Kenapa Ahli Kubur Menangis saat Lebaran? Ini Kata Ulama

- Ahli kubur menangis saat Lebaran karena tidak bisa berkumpul dengan keluarga seperti semasa hidup, yang membuat mereka merindukan momen bahagia bersama.
- Setelah meninggal, mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk berbuat baik, bersedekah, atau memohon ampunan, sehingga sangat mengharapkan doa dari keluarga yang masih hidup.
- Ziarah kubur sebelum atau setelah Lebaran menjadi kebiasaan dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk penghormatan dan kesempatan untuk mendoakan ahli kubur agar mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah.
Lebaran selalu identik dengan kebahagiaan, silaturahmi, dan saling memaafkan. Namun, di tengah suka cita tersebut, ada sebuah keyakinan dalam Islam yang menyebut bahwa ahli kubur menangis saat Lebaran tiba.
Lantas, kenapa ahli kubur menangis saat Lebaran menurut pandangan ulama? Yuk, simak penjelasannya!
1. Kenapa ahli kubur menangis saat Lebaran?

Beberapa ulama menjelaskan bahwa ahli kubur menangis saat Lebaran karena mereka tidak lagi bisa berkumpul dengan keluarga sebagaimana ketika masih hidup. Semasa hidup, mereka ikut merayakan Idul Fitri, bersilaturahmi, dan berbahagia bersama orang-orang tercinta. Namun, setelah meninggal, mereka hanya bisa menyaksikan dari alam barzakh tanpa bisa ikut serta.
Selain itu, menurut pandangan Islam, setelah seseorang meninggal dunia, mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk berbuat baik, bersedekah, atau memohon ampunan seperti yang dilakukan orang-orang yang masih hidup. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW:
"Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh." (HR. Muslim No. 1631)
Dari hadis ini, ulama menjelaskan bahwa ahli kubur mungkin merasa sedih karena mereka tidak bisa lagi menambah amal kebaikan, terutama di momen Lebaran yang penuh dengan amalan seperti bersedekah dan saling memaafkan. Oleh karena itu, mereka sangat mengharapkan doa dari keluarga yang masih hidup.
Syekh Ali Ma’shum dalam kitab Hujjah Ahlussunnah wal Jama’ah juga menjelaskan bahwa ada dasar dalil yang kuat tentang manfaat menghadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah kepada ahli kubur. Hal ini jadi salah satu cara membantu mereka di alam barzakh.
2. Pentingnya doa dan ziarah untuk ahli kubur

Dalam Islam, ziarah kubur sebelum atau setelah Lebaran menjadi kebiasaan yang dianjurkan. Hal ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah berpulang.
Nabi Muhammad SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk berziarah kubur agar bisa mengambil pelajaran dan mendoakan para ahli kubur. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
"Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah karena itu akan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Muslim No. 977)
Mengirimkan doa kepada orang yang telah meninggal jauh lebih baik daripada sekadar membahas apakah ahli kubur benar-benar menangis saat Lebaran. Dengan membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan surat lainnya untuk mereka, pahala yang dikirimkan bisa menjadi penerang bagi mereka di alam kubur.
3. Doa saat berziarah

Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam, terutama saat momen Lebaran. Selain sebagai bentuk penghormatan, ziarah juga jadi kesempatan untuk mendoakan ahli kubur agar mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah. Berikut adalah doa yang bisa dibaca saat berziarah:
- Mengucapkan salam kepada ahli kubur
Saat memasuki area pemakaman, disunahkan untuk mengucapkan salam kepada para penghuni kubur:
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ
Assalaamu ‘alaikum ya ahlal qubuur, yaghfirullahu lanaa wa lakum, antum salafuna wa nahnu bil-atsar.
Artinya: "Salam sejahtera atas kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami dan kami akan menyusul kalian."
- Doa memohon ampunan untuk ahli kubur
Selain mengucapkan salam, kita juga dianjurkan untuk mendoakan para ahli kubur agar mendapat ampunan dan tempat terbaik di sisi Allah:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ، وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِمْ مِنَ الذُّنُوبِ وَالْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ
Allahummaghfir lahum warhamhum wa ‘aafihim wa’fu ‘anhum, wa akrim nuzulahum, wa wassi’ madkhalahum, waghsilhum bilmaa’i wats-tsalji wal-barad, wa naqqihim minal khathaaya kamaa yunaqqa ats-tsawbul abyadhu minad danas
Artinya: "Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, berilah keselamatan dan maafkanlah mereka. Muliakanlah tempat mereka, luaskanlah kubur mereka, dan basuhlah mereka dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah mereka dari dosa dan kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran."
Sekarang kita tahu kenapa ahli kubur menangis saat Lebaran. Semoga kita selalu ingat untuk mendoakan mereka dan diberikan kesempatan memperbanyak amal sebelum waktunya tiba, ya.