menghadapi orang yang bermaksud menindasnya.

Kenalan dengan Ancika, berarti kenalan juga dengan orang-orang dekatnya. Mulai dari orang tua yang ia panggil Mama dan Papa, Beni adiknya, Mang Anwar, hingga Abah dan Emak. Tak ketinggalan, ada juga Indri sahabatnya di sekolah.

Selain itu, terungkap pula cowok-cowok yang ada di kehidupan Ancika. Yup, Dilan ternyata punya banyak saingan untuk memenangkan hati Ancika. Sebut saja Bono anak geng motor, lalu Bagas teman les Ancika, serta Yadit keponakan suami Bi Opi.

Di mata Ancika, Dilan sebenarnya meninggalkan kesan pertama yang gak terlalu baik. Saat itu di rumah Abah, Ancika bahkan tidak mau memberitahu namanya ketika Dilan bertanya. Keadaan itu pun semakin memburuk ketika Ancika tahu bahwa Dilan anak geng motor.

Anehnya, Ancika malah tertarik pada Dilan tanpa sadar. Ia banyak mencari tahu tentang Dilan pada Mang Anwar dan tak menyangka seorang anak geng motor seperti Dilan bisa kuliah di ITB.

Tentu saja, lewat buku ini Ancika menceritakan kisah cintanya dengan Dilan yang akhirnya sampai ke pelaminan. Dilan masih sama seperti Dilan yang dulu kita kenal, sikapnya romantis dengan cara yang konyol dan tak terduga.

Namun begitu, Dilan yang sekarang tampak lebih dewasa dari sebelumnya. Tak heran, Ancika sempat menganggapnya sebagai kakak. Apalagi Dilan juga berbaik hati menemani Ancika belajar sampai survei ke tempat perguruan tinggi tujuannya. Penasaran bagaimana mereka bisa keluar dari zona kakak-adik? Coba baca bukunya, deh.

Pernikahan tidak hanya menyatukan dua insan manusia, tetapi juga dua keluarga. Di buku ini kita bisa mengikuti bagaimana proses penerimaan masing-masing keluarga Dilan dan Ancika terhadap calon menantu mereka.

Terutama Bunda, sosoknya punya pengaruh besar terhadap masa depan hubungan Dilan dan Ancika. Selain itu, Bunda juga mudah akrab dengan Ancika. Sementara Dilan sangat menghargai perkataan Bunda yang penuh pesan bijak.

Bagi Ancika, bisa dibilang Dilan adalah cinta pertamanya. Namun bagi Dilan, ada Milea sebelum Ancika. Ancika tidak mau terlalu banyak ambil pusing dengan kenyataan tersebut dan memilih fokus pada masa sekarang alih-alih terpaku pada masa lalu. Saat bertemu Milea, ia pun bersikap baik dan begitu pula sebaliknya.

Dan sebagaimana pasangan lainnya, Ancika dan Dilan juga mengalami ujian kesetiaan dalam hubungan mereka. Sejak sebelum menikah, salah satu ujian terbesar yang harus mereka hadapi adalah LDR. Nah, kalau mau tahu lebih banyak tentang Ancika dan kisah lengkapnya dengan Dilan, langsung saja baca Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995. Bahasanya ringan, buku ini cocok buat bersantai di akhir pekan.