Kenapa Orang Toksik Bisa Punya Banyak Teman? Ini 5 Faktanya!

- Orang toksik saling tarik menarik satu sama lain
- Mereka gak bisa sendirian
- Mereka pandai menyembunyikan sisi buruk
Pernah gak sih, kamu merasa heran kenapa orang yang sifatnya toksik justru punya lingkaran pertemanan yang besar? Padahal sikapnya suka bikin gak nyaman, sering ngomongin orang lain di belakang, dan kadang suka manipulatif.
Tapi anehnya, mereka tetap eksis dan punya banyak teman di mana-mana. Sementara kamu yang berusaha jadi teman baik dan tulus, malah sering merasa kesepian.
Ternyata, ada alasan kenapa orang toksik bisa begitu mudah menarik banyak teman. Mereka pintar memainkan peran sosial dan tahu caranya bikin orang lain merasa diperhatikan, setidaknya di awal pertemanan.
Tapi hati-hati, karena daya tarik itu sering kali bersifat sementara dan manipulatif. Yuk, simak lima fakta berikut ini biar kamu paham kenapa orang toksik bisa punya banyak teman!
1. Orang toksik saling tarik menarik satu sama lain

Energi itu bisa menarik energi yang serupa. Dalam dunia pertemanan, ini juga berlaku. Orang yang belum hidup sepenuhnya dengan versi autentik dirinya, cenderung tertarik dengan orang lain yang juga belum menemukan jati dirinya. Mereka bisa saling membentuk ikatan berdasarkan kepentingan, status sosial, atau validasi dari orang lain.
Gak heran kalau kelompok pertemanan yang besar kadang dipenuhi oleh drama, gosip, dan persaingan terselubung. Dari luar tampak solid dan kompak, tapi di dalamnya penuh tekanan sosial yang gak sehat. Orang toksik cenderung membentuk komunitas dengan orang yang memiliki energi serupa, dan itu menjelaskan kenapa jumlah temannya bisa banyak banget.
2. Mereka gak bisa sendirian

Banyak orang toksik sebenarnya merasa sangat kosong saat tidak bersama orang lain. Ini bisa jadi karena luka batin dari masa lalu, di mana mereka gak merasa cukup dilihat atau dihargai. Jadi ketika dewasa, mereka merasa harus selalu dikelilingi orang lain agar merasa berharga.
Karena takut kesepian, mereka akan mendekati siapa saja yang terlihat “butuh teman”. Mereka tahu caranya bikin kamu merasa spesial, tapi semua itu biasanya punya agenda tersembunyi. Kalau kamu ketemu seseorang yang selalu butuh teman di setiap momen dan gak nyaman sendirian, bisa jadi itu pertanda mereka belum benar-benar berdamai dengan dirinya sendiri.
3. Mereka pandai menyembunyikan sisi buruk

Supaya bisa terus dikelilingi banyak orang, orang toksik pintar menampilkan sisi terbaiknya. Mereka tahu kapan harus bersikap manis, lucu, atau menarik. Tapi saat kamu sudah dekat, perlahan-lahan sifat asli mereka bisa keluar, terutama saat mereka merasa terancam, iri, atau kecewa.
Ketika kamu akhirnya memutuskan untuk menjauh, mereka akan mencari “pengganti” tanpa banyak drama. Di sisi lain, kamu mungkin merasa bersalah karena ditinggal sendiri, apalagi kalau kamu melihat mereka masih dikelilingi banyak teman. Padahal, kamu gak salah apa-apa. Mereka cuma jago menyembunyikan siapa mereka sebenarnya.
4. Mereka manipulatif dan bikin kamu merasa spesial (di awal)

Trik klasik dari orang toksik adalah membuatmu merasa seperti “teman paling penting”. Kamu akan dikasih tahu rahasia, diajak nongkrong intens, atau bahkan dipuji di depan orang lain. Tapi di balik itu, ada permainan manipulatif yang bikin kamu terikat secara emosional.
Misalnya, kamu dijadikan tempat curhat utama. Tapi diam-diam mereka juga cerita ke orang lain versi berbeda.
Kamu jadi “terjebak” dalam perasaan tanggung jawab dan takut kehilangan hubungan tersebut. Padahal kamu cuma pion dalam permainan mereka untuk tetap terlihat punya banyak teman.
5. Mereka hanya punya hubungan yang dangkal

Menurut peneliti Robin Dunbar dari Oxford University, manusia hanya bisa menjaga sekitar 5 hubungan yang benar-benar dekat dalam satu waktu. Sisanya, hanya bersifat permukaan. Nah, orang toksik biasanya punya banyak teman, tapi gak benar-benar mengenal satu sama lain secara mendalam.
Hubungan mereka cenderung didasarkan pada kesenangan sesaat: hangout, pesta, atau gosip. Begitu seseorang dalam kelompok mulai punya masalah atau butuh dukungan emosional, mereka akan ditinggal dan diganti dengan teman baru. Karena itu, meskipun kelihatan ramai, hubungan yang dimiliki orang toksik sering kali kosong secara emosional.
Punya banyak teman memang kelihatan menyenangkan, tapi bukan berarti semua hubungan itu sehat, lho. Orang toksik bisa punya banyak teman karena mereka tahu caranya membuat dirinya menarik dan dibutuhkan, meski sebenarnya penuh manipulasi dan drama.
Kalau kamu mulai merasa cemas setiap kali berinteraksi dengan seseorang, atau sering merasa “berubah” demi diterima, mungkin saatnya untuk evaluasi pertemanan tersebut. Gak semua orang yang populer itu punya hubungan yang tulus. Lebih baik punya satu-dua teman yang benar-benar tulus dan bisa jadi tempat aman, daripada dikelilingi banyak teman yang cuma hadir saat senang saja.
Jangan takut untuk menjauh dari hubungan yang gak sehat. Mungkin awalnya terasa sepi, tapi itu langkah penting untuk menemukan teman yang benar-benar cocok denganmu, yang bisa terima kamu apa adanya tanpa topeng dan drama.