Kenapa Sih Banyak Cewek Tergila-gila Drama Korea? Ini Jawabannya!

Memang cowok tampan adalah daya tarik buat drama Korea. Tapi, apa artinya tampan kalau karakternya datar-datar saja? Kalau kamu menonton drama Korea, perhatikan deh sosok cowoknya! Walaupun si cewek sudah menolaknya karena berbagai alasan rasional, cowok tersebut tetap kekeuh menaklukkan hati si cewek. Bahkan meski harus sampai berantem dan berdarah-darah sekali pun.

Pun begitu si cowok sudah berhasil membuat si cewek jatuh cinta, ia benar-benar bisa memperlakukan sang cewek dengan baik. Artinya, si cowok adalah gambaran ideal sosok yang benar-benar membutuhkan dan cinta mati sama si cewek.

Gak bisa dipungkiri kalau gaya cowok Korea unik-unik. Ada yang pakai kemeja pink, ada yang rambutnya dibentuk segala macam, atau terlalu modis untuk ukuran cowok. Beberapa orang malah ada yang bilang kalau hal itu gak cowok banget. Kenyataannya, mereka bisa membuktikan sikap “manly” yang kadarnya melebihi penampilannya kok!

Gak cuma perkara cowoknya saja. Drama Korea sangat motivasional karena menunjukkan kalau setiap cewek berhak jadi dirinya sendiri dan layak dicintai. Terlepas dari cewek itu sangat ceroboh, punya kebiasaan cegukan, terlalu polos, atau melarat, mereka layak dihargai dan dicintai cowok yang baik.

Siapa sih yang tidak suka dongeng, apalagi yang ending-nya selalu happy? Entah cowok atau cewek, semua pasti suka cerita-cerita yang menggambarkan keberuntungan. Termasuk buat drama Korea. Tapi, cuma cewek baik hati yang layak mendapatkan kisah ala dongeng ini. Adil kan?

Meski selalu mendapatkan keberuntungan, bukan berarti lakon cewek dalam drama Korea itu suka berpangku tangan. Mereka-mereka adalah cewek yang patut diacungi jempol karena selalu tahan banting didera masalah. Mereka juga banting tulang setiap harinya. Mengandalkan kecantikan? Mana ada!

Walaupun cewek Korea itu apa adanya dan suka bekerja keras, mereka juga tahu merawat diri. Terbukti selain cantik, penampilan mereka selalu manis. Kita bahkan mudah meniru gayanya karena tidak aneh-aneh dan tidak terlalu terbuka seperti tren fashion di Barat.

Kalau boleh membandingkan, mari kita lihat sinetron Indonesia. Sinetron Indonesia cenderung menggambarkan tokoh utamanya bekerja di kantoran dengan posisi “mentereng”. Jika tokoh tersebut adalah cowok, biasanya ceritanya berujung pada rebutan cowok antara cewek matre dan cewek yang tulus.

Untungnya, drama Korea lebih bervariasi. Ceritanya juga gak melulu rebutan cowok dan harta. Descendants of the Sun berani mengisahkan cinta antara tentara dengan dokter. Dengan latar belakang profesi tentara dan dokter tersebut, sudah pasti proses riset yang dilakukan tidak main-main dan tidak asal-asalan.

Selain riset yang mumpuni, proses syuting drama Korea tidak nanggung-nanggung. Mereka berani menggelontorkan dana sampai syuting ke luar negeri. Sebut saja serial Memories of Bali (Bali, Indonesia), The Heirs (California, Amerika Serikat), hingga Descendants of the Sun (Yunani).

Cukup banyak drama Korea yang telah diadaptasi oleh sinetron Indonesia. Adaptasi ini tentu saja karena alur dan ceritanya yang bagus, bahkan imajinatif. Sayangnya, adaptasi ini tetap tidak bisa memenuhi ekspektasi cewek-cewek pecinta drama Korea.

Buat kamu yang sering menonton serial atau film Barat, tentunya sudah gak heran kalau ada adegan yang berujung di ranjang. Adegan ini ditujukan untuk menggambarkan rasa cinta dan romantisme antara pasangan berbeda jenis. Tak peduli apakah mereka sudah terikat pernikahan atau belum.

Berbeda dengan drama Korea. Perlakuan kecil nan manis pun, digambarkan cukup detil. Misalnya menggandeng tangan, mencium kening, memberi boncengan, dsb. Itu sudah cukup kok untuk menggambarkan romantisme. Juga, lebih sesuai dengan norma kita.

Untuk para cowok, kamu masih gak percaya sama alasan-alasan di atas? Cobain deh nonton sendiri! Pasti kamu juga akan suka (apalagi sama cewek-ceweknya yang manis). Dijamin!