6 Kesalahan saat Pakai Vacuum Cleaner yang Sering Gak Disadari

Vacuum cleaner memang jadi penyelamat saat rumah terasa kotor dan penuh debu. Alat ini bisa membersihkan lantai, karpet, hingga sofa dengan cepat tanpa harus membuang banyak tenaga. gak heran kalau sekarang hampir setiap rumah punya vacuum cleaner, baik yang model kabel, cordless, hingga robot vacuum. Namun, tahukah kamu kalau ternyata banyak orang yang memakai vacuum cleaner dengan cara yang keliru?
Kesalahan dalam menggunakan vacuum cleaner sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa membuat daya sedot berkurang, mesin cepat panas, bahkan umur alat jadi lebih pendek. Sayangnya, hal-hal ini jarang disadari karena pengguna merasa alatnya masih berfungsi normal. Padahal, kalau kesalahan ini terus diulang, kerusakan tinggal menunggu waktu. Yuk, cari tahu kesalahan apa saja yang harus kamu hindari saat memakai vacuum cleaner.
1. Gak membersihkan filter secara berkala

Filter adalah komponen penting yang menyaring debu dan kotoran sebelum udara keluar kembali dari vacuum cleaner. Banyak orang yang lupa atau malas membersihkan filter karena menganggapnya gak terlalu kotor. Padahal, filter yang tersumbat akan menghambat aliran udara dan membuat mesin bekerja lebih keras. Akibatnya, daya sedot melemah dan motor bisa cepat panas.
Membersihkan filter gak harus menunggu sampai terlihat penuh debu. Idealnya, filter dibersihkan setiap beberapa kali pemakaian, atau lebih sering jika digunakan untuk membersihkan area yang berdebu tebal. Beberapa filter bisa dicuci dengan air, sementara lainnya hanya perlu dibersihkan dengan mengetuk atau menggunakan sikat lembut. Perhatikan juga petunjuk pabrik agar filter tetap awet dan gak mudah robek.
2. Membiarkan tabung penampung debu terlalu penuh

Kesalahan ini sering terjadi karena pengguna berpikir vacuum cleaner tetap bisa bekerja walau tabung penampungnya sudah hampir penuh. Padahal, tabung yang terlalu penuh akan membuat sirkulasi udara di dalam mesin terganggu. Hal ini membuat daya sedot melemah, pembersihan jadi gak maksimal, dan mesin bekerja lebih berat.
Idealnya, tabung debu dikosongkan saat sudah terisi sekitar dua pertiga kapasitasnya. Selain menjaga performa mesin, mengosongkan tabung lebih cepat juga membantu mencegah bau gak sedap akibat kotoran yang dibiarkan menumpuk terlalu lama. Jangan lupa membersihkan bagian dalam tabung agar gak ada sisa debu yang menempel.
3. Mengabaikan pembersihan sikat dan nozzle

Sikat dan nozzle adalah ujung tombak vacuum cleaner yang bersentuhan langsung dengan lantai, karpet, atau perabot. Banyak pengguna yang gak memeriksa bagian ini setelah dipakai, padahal sering kali rambut, benang, atau serpihan kain menempel dan menyumbat. Jika dibiarkan, kotoran tersebut bisa menghambat putaran sikat dan mengurangi kemampuan vacuum cleaner menyedot debu.
Membersihkan sikat dan nozzle sebaiknya dilakukan secara rutin, terutama jika kamu punya hewan peliharaan di rumah. Gunakan gunting kecil untuk memotong rambut atau benang yang terlilit, lalu lap bagian tersebut dengan kain lembap. Periksa juga apakah ada benda kecil yang menyumbat saluran udara di nozzle.
4. Menggunakan vacuum cleaner di permukaan yang gak sesuai

Setiap vacuum cleaner punya batasan penggunaan, tapi banyak orang yang mengabaikannya. Misalnya, memakai vacuum cleaner biasa untuk menyedot cairan, pasir kasar, atau serpihan kaca. Padahal, hal ini bisa merusak motor, menggores tabung penampung, bahkan membahayakan keselamatan pengguna.
Sebelum menggunakan vacuum cleaner, cek buku panduan untuk mengetahui jenis permukaan dan kotoran yang aman dibersihkan. Jika ingin menyedot cairan atau kotoran basah, pastikan menggunakan tipe wet & dry yang memang dirancang untuk itu. Dengan memakai vacuum sesuai fungsinya, risiko kerusakan bisa diminimalkan.
5. Menarik kabel dengan kasar atau menyimpannya sembarangan

Pengguna sering kali terburu-buru menarik kabel vacuum cleaner dari stop kontak tanpa memegang bagian stekernya. Kebiasaan ini bisa membuat kabel cepat aus atau putus di dalam. Begitu juga saat menyimpan kabel yang digulung sembarangan atau terjepit benda berat, risiko kerusakan jadi semakin besar.
Sebaiknya, selalu tarik kabel dengan memegang bagian steker, bukan hanya kabelnya. Jika vacuum cleaner punya fitur gulung otomatis, pastikan kabel digulung dengan rapi sebelum disimpan. Simpan di tempat kering dan gak lembap untuk mencegah kerusakan pada lapisan kabel.
6. Gak melakukan servis rutin

Banyak orang menganggap vacuum cleaner gak perlu diservis selama masih menyala dan bisa digunakan. Padahal, servis rutin membantu mendeteksi masalah kecil sebelum menjadi kerusakan besar. Teknisi bisa membersihkan bagian dalam yang sulit dijangkau, mengecek kondisi motor, dan mengganti suku cadang yang aus.
Servis idealnya dilakukan setahun sekali atau lebih sering jika vacuum cleaner digunakan setiap hari. Pilih tempat servis resmi atau teknisi yang terpercaya agar perbaikan dilakukan sesuai standar. Dengan servis rutin, umur vacuum cleaner bisa lebih panjang dan performanya tetap optimal.
Memakai vacuum cleaner memang terlihat sederhana, tapi ternyata ada banyak kesalahan kecil yang bisa berakibat besar jika terus diulang. Mulai dari gak membersihkan filter, membiarkan tabung debu penuh, hingga menarik kabel sembarangan, semua kebiasaan ini bisa mempercepat kerusakan alat. Padahal, menghindari kesalahan-kesalahan ini gak sulit, asalkan kamu mau sedikit lebih teliti.
Vacuum cleaner yang dirawat dan digunakan dengan benar bukan hanya bertahan lebih lama, tapi juga bekerja lebih efisien. Kamu pun gak perlu repot bolak-balik servis atau mengeluarkan biaya besar untuk membeli yang baru. Jadi, mulai sekarang, perhatikan cara kamu memakai vacuum cleaner agar alat ini selalu siap membantu menjaga kebersihan rumah.